
Transcription
IMPLEMENTASI “MERDEKA BELAJAR” DALAM DUNIAPENDIDIKAN KITADarmayani S.PdGuru SMP Negeri 6 SalatigaABSTRAKTujuan dari pendidikan adalah menjadikan peserta didik tidak hanya cerdas dalamintelektual tetapi juga memiliki karakter karakter yang baik. Sistem pendikan juga harus mengikutiperkembangan jaman. Sistem pendidikan harus dapat menghasilkan peserta didik milenial yangmampu bersaing dalam menghadapi era industri 4.0. Di era industri 4.0 semua berbasis digital. Olehkarena itu sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perbaikan dan perubahan. Perubahandalam pendidikan dawali dengan pidato Mendikbud Nadiem Makarim yang megusulkan tentangerakan “ Merdeka Belajar “. Dalam merdeka belajar ada empat kebijakan yang diusulkan olehMendikbud yaitu pertama USBN diganti ujian (asesmen), kedua 2021 UN diganti denganAsessmentKompetensi Minimum ( AKM ), dan Survey Karakter (SK ), ketiga RPP dipersingkat, keempat ZonasiPPDB lebih fleksibel. Usulan Mendikbud ini adalah untuk mengubah pola lama dalam pendidika yanghanya mementingkan penguasaan materi saja. Sehingga peserta didik tidak dapat berfikir kritis daninovatif. Merdeka belajar usulan Nadiem, memiliki maksud bahwa guru merdeka memiliki maknaunit pendidikan atau sekolah guru dan muridnya mempunyai kebebasan untuk berinovasi, belajardengan mandiri, dan kreatif.KATA KUNCI: Era industri 4.0, Merdeka belajar, Assesment Kompetensi Minimum ( AKM ), SurveyKrakter ( SK ), ZonasiPENDAHULUAN / LATAR BELAKANGPembangunan SDM unggul bukan semata mata melahirkan manusia manusia yang mampumeraih pekerjaan dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. SDM unggul adalah SDM yangtidak hanya unggul dari segi intelektual tapi juga berkarakter, dan juga sebagai manusia yang selalubekerja sesuai dengan hati nurani. Pendidikan karakter yang didapat pada pendidikan formal tidakhanya sebatas pada pendidikan agama saja . Pendidikan karakter bisa mencapai ruang lingkup yanglebih luas lagi misalnya nilai – nilai kebudayaan, dan bela negara. Menurut Thomas Lickonapendidikan karakter merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadiandan karakter yang baik dalam hidupnya. Pendidikan karakter ini dapat membantu meningkatkanprestasi akademik anak didik. Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasanmengapa character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, diantaranya adalah Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup didalam masyarakat yang majemuk. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan,kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain. Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja suatuperadaban.
Pendidikan karakter idealnya diberikan melalui percontohan oleh pihak – pihak terkait yangbersinggungan langsung dengan dunia pendidikan. Pihak – pihak terkait bisa orang tua, guru, dosen,atau bisa juga staf yang ada pada lembaga pendididkan. Mengapa orang tua ? karena sebenarnyapendidikan karakter awal yang diperoleh peserta didik adalah dari lingkungan keluarga. Dengancontoh yang nyata diharapkan peserta dapat mencontoh karakter – karakter yang baik. Dan pesertadidik diharapkan juga dapat menggunakan karakter yang baik tidak hanya dilingkungan sekolah sajatetapi juga dilingkungan sosialnya yang lain. Dengan kata lain pendidikan karakter dapat membentukmanusia muda yang cerdas dan berperilaku baik. Ini sesuai dengan pernyataan filsuf dan pemikirpendidikan, Profesor Driyarkara ( 1931-1967) mengemukakan bahwa pendidikan adalah upayamanusia dengan penuh kesadaran memanusiakan manusia muda.Sebagai agen pembelajar guru melakukan fungsi merencanakan, melaksanakan, menilai danmenindak lanjuti