Transcription

PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAHKABUPATEN BONESkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kotapada Fakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin MakassarOlehLISDAYANTINIM. 60800112058JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUIN ALAUDDIN MAKASSAR2017

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat dankarunia-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat penulis rampungkan tepatpada waktunya. Salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad Saw, atas Alquran,hadis, dan segenap ilmu yang tersebar di muka bumi hingga penyusunan Tugas Akhirini dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhiuntuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Perencanaan Wilayahdan Kota, Fakultas Sains Dan Teknologi di Universitas Islam Negeri AlauddinMakassar.Keberhasilan penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telahmemberikan banyak bantuan, baik moril maupun materil. Sebagai bentukpenghargaan penulis, secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasihkepada :1. Keluarga besar penulis terkhusus Ibunda Rosdiana dan ayahanda Bakri dan adiktercinta Aswar yang telah banyak memberikan dorongan moril dan materil dariawal kuliah hingga selesainya tugas akhir ini.2. Bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababari, M.Si., selaku Rektor Universitas IslamNegeri Alauddin Makassar beserta jajarannya.

3. Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologiserta segenap dosen dan staf pada jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaUniversitas Islam Negeri Alauddin Makassar.4. Bapak Dr. H. Muhammad Anshar, S.Pt., M.Si., dan Ibu Risma Handayani, S.IP.,M.Si., selaku ketua dan sekretaris jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaUniversitas Islam Negeri Alauddin Makassar beserta segenap staf lainnya.5. Bapak Dr. H. Hasan Hasyim, M.Si., selaku pembimbing I dan bapak Dr. H.Muhammad Anshar, S.Pt., M.Si., selaku pembimbing II yang senantiasameluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga rampungnya penulisanTugas Akhir ini.6. Bapak Ir. H. Mahmuddin, M.Si., M.H. selaku penguji I. Ibu Siti Fatimah, ST.,M.Si. selaku penguji 2 dan Ibu Dr. Kurniati, M.Ag. selaku penguji 3 yang telahbersedia menguji dengan penuh kesungguhan demi kesempurnaan skripsi ini.7. Segenap staf Pemerintah Kabupaten Bone dan staf Kantor Dinas Pertanian danHoltikultura Kabupaten Bone serta instansi terkait yang telah memperlancardalam proses pengambilan data.8. Keluarga besar Mahasiswa Teknik PWK yang telah memberikan dorongan dansemangat terutama angkatan PWK 2012.9. Sahabat-sahabat seperjuanganku Erwiyanti S.IP, Muh. Ismail S.IP, NurhalimaS.Pd, Try Ayu Anggraini, Aliyah Abdul Rahman, Widya Harmita Sari, NeviKurniawati S.PWK, yang telah banyak membantu penyelesaian Tugas Akhir ini

10. Buat adinda Riskayanti, Zulaika Safira, dan Wihdatul Yusrah terimahkasih atasdukungan semangat dan bantuannya yang selalu setia menemani dalam menyusuntugas akhir ini.Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisanTugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritikan dansaran yang sifatnya membangun sehingga dapat mengarahkan kepada kesempurnaan.Penulis berharap semoga kehadiran Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca danmenambah literatur kajian ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota pada khususnya dandisplin ilmu lain pada umumnya, Wassalam.Samata, Gowa November 2017Penulis

DAFTAR ISISAMPUL JUDUL .iHALAMAN JUDUL .iiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .iiiPERSETUJUAN SKRIPSI .ivPENGESAHAN SKRIPSI .vABSTRAK .viKATA PENGANTAR .viiDAFTAR ISI .vDAFTAR TABEL .viiDAFTAR GAMBAR .ixBAB IPENDAHULUAN .1ALatar Belakang .1BRumusan Masalah .7CTujuan Penelitian .7DManfaat Penelitian .7ERuang Lingkup Penelitian .71. Ruang Lingkup Substansi .72. Ruang Lingkup Wilayah .8Sistematika Pembahasan .8F

BAB IITINJAUAN PUSTAKA .10ATeori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah.10BPengertian Pengembangan Wilayah .11CProduk Domestik Regional Bruto (PDRB) .15DPotensi Sumber Daya Terhadap Pengembangan Wilayah .161. Sumber Daya Alam .162. Sumber Daya Manusia .17Peran Sektor Pertanian Terhadap Pengembangan Wilayah .181. Pendapatan .202. Penyerapan Tenaga Kerja (tingkat pengangguran) .203. Kemiskinan .20F. Pembangunan Sektor Unggulan .201. Teori Basis Ekspor (Export Base Theory) .212. Teori Sektor .22BAB III METODE PENELITIAN .26A Jenis Penelitian .26B. Lokasi dan Waktu Penelitian .26C. Teknik Pengumpulan Data. .261. Jenis Data .262. Sumber Data .28D. Metode Pengumpulan Data .28E

E. Variabel Penelitian. .29F. Metode Analisis. .30G. Definisi Operasional.32H. Kerangka Pikir. .35BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.36A Deskripsi Lokasi Penelitian .361. Letak dan Kondisi Geografis .362. Jumlah Penduduk .363. Kondisi Fisik Dasar Kabupaten Bone .39B Potensi-Potensi Sumber daya Bagi Pengembangan Wilayah diKabupaten Bone .411. Potensi Sumber Daya Alam .422. Potensi Sumber Daya Manusia .56C Peran Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan Terhadap PengembanganWilayah Kabupaten Bone .611. Pendapatan .612. Penyerapan Tenaga Kerja .673. Kemiskinan .69D Kajian Hukum Islam Tentang Peran Sektor PertanianTerhadapPengembanganWilayahKabupatenBone. .70

BAB VPENUTUPA Kesimpulan .74B Saran .74DAFTAR PUSTAKA .xLAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABELTabel 1Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Bone Tahun2012-2016 . 37Tabel 2Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten BoneTahun 2016 . 38Tabel 3Penggunaan Lahan Kabupaten Bone Tahun 2016 . 41Tabel 4Produksi Tanaman Pertanian Menurut Jenis Tanaman danKecamatan Tahun 2016 . 46Tabel 5Luas Areal dan Produksi Pertanian Berdasarkan KomoditiTahun 2016 . 48Tabel 6Hasil Perhitungan Nilai LQ Rata-rata Produksi Tanaman BahanPangan Perkecamatan Tahun 2017 . 53Tabel 7Rekapitulasi Analisis LQ Sektor Pertanian Kabupaten BoneTahun 2017 . 54Tabel 8Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Bone2016 . 56Tabel 9Jumlah Penyuluh dan Kelompok Pertanian di Kabupaten Bone . 57Tabel 10Jumlah Petani di Kabupaten Bone Tahun 2016 . 59Tabel 11Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bone Tahun 2014-2016 . 62Tabel 12PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bone Atas HargaKonstan Tahun 2014-2016 .63

Tabel 13PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku . 64Tabel 14Peranan Setiap Sektor Pertanian di kabupaten Bone Tahun2014-2016 . 67

DAFTAR GAMBARGambar 1Potensi Tanaman Padi . 42Gambar 2Potensi Tanaman Jagung . 42Gambar 3Potensi Tanaman Kedelai . 42Gambar 4Potensi Tanaman Kacang Tanah. 43Gambar 5Potensi Tanaman Ubi Kayu . 43Gambar 6Potensi Tanaman Ubi Jalar . 43Gambar 7Potensi Tanaman Kacang Hijau . 44

ABSTRAKNama PenyusunNIMJudul Skripsi: Lisdayanti: 60800112058: Peran Sektor Pertanian Terhadap PengembanganWilayah Kabupaten BoneSektor pertanian di Kabupaten Bone merupakan sektor yang mendapatkanperhatian cukup besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat pentingdalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangkapemulihan ekonomi. Ada dua potensi dalam pengembangan wilayah KabupatenBone, yang memiliki pengaruh besar yaitu : potensi sumberdaya alam dan potensisumberdaya manusia. Beberapa potensi sumberdaya Alam antara lain (1) Padi. (2)jagung. (3) kedelai. (4) kacang tanah. (5) ubi kayu. (6) ubi jalar. (7) kacang hijau.Sedangkan potensi sumberdaya manusia antara lain: (1) jumlah penduduk. (2)penyuluh dan kelompok pertanian. (3) jumlah petani.Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisisLocation Quotient (LQ). Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhanpenduduk di Kabupaten Bone mengalami fluktuatif . Seberapa besar peranan sektorpertanian pertanian bisa dilihat dari pendapatan pertumbuhan ekonomi sebesar 8.30persen, penyerapan tenaga kerja sebesar 64.94 persen dan tingkat kemiskinan sebesar14,08 perse.Kata Kunci : Sektor pertanian, Pengembangan Wilayah, Pendapatan, TenagaKerja, Kemiskinan