hasil pembelajaran. Guru sebagai agen selalu melakukan pembaharuan (Up Dating)pengetahuan, nilai –nilai dan ketrampilan disesuaikan dengan dinamika peserta didik. PendekatanSaintifik yang ada pada kurikulum 2013 para guru dituntut memilki kemampuan menghasilkangenerasi yang produktif, kreatif, inovatif dan adaptif. Industri 4.0 banyak membawa perubahandalam aktifitas kehidupan manusia . Dampak positif dari industri 4.0 terletak pada efektifitas danefisiensi sumber daya manusia dan pembiayaan. Dengan adanya industri 4.0 era digital dimulai.Lapangan pekerjaan berkurang karena digantikan oleh sistem digital. Persaingan tenaga kerja di eraindustri 4.0 sangat ketat. Era industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilandalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia. Tidak kita pungkiri industri 4,0 jugamembawa pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Membutuhkan peosespembelajaran yang benar untuk menghasilkan generasi generasi muda separti yang diharapkan olehindustri 4.0. Implikasi pembelajaran era revolusi 4.0 adalah setiap manusia melalui pendidikan harusbisa berfungsi dengan baik dilingkungan manusia. Sikap dan ketrampilan yang dikembangkan dalamera industri 4.0 meliputi Humanities, Komunikasi, dan Desain. Pengembangan kapasitas kognitif guruprofesional juga sangat diperlukan. Kapasitas kognitif guru mencakup Higher Order Mental Skill,berfikir kritis dan sistemik. Ini amat penting untuk bertahan di era revolusi industri 4.0 ( Ahmad :2018 )Tahun 2019-2020 adalah tahun pertaruhan bagi bangsa Indonesia sekaligus pertaruhandalam bidang pendidikan indonesia . Tahun 2020 Indonesia memasuki bonus demografi. Potretpendidikan Indonesia yang belum menggembirakan bisa dilihat dari hasil survey ProgrammeInternational Student Assessment ( PISA ) 2018. Yang diterbitkan 3 Desember 2019. Skor Indonesiatergolong rendah karena berada pada peringkat ke – 74 dari 79 negara atau urutan ke -6 daribawah. Sebelumya pada tahun 2015 yang berada pada peringkat ke – 64 dari 72 negara atau urutanke -8 dari bawah. Walaupun hal itu bukan ukuran satu – satunya tapi survei tersebut telah dapatmenggambarkan posisi pendidikan di indonesia di banding negara negara lain. Tentu saja inimenjadi tantangan besar bagi pendidikan di Indonesia yang akan memasuki masa bonus demografipada tahun 2020. Pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional tahun 2019 ,Disampaikan oleh beliau bahwa selama 20 Tahun pola pendidikan di Indonesia belum banyakberubah . Semua berfokus pada upaya penguasaan materi sebanyak banyaknya dan menjawab soal .Bukan kemampuan bernalar, yang dapat menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif , sertatidak memperhatikan pembentukan sikap dan kepribadian yaitu percaya diri, disiplin, adaptif,komunikatif dan kolaboratif yang sangat dibutuhkan dunia kerja (* di kutip dari tulisan Dr Muhdi,S.H, M. Hum di Suara Merdeka – Derap Guru Edisi 24 tahun XX Februari 2019 ) . Tentu saja inimenjadi tantangan bagi pendidikan di Indonesia yang akan menciptakan generasi muda yang unggul( SDM yang berkualitas intelektual dan berkarakter ) yang akan menjadi bonus demografi.Untuk membentuk SDM yang unggul tidak lepas dari peran sistem pendidikan di Indonesia .Berbagai macam gebrakan sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Mulai dari perubahankurikulum sampai dengan meningkatkan mutu guru sebagai pendidik. Kurikulum yang berlaku di
berbagai sekolah di Indonesia mulai dari tingkat SD,SMP sampai SMA adalah kurikulum 13 atau yanglebih dikenal dengan K 13. Kurikulum ini sudah mencakup tentang pendidikan karakter. Gebrakanbaru dalam dunia pendidikan di Indonesia di awali dari Pidato Mendikbud Nadiem Makarim padasaat peringatan Hari Guru Nasional 2019. Beliau menyampaikan gebrakan baru dalam pembelajaranyang kita kenal dengan Kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka belajar usulan Nadiem, memilikimaksud bahwa guru merdeka memiliki makna unit pendidikan atau sekolah guru dan muridnyamempunyai kebebasan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri, dan kreatif(www.kompasiana.com6 November 2019 22:00 Diperbarui: 26 November 2019).MENGAPA HARUS MERDEKA BELAJAR ?Merdeka belajar bukan sekedar jargon. Penerapannya didalam kelas dapat dilakukan padalintas kelas dan lintas mata pelajaran. Merdeka belajar adalah konsep yang menitikberatkan padatiga hal yaitu : Komitmen pada tujuan belajar sesuai dengan kebutuhan, minat dan aspirasinya.Mandiri untuk belajar yang berarti melalui berbagai cara dan ritmenya dan Refleksi ( Musyafiah –DERAP GURU Edisi 241 Th. XX – Februari 2020).Untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang Unggul Bangsa Indonesia harus berbenahdalam sistem pendidikan. Pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi danKabupaten/Kota di Jakarta 11 Desember 2019, Nadiem mengungkapkan ada empat programpembelajaran nasional. Empat program itu sebagai kebijakan pendidikan nasional "MerdekaBelajar". Program – program itu adalah:1. USBN diganti ujian (asesmen)Menurut Nadiem, situasi saat ini USBN membatasi penerapan dari semangat UU Sisdiknas yangmemberikan keleluasaan bagi sekolah untuk menentukan kelulusan. Untuk arah kebijakan barunya,Tahun 2020 USBN akan diganti dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah.Nantinya, ujian dilakukan untuk menilai kompetensi siswa. Dimana ujian dalam bentuk tes tertulisdan atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif. Seperti portofolio dan penugasan (tugaskelompok, karya tulis dan sebagainya). Dengan begitu, guru dan sekolah lebih merdeka dalammenilai hasil belajar siswa. Bahkan diharapkan anggaran USBN dialihkan untuk mengembangkankapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.2. 2021 UN diganti.Menteri Nadiem melihat situasi saat ini materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru cenderungmenguji penguasaan konten, bukan kompetensi penalaran. Disamping itu, UN dianggap jadi bebansiswa, guru dan orangtua karena menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu. Karenanyatahun 2020, UN akan dilaksanakan terakhir kalinya. Sebagai penggantinya, pada 2021, UN diubahmenjadi Asesmen Kompetensi Minimum ( AKM ) dan Survei Karakter ( SK ). Usulan Merdeka BelajarMendikbud Makarim Asesmen tersebut tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran ataupenguasaan materi kurikulum seperti yang diterapkan dalam ujian nasional selama ini, melainkanmelakukan pemetaan terhadap dua kompetensi minimum siswa, yakni dalam hal literasi dannumerasi. Asesmen ini dilakukan pada siswa di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11). Arahkebijakan baru ini juga mengaju pada praktik baik padan level internasional seperti PISA dan TIMSS.3. RPP dipersingkat .Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama ini, guru diarahkan mengikuti format RPPsecara kaku. Tetapi nanti guru akan bebas memilih, membuat, menggunakan dan mengembangkanformat RPP. Dulu, RPP terlalu banyak komponen dan guru diminta menulis sangat rinci (satudokumen RPP bisa lebih 20 halaman). Tetapi nanti akan dipersingkat yakni RPP berisi tujuanpembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen. RPP hanya 1 halaman saja. Sehingga penulisan
RPP dilakukan dengan efisien dan efektif yang menjadikan guru punya waktu untuk mempersiapkanjuga mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.4. Zonasi PPDB lebih fleksibel.Untuk program "Merdeka Belajar" yang terakhir ini, Nadiem menjelaskan bahwaKemendikbud tetap menggunakan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).Adapun kebijakannya, PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas diberbagai daerah. Menurut Nadiem, komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5 persen. Untuk jalurprestasi atau sisa 0-30 persen lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah. "Daerah berwenangmenentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi," ujar Nadiem (Albertus Adit :2019).Merdeka belajar Bisa dikatakan merupakan otonomi dalam bidang pendidikan. Kebijakanotonomi pendidikan mulai dihidupkan kembali di era ini. Memerdekakan unit pendidikan ,memerdekakan guru, memerdekakan peserta didik dapat merangsang munculnya inovasi inovasibaru. Peserta didik dapat belajar secara mandiri dan kreatif ,sehingga seluruh peserta didikIndonesia yang beraneka ragam suku dan kebudayaan dapat memiliki ragam cara belajarnyamasing-masing. Diungkapkan oleh Dr Yuli Bangun Nursanti, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan danKebudayaan Kabupaten Wonogiri fokus dari Merdeka belajar adalah terletak pada prosespembelajaran (Pur – DERAP GURU Edisi 241 Th XX – februari 2020 ) . Saat ini dalam prosespembelajaran masih banyak kita jumpai peserta didik yang belum bisa memberikan pemikiransecara analisis . Dalam Merdeka belajar diharapkan dapat dikembangkan cara berfikir kritis dananalitis .UN akan diganti dengan dengan ujian yang dirancang lebih sederhana tak banyak hafalandan soal bersifat analitis yang merupakan penerapan pembelajaran HOTS ( Hight Order of ThinkingSkill ). Disini yang dipentingkan adalah kemampuan berfikir kritis, logis, reflektif, dan meta kognitif .Pada pembelajaran HOTS peserta didik diberi kesempatan untuk menganalisis suatu persoalan danjuga mengevaluasinya. Dari situ pula peserta didik dapat mencipta. UN akan digantikan dengankonsep Assesment Kompetensi Minimum (AKM ) dan Survey Karakter ( SK ). Untuk konsepAssesment Kompetensi Minimun ( AKM ) materinya meliputi Literasi dan Numerasi . Literasiberkaitan dengan penggunaan bahasa dan Numerasi berkaitan dengan matematika. ). Arahkebijakan baru ini juga mengacu pada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS.Merosotnya peringkat Indonesia pada Programme for International Student Assessment (PISA) 2018,yang berada di urutan ke-72 dari 77 negara akan kemampuan membaca, matematika, dan ilmupengetahuan atau sains yang dirilis OECD (Organisation for Economic Co-operation andDevelopment) harusnya jadi momentum untuk membenahi arah kebijakan politik pendidikan danpraktik pendidikan yang berlangsung selama ini.Survey Karakter ( SK ) juga tidak bersifat hafalan. Pokok pokok materi dalam surveydiharapkan dapat membantu guru dalam memahami latar belakang peserta didiknya , sehingga gurudapat memahami peserta didiknya, Dari hasil survey diharapkan guru dapat menyimpulkan apakahpeserta didiknya merupakan pribadi yang merdeka berpendapat serta bertanggung jawab ataukahpribadi yang selalu tertekan, tidak mampu berpendapat dan selalu lepas dari tanggung jawab. Dandari hasil survey diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran yang tepat untuk peserta didikyang memang benar benar bermasalah sampai akhirnya peserta didik menjadi pribadi yang benarbenar merdeka. Dengan merdeka dalam belajar diharapkan menjadikan peserta didik berfikir kritis,dapat mengukan bahasanya secara tepat, dan mampu mencipta secara tangung jawab, berjiwagotong royong tidak ada tekanan dari siapapun ( Muryantobroto – DERAP GURU ).
PRO DAN KONTRA KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR.Empat program pokok yang dikemukakan Mendikbud Nadiem Makarim yang fokus padapeningkatan Sumber Daya Manusia tidak sepenuhnya dapat di terima di masyarakat. Terdapat prodan kontra dalam masyarakat mengenai gebrakan merdeka belajar dalam dunia pendikan tersebut.Dr Ali Rachman Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULMmengatakan, Konsep tersebut bisa membuat guru fokus mengembangkan potensi pada siswa danterhindar dari bebagai tekanan. Mulai dari tekanan administrasi, penguasaan bahan ajar yang terlalubanyak, dan tekanan kebijakan lainnya ( klikkalsel.com ). Konsep tersebut bisa memunculkan potensiguru yang memang berbakat dalam mengajar. Namun hal tersebut juga menuai berbagaipertannyaan misalnya Pemahaman konsep Merdeka belajar seperti apa, dan juga pemahamangurunya tentang merdeka belajar tersebut. Misal instrument merdeka belajar tersebut menghapusUN kemudian tahun berikutnya menggunakan assesment, assesment seperti apa dulu yangdigunakan, dan alat ukur terhadap siswanya seperti apa, begitu juga dengan karakter seperti apapula yang diberlakukan. Dalam menentukan asisment tersebut perlu kajian sebab indonesiamerupakan multi budaya dimana karakter yang berbeda beda. Dikatakannya pula perubahanpendidikan khususnya di zaman milenial tersebut sifatnnya terbuka dimana dan mengharapkanmenghasilkan generasi yang lebih Inovatif.Kebijakan merdeka belajar didukung penuh oleh kalangan Civitas Akademika. Hadirnyakebijakan Kampus merdeka mendapatkan respon positif. Munculnya kampus merdeka ditandaidengan dimunculkannya empat kebijakan. Inti dari kebijakan ini adalah memberikan otonomi ataukebebasan kepada kampus untuk menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas. Kebijakanpertama, Pergururuan tinggi diberi kemudahan membuka program study baru yang sesuai dengankebutuhan industri. Kebijakan kedua, sistem akreditasi yang dirubah, yang sebelumnya dilaksanakanlima tahun sekali, sekarang akan dilaksanakan secara sukarela bagi perguruan tinggi yang siapakreditasi. Kebijakan ketiga PTN yang telah siap akan didorong menjadi PTN yang berbadan hukumyang dapat secara mandiri mengelola dan meyelenggarakan pendidikan. Kebijakan keempat,mahasiswa diberi hak untuk belajar selama tiga semester diluar program studinya. Kebijakan inimendukung mahasiswa untuk mengembangkan potensinya melalui berbagai macam kegiatanseperti magang, pertukaran pelajar, KKN, riset, wirausaha, proyek independen, ataupun proyekkemanusian. Kebijakan kampus merdeka akan segera diimplementasikan setelah diterbikannyaPermendikbud yang menaunginya. ( Nizam ; Plt Dirjen Dikti, Suara Merdeka , Sabtu 7 Maret 2020 )UN yang sudah berjalan selama ini akan dihapus pada tahun 2021. Di ungkapkan oleh DrYuli Nursanti, M.Pd semua ada plus minusnya . Segi positif dari kebijakan ini ada pada efisien danefektivitas hasil produk peserta didik. Peserta didik yang termotivasi dengan kebijakan merdekabelajar mereka tetap sungguh – sungguh belajar untuk mencapai hasil yang mereka harapkan.Tetapi untuk siswa yang kurang termotivasi mereka memaknai merdeka belajar adalah merdekasegalanya jadi yang terlihat adalah segi negatifnya, minat belajarnya akan makin turun karenamotivasi yang rendah.Beberapa pengamat pendidikan mengemukakan UN membuat peserta didik menjaditertekan. Hasil UN tidak atau belum tentu representasi mengenai kemampuan siswa. Pihak yangtidak sependapat dengan UN memberikan alasan bahwa peserta didik yang ada di Indonesiaberagam sehingga tidak layak untuk di ukur dengan instrumen yang sama . Menurut merekapelaksanaan UN yang membutuhkan biaya yang besar sehingga di anggap sebagai suatupemborosan. Diungkapkan oleh Dr Ety Syarifah M.Pd Kepala SMAN Salaman Kabupaten Magelang,sejumlah pihak tetap meninginkan adannya UN. UN bermanfaat untuk standarisasi kemampuanpeserta didik . UN juga dapat memacu persaingan dan kompetisi . Bagi guru dan peserta didikdengan adanya UN menjadikan mereka mempunyai target dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Dr Ety Syarifah UN juga berguna untuk pemacu prestasi, bermanfaat bagi pemetaanwalaupun UN sendiri tidak menentukan kelulusan.Salah satu dari empat kebijakan yang disampaikan olen Mendikbud yang sudah dilaksanakanadalah Sistem Zonasi PPDB. Diakui atau tidak, ada pengkastaan dalam pendidikan menengah kita,Ada stigma sekolah unggulan dan tidak unggulan. Sekolah unggulan akan menjadi sekolah favorityang banyak diminati dan dipilih oleh masyarakat. Sehingga sekolah unggulan akan kebanjiranpendaftar sedangkan sekolah yang tidak unggulan akan kurang diminati sehingga kekurangan kuota.Adanya image sekolah favorit menyebabkan timbulnya homogenitas dalam hal latar belakangakademik siswa. Guna menghindari dampak buruk homogenitas sekolah yang berlabel unggulanpemerintah menerapkan Zonasi dalam PPDB. Kebijakan ini diatur oleh permendikbud RI No 17Tahun 2017. Zonasi sebenarnya bukan sistem baru. Sejak beberapa tahun yang lalu banyak daerahyang sudah menerapkan sistem rayonisasi yang memungkinkan pembagian kuota ( Teguh Wibowo :2017 ). Walaupun sudah berjalan selama tiga tahun sistem Zonasi masih menuai pro dan kontra. Sisipositif dari sistem zonasi adalah menghilangkan diskriminasi karena karena pendidikan merupakanmemanusiakan manusia itu sendiri ( Darmo sugito S.Pd: 2017). Sistem Zonasi merupakan upayamengubah ketidak adilan akses ( Riyanto S.Pd : 2017) . Sistem Zonasi menjamin adanya kesamaanhak siswa dalam menempuh pendidikan ( Fajari S. Pd :2017). Sistem Zonasi mencerminkan keadilandalam memudahkan akses, dan kualitas pendidikan. Sitem zonasi bisa menjadikan sekolah giatbelajar karena tidak mendapat stigma murid muridnya kurang pandai ( Didik Nurul Ahmadi S.Pd,M.Pd ; 2017 ). Karena segi positipnya Mendikbud memasukan sisitem zonasi PPDB dalam kebijakanmerdeka belajar. Selama ini sistem zonasi selalu mengalami perbaikan dan pembaharuan. Zonasidapat meningkatkan kualitas pendidikan haruslah dilaksanakan secara konsisten.Bagi yang tidaksetuju sistem Zonasi adalah mereka yang sudah terbiasa dengan sistem kompetisi.Merdeka belajar lahir dari evaluasi sistem dan proses pendidikan yang selama iniberlangsung. Tujuannya sederhana, agar siswa, guru bahkan orang tua terlibat aktif dalam kegiatanbelajar yang menyenangkan; menjadi bagian dari proses pendidikan yang membahagiakan. Karenahakikatnya, pendidikan bukanlah beban. Beban siswa yang dijejali beragam mata pelajaran dan nilainilai tertinggi dapat membunuh kerativitas mereka. Beban guru yang lebih banyak terlibat urusanadministrasi bahkan kepangkatan yang jadi sebab ruang geraknya tidak merdeka di dalam kelas.Kebijakan "Merdeka Belajar" sebagai momentum untuk mengembalikan literasi pendidikan kekhittah. Khitah pendidikan seharusnya 1) mampu memerdekakan guru dalam mengajar dan 2)memberi ruang kreativitas siswa dalam belajar sehingga tercipta suasana belajar yangmenyenangkan. Karena hakikatnya, literasi