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusiaIndonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan denganberpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunanekonomi harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatankegiatan ekonomi diberbagai sektor akan memberikan dampak baik secaralangsung maupun tidak langsung terhadap penciptaan langsung kerja,sehingga diharapkan peningkatan pendapatan, serta kesejahteraan masyarakatdapat diperbaiki.Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah dapat dilihatdari pendapatan perkapita masyarakat yang mengalami peningkatan secaraterus menerus (dalam jangka panjang) dan disertai terjadinya perubahanfundamental dalam struktur ekonomi. Dengan demikian pembangunanekonomi lebih bersifat kualitatif bukan hanya pertambahan produksi, tetapijuga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan adanyaalokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga,pengetahuan, pendidikan dan teknik.Indonesia merupakan Negara yang kaya akan adat dan budaya yangberagam, serta memiliki beberapa unsur kebudayaan sebagai indikator yangdapat berlaku bagi semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Salah satu

contohnyaadalahbudaya memilikimasyarakatperanBone. Sejak lama tanpa disadari bahwasangatpentingdalampengembanganpembangunan ekonomi. Apabila diamati, hubungan itu mempunyai polayang sesuai dengan kekuatan non fisik yang tumbuh pada masyarakatnya.Dalam hubungan ini, dapat dilihat pada firman Allah dalam Q.S AlBaqarah /2:164 yang berbunyi: Terjemahnya :Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinyamalam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang bergunabagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu denganair itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yangdikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaandan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (Kementrian Agama2012).Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan nikmat-nikmat yangdianugerahkan-Nya kepada manusia untuk dijadikan tanda keesaanNya. Bukti kekuasaan Allah Swt dan memang banyak sekali bukti ataskekuasaan Allah Swt yang salah satunya adalah silih bergantinya siang danmalam.

Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupatendi ProvinsiSulawesi Selatan yang terletak di pesisir timur Provinsi Sulawesi Selatan yangberjarak 174 km dari Kota Makassar Ibukotanya adalah Tanete Riattang.Mempunyai garis pantai sepanjang 138 km dari arah selatan kearah utara.Secara astronomis terletak dalam posisi 4o13‟- 5o6‟ Lintang Selatan dan antara119o42‟-120o40‟ Bujur Timur.Kabupaten Boneadalah kabupaten ataukotamadya dengan jumlah penduduk kedua terbesar setelah Kota Makassar.Wilayahadministrasi Kabupaten Bone terdiri atas 27 (dua puluhtujuh) kecamatan yang diperinci menjadi 328 (tiga ratus dua puluh delapan)desa dan 44 (empat puluh empat) kelurahan dengan jumlah dusun sebanyak1.098 (seribu Sembilan puluh delapan) dan lingkungan sebanyak 171 (seratustujuh puluh satu) dengan jumlah penduduk di Kabupaten Bone yaitu sebesar738.515 . ( BPS Kab. Bone 2016)Sistem pertanian pada masyarakat yang Kabupaten Bone yangdominan pertanian sangatlah vital artinya bagi kehidupan mereka. Sistempertanian bagi mereka adalah merupakan cara bagaimana mereka bisa hidup.Terlebih untuk masyarakat yang masih bersahaja, yang kehidupannyatergantung sepenuhnya pada pertanian. Maka bagi masyarakat desa semacamitu, sistem pertanian adalah identik dengan sistem perekonomian mereka,yakni bila ekonomi diartikan sebagai cara “pemenuhan keperluan jasmanimanusia” sejauh ini digeneralisasi secara umum, desa-desa di Indonesiaumumnya adalah pertanian.

Dalam kenyataannya fenomena yang selama ini terjadi menunjukkanbahwa antungan yang besar pada Sektor Pertanian, yaitu sebesar 49,13persen di samping sektor-sektor perekonomian lainnya. Secara umumperekonomian daerah Kabupaten Bone didominasi sektor pertanian,khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan, selanjutnya sub sektorperkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan. luas panentanaman padi di Kabupaten Bone akhir tahun 2015 sebesar 155.931 Hasedangkan produksinya tercatat 885.654 ton gabah kering giling atau rata-rataproduksinya 5,68 ton/Ha, tanaman jagung 38.730 Ha dan produksi mencapai209.963 ton atau rata-rata 5,42 ton/ha, ubi kayu 735 Ha dan produksimencapai 7.069 ton, ubi jalar 663 Ha dan produksi mencapai 5.439 ton,kacang tanah 11.806 Ha dan produksi 20.254, kedelai 17.590 Ha dan produksi32.616 ton dan kacang hijau 4.051 Ha dengan produksi 5.580 ton. (BPS Kab.Bone 2016)Perekonomian Kabupaten Bone pada tahun 2016 melambat dibandingkanpertumbuhan tahun2015LajupertumbuhanPDRBKabupaten Bone tahun 2016 sebesar 8,30 persen, sedangkan tahun 2015sebesar 9.53 mbuhannya mencapai 13,31 persen sedangkan pada tahun 2016 hanyatumbuh sebesar 8,95 persen, hal tersebutterjadikarenamenurunnya

produksi padiyang merupakan penopang sektor pertanian, begitu pulalapangan usaha pertambangan dan penggalian, Industri pengolahan.Lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami resesi ekonomisampai -6,17 persen. Sedangkan seluruh lapangan usaha ekonomi PDRByang lain pada tahun 2016 mencatat pertumbuhan yang positif, meskipunada yang melambat. Pada dasarnya proses pembangunan di Kabupaten Bonedi tandai dengan berbagai perkembangan dan perubahan dalam kehidupanmasyarakat misalnya berubahnya sektor pertanian ke sektor non pertanian.Aktivitas pembangunan yang berlangsung di segala bidang menyebabkanpeningkatan kebutuhan jumlah lahan yang tidak sedikit. Pembangunan inipada akhirnya menyebabkan lahan yang dapat dimanfaatkan semakin terbatasdan kebutuhan akan tenaga kerja pun berkurang sehingga menyebabkanbanyaknya angka pengangguran. Dari data BPS Tahun 2015, jumlah angkatankerja sebesar 347.928 jiwa dan jumlah pengangguran sebesar 15.172 (BPSKab. Bone 2016).Pembangunan daerah bertujuan untuk meningkatakan taraf hidup dankesejahteraan rakyat di daerah melalui pembangunan daerah yang terpadubaik antar sektor maupun pembangunan sektoral. Berkaitan dengan potensiyang dimiliki wilayah pesisir timur Kabupaten Bone. Ketergantungan padasektor pertanian sebesar itu digambarkan oleh kontribusi sektor pertanianterhadap PDRB yang seharusnya mencapai 49,37 persen. Sektor pertanianmemiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya (termasuk sektor industri),

hal ini dapat dilihat dari pembangunan yang diarahkan kepada pengembangansektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran secaralangsung dan tidak langsung terhadap pembangunan sektor pertanian terkaitperannya sebagai penyedia input bagi sektor-sektor tersebut. Oleh karena itudisarankan agar pemerintah dapat menciptakan keterpaduan antar sektorpertanian dengan sektor-sektor lain yang memiliki keterkaitan yang tinggiterhadapsektorsinergitasdanpertanian. Sehinggadiharapkan dapat menciptakankesinambungan antara sektor-sektor tersebut dan padaakhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.Dimasa yang akan datang menjadi tantangan bagi kawasan tersebutuntuk merebut peluang potensi yang ada, sehingga perekonomian danpertumbuhan terhadap wilayah tersebut akan mengalami perkembangan.Salah satu potensi pusat pengembangan di Kabupaten Bone yaitupengoptimalansektor-sektorperansektor-sektor pertanian. Melalui pengembangantersebut, diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkanlaju pertumbuhan ekonomi dan juga membuka peluang kerja one.Denganmempertimbangkan upaya tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitianmengenai “Seberapa besar peranan sektor pertanian terhadap pengembanganwilayah di daerah Kabupaten Bone”B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah yaitu :

Seberapa besar peranan sektor pertanian tanaman pangan terhadappengembangan wilayah di daerah Kabupaten Bone?C. Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :Untuk mengetahui peranan sektor pertanian terhadap pengembangan wilayahdi daerah Kabupaten Bone.D. Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :1. Bagi pemerintah : hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bahanpertimbangan dalam penyusunan konsep kebijakan pengembanganwilayah.2. Bagi mahasiswa : hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untukmelakukan penelitian serupa yang lebih mendalam lagi.E. Ruang Lingkup Penelitian1. Ruang lingkup substansiPenelitian ini difokuskan pada kontribusi sektor pertanian dalamperekonomian wilayah sehingga menghasilkan nilai dan klasifikasiperanan sektor pertanian bagi pengembangan.2. Ruang lingkup wilayahWilayah penelitian mencakup seluruh kecamatan di Kabupaten BoneProvinsi Sulawesi Selatan.F. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah:I.Pendahuluan, Meliputi latar belakang, Rumusan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian danSistematika Penulisan.II.Tinjauan Pustaka,Terdiri dari Pengertian Pengembangan Wilayah,Konsep – Konsep Pengembangan Wilayah, Potensi Sumber DayaTerhadap Pengembangan Wilayah, Peran Sektor Pertanian TerhadapPengembangan Wilayah dan Kebijakan Tentang Penataan Ruang.III.Metode Penelitian,Terdiri dari Jenis Penelitian, Lokasi dan WaktuPenelitian, Teknik Pengumpulan Data, Metode Pengumpulan Data,VariabelPenelitian, Metode Analisis, Definisi Operasional danKerangka Pikir.IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari Deskripsi LokasiPenelitian, ensi Sumber Daya Bagi Pengembangan Wilayah diKabupaten Bone, Analisis Potensi Unggulan Pertanian (TanamanPangan, Peran Sektor Pertanian dalam Pengembangan Wilayah diKabupaten, Kajian Hukum Islam Tentang Peran Sektor PertanianTerhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten BoneV.Penutup,Meliputi Kesimpulan dan Saran

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Pengertian Pengembangan Wilayah

Pengertian perkembangan wilayah merupakan visi atau wujud masadepan suatu wilayah yang diinginkan yang berlandaskan pada prinsipprinsipdasardaricita-citaluhur daerah tersebut, yang dibangunberdasarkan keputusan-keputusan yang bijaksana dari perpaduan antarilmu pengertahuan dengan kemampuan sumberdaya alam serta interaksiantar seluruh komponen yang ada dalam wilayah tersebut.Pengembangan wilayah adalah usaha untuk meningkatkan danmengembangkan hubungan-hubungan interdependensi dan interaksi (salingmembutuhkan dan saling menunjang) antara manusia dengan sistemlingkungan hidup dan sumberdaya alamnya (Ferry K. 1998:10).Seorang perencana regional dari inggris Boslow C yaitu (John G.1997:15) yangpertamamengemukakan Perencanaan “KesimbanganRegional.” Namun pengertian tentang keseimbangan tersebut oleh para ahli(diantaranya oleh Hall) tidak berhasil memberikan defenisi yang memadai,karena pemahaman keseimbangan Boslow dari semua sektor ekonomi harusberkembangsecarabersamaanbukan berazaskan pada kesamaankesempatan bagi setiap daerah untuk mengatasi dan mengembangkanpotensinya.Apabila kita mengkaji persoalan-persoalan wilayah, maka dapatdidefenisikan persoalan sebenarnya yaitu karena adanya pertambahanpendudukkesempatanyangcepatnamun tidak diimbangi dengan penyediaankerja, kemampuan untuk mengelola sumberdaya alam yang

masihkurangserta penyediaan fasilitas sosial ekonomi yang belummemadai. Untuk itu agar tercipta hubungan yang memuaskan antarapenduduk, pekerjaan dan lingkungan, maka perencanaan wilayah mutlakharus diarahkan kepada perencanaan pada tingkat lokal sehingga targetpertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, serta penggunaan sumber dayasecara efesien dapat mencapai tingkat output yang lebih tinggi dan padaakhirnya terjadi pertumbuhan secara seimbang antara manusia, pekerjaandan lingkungan. Hal ini arkan oleh Claudius Petitmengatakanbahwa“Artisesungguhnya Perencanaan Regional adalah Perencanaan masyarakat kitasendiri” (Jhon Glasson, 1977:15)Denganmengacu darikeseluruhanuraian tersebut, dapatdisimpulkan bahwa perkembangan wilayah dilakukan untuk pengambilansuatu keputusan mengenai wilayah yang dikembangkan serta memilihsumber-sumber yang berpotensi tinggi, menentukan mana yang uransertabesardalam jangka pendek maupun arusberupameningkatkanekonomi sosial,budaya serta fisik.Pembangunan wilayah (regional) merupakan fungsi dari potensisumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal,prasarana dan sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi

industri, teknologi, sistuasi ekonomi dan perdagangan antar daerah,kewirausahaan, kelembagaan daerah dan lingkungan pembangunan secaraluas. Semua faktor diatas adalah penting, tetapi masih dianggap terpisahpisah satu sama lain, dan belum menyatu sebagai komponen yang membentukbasis untuk penyusunan teori pembangunan wilayah secara komprehensif(Adisasmitha Rahardjo, 2005: 22).Konsep pengembangan wilayah yang berkembang akhir ini adalah"Local Ekonomik Development” yang sesungguhnya telah dikembangkanpada konteks Eropa Barat.Namun demikian kini semakin dirasakanrelevansinyauntuknegara-negarayang sedang berkembang sepertiIndonesia (Rony B, 1998:20).“Local Ekonomic Development” pada dasarnya beranggapan bahwapengembangan wilayah sangat ditentukan oleh tumbuh dan berkembangnyawiraswastawan lokal yang akan ditopang oleh kelembagaan - kelembagaandi wilayah tersebut, meliputi industri, asosiasi kehiatan usaha, pemerintahandaerah, pengusaha lokal dan lainnya (Ed. Blakely 1989, dalam buku RonnyB, 1998:20), konsep tersebut bila diintegrasikan kedalam kondisi seluruhwilayah Indonesia sangat sesuai mengingat sistem yang diberlakukan saatini sangat sentralistik.

onseppengembangan wilayah,digunakanantaralainyangdikembangkan oleh F. Peroux (1955) yang mengemukakan bahwaperkembangan tidak timbul di semua tempat pada waktu yang bersamaan.Timbulnyadibeberapatempat dengan intensitas yang berlainan dankemudian menyebar melalui berbagai macam saluran dan dengan efek yangberlainan pula (Kadariah, 1985:60). Selanjutnya konsep ekonomi tersebutditerjemahkan menjadi konsep Geografi (Konsep Ruang) oleh Boudevilleyang dikenal dengan konsep Growt Center.Ia menganggap bahwaperkembangan wilayah dapat dijalankan dari pusat-pusat yang lebih besarke pusat-pusat yang lebih kecil, melalui sistem pusat-pusat yang terbentuksecara hirarkis.B. Teori Pertumbuhan Ekonomi WilayahMenurut Tarigan (2007), pertumbuhan ekonomi wilayah adalahpertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi diwilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yangterjadi perhitungan pendapatan wilayah dalam hal ini disajikan dalampendapatan Regional Domestik Bruto yang dikeluarkan oleh BPS setempat.Masih menurut Tarigan, kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan olehseberapa besar terjadi transfer payment, yaitu bagian pendapatan yangmengalir keluar wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah.

Pembangunan wilayah (regional) merupakan fungsi dari potensisumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investor modal,prasarana dan sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisiindustri, teknologi, situasi ekonomi dan perdagangan antar daerah,kewirausahaan, kelembagaan daerah dan lingkungan pembangunan secaraluas. Semua faktor diatas adalah penting, tetapi masih di anggap terpisahpisah satu sama lain, dan belum menyatu seba

8. Keluarga besar Mahasiswa Teknik PWK yang telah memberikan dorongan dan semangat terutama angkatan PWK 2012. 9. Sahabat-sahabat seperjuanganku Erwiyanti S.IP, Muh. Ismail S.IP, Nurhalima S.Pd, Try Ayu Anggraini, Aliyah Abdul Rahman, Widya Harmita Sari, Nevi Kurniawati S.PWK