pendidikan selalu mempersilakan rasa ingin tahu, terjadikomunikasi dialogis, ada ruang kreativitas, dan mampu berkolaborasi untuk meraih kepercayaan diri.Literasi pendidikan itu penting dan melebihi proses pendidikan itu sendiri. Siapapun yang terlibatdalam proses pendidikan; siswa, guru maupun orang tua harus sadar dan paham bahwa pendidikanpada akhirnya berujung pada kemampuan dan keterpahaman siswa sebagai individu. Bukan karenapengaruh "kekuasaan" belajar yang dipegang guru di sekolah atau orang tua di rumah. Itulah basisliterasi pendidikan, untuk menimbulkan kesadaran belajar yang mandiri, demokratis, danbertanggung jawab. Oleh karena itu, literasi pendidikan sangat menghendaki orientasi kebijakanpendidikan di Indonesia yang tidak lagi bertumpu pada penyeragaman administrasi; sepertikurikulum, aturan-aturan guru, dan kewajiban-kewajiban siswa (syarif yunus: 2019 )RPP merupakan salah satu administrasi yang penting dan wajib diutamakan. Perencanaanyang baik menyebabkan proses pembelajaran berlangsung baik. Jadi sebetulnya RPP bukanmerupakan suatu beban.Yang perlu di perhatikan seharus adalah guru diberi waktu yang cukup agardapat fokus membuat RPP. Administrasi yang dibebankan pada guru sangat banyak dan salingberkaitan.Mulai dari pengembangan silabus, perhitungan alokasi waktu,Prota Promes, pemetaansemuanya membebani guru dan juga guru harus mengajar dengan jumlah jam minimal 24 jam.
Penentuan Kriteria Belajar Minimal (KBM) sangat membuat guru tidak merdeka memberikanpenilaian kepada peserta didik. Tetapi justru merupakan pemaksaan karena memberi nilai tidaksesuai realita. Luasnya materi yang harus disampaikan menyebabkan RPP juga banyak dan terkesanmengejar materi bukan kualitasnya. Kualitas pembelajaran tidak dilihat dari tebal tipisnya RPP tetapidari kesungguhan dalam pelaksanaan pembelajaran itu sendiri ( Herni Budiarti, S.Pd,M.Pd : 2020 )RPP lama membebani guru karena kurang ringkas dan terlalu bertele tele. Dengan adanyapenyederhanaan RPP memberikan dampak positif. Guru menjadi lebih fres dan percaya diri dalammengajar. Karena hanya butuh kesiapan materi, soal ulangan dan media pembelajaran.Gebrakanyang dilakukan oleh Mendikbud Nadiem Makarim merupakan angin segar yang melegakan. Teruta(Riatni, S.Pd : 2020)RPP yang dulu terasa membebani guru dalam berinovasi. Karena untuk membuat RPPdipatok tahapan – tahapan yang kaku. RPP sekarang ( menurut NadiemMakarim ) adalah RPP yangmemberkan otoritas kepada guru untuk meramu sendiri dan menyesuaikan dengan selera pesertadidik ( Drs. Suliarso :2020 )MERDEKA BELAJAR DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0Era Revolusi Industri tidak lepas dari era Digital. Era digital adalah masa ketika informasimudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan tehnologi digital. Tehnologi digitaladalah tehnologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang berhubungan dengan internet.Merdeka belajar mengandung arti peserta didik merdeka untuk belajar dengan caranya masing –masing. Peserta didik juga merdeka mencari bahan rujukan untuk menemukan suatu informasi yangdikehendaki. Harus diingat bahwa peserta didik masa kini merupakan kaum milenial yang disebutgenerasi digital native yaitu mereka yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir. ITkhususnya internet bukan merupakan barang asing bagi mereka. Jadi untuk belajar peserta didikyang merdeka tidak hanya mencari sumber informasi dari buku buku dengan duduk di perpustakaansaja. Mereka lebih senang berselancar mencari informasi dari gawai yang mereka miliki . Bahkan saatini buku buku elktronik menjadi lebih menarik. Dunia pendidikan yang ada saat ini harus dapatmerespon dengan baik agar dapat bertahan dan bersaing . Keberadaan tehnologi digitalmenstimulus kreatifitas. Kreatifitas peserta didik dapat tumbuh dengan cepat dengan stimulasiinformasi yang diterima melalui media digital. Anak dapat menuangkan ide dan kegiatan nyadengan menggunakan aplikasi dan berbagai sumber belajar digital yang beragam yang tersedia (Sapt:2020 ). Dalam merdeka belajar tidak hanya literasi dan numerasi saja yang diperkuat tetapi jugapenguatan pada aspek karakter. Oleh karena itu untuk optimalisasi penggunaan gawai androidsebagai sumber belajar peserta didik juga harus dibekali dengan pendidikan karakter. Memangharus kita akui kesempatan akses seluas –luasnya dapat diperoleh dari sebuah gawai Android. Hal iniakan dapat menimbulkan masalah jika tidak dilakukan secara bijaksana. Pendidikan karakter adalahkuncinya. Melalui penguatan karakter diharapkan peserta didik memiliki tanggung jawab dan displinterhadap materi yang mereka rujuk dari gawai. Dengan kata lain mereka dapat menahan diri untuktidak berusaha mengetahui sesuatu materi atau informasi sebelum waktunya ( AgungPurwoko:2019)Mengikuti perkembangan tehnologi yang semakin canggih melahirkan media media baruatau biasa dikenal dengan new media . New media juga dapat menjadi sumber dan mediapembelajaran saat ini. Instagram, Twitter, Website, ,blog, youtube merupakan bentuk bentukbentuk dari media baru . Terdapat kelebihan dari media baru tersebut yaitu memberikankemudahan berkomunikasi serta mempermudah dan mempercepat untuk mendapatkan informasi. .Perkembangan teknologi menyebabkan hilangnya beberapa profesi pada lapangan pekerjaan, dandigantikan dengan tehnik digital, contohnya yaitu untuk akses buka dan tutup pintu tol yang sudahdiganti dengan tehnik digital. Tapi tidak dipungkiri dengan kemajuan teknologi juga akan timbul
profesi – profesi baru.Adanya media media baru juga menyebabkan muncul profesi baru yaitujurnalis- jurnalis baru yang bukan dari kalangan wartawan yang sering disebut Journalist Citizen ( JC). Journalist Citizen biasanya lebih kreatif sehingga dapat menyampaikan informasi yang lebihmenarik. Jadi sebetulnya dengan adanya perkembangan teknologi dapat menyebabkan masyarakatmenjadi lebih kreatif dan inovatif ( Syafira Nabilah : 2019). Dengan adanya era revolusi industri makaguru sebagai pendidik dan motivator dapat mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bersaingdimasa depan.Sumber belajar yang tidak asing digunakan oleh peserta didik adalah Google. Google adalahtehnologi yang berhubungan dengan pengambilan , pengumpulan, pengolahan, penyimpanan danpenyebaran informasi. Dalam pembelajaran google memiliki banyak peran. Google telahmengalihkan buku, guru, dan sistem pengajaran yang sebelumnya konvensional. Google jugamampu mengubah jejaring pemikiran pelaku pendidikan. Peserta didik dapat searching seluas –luasnya untuk bereksplorasi sebuah pengetahuan baru. Dari mencari arti kata, materi pembelajaran,sampai tehnologi terkini akan mudah didapat. Penggunaan Google dalam pembelajaran dapatmerupakan sesuatu yang lebih. Tetapi harus diingat penggunaan Google juga mempunyai dampaknegatif yaitu antara lain melatih peserta didik berfikir pendek dan instan, serta tidak dapatberkonsentrasi dalam jangka panjang ( Sapt:2019) . Didalam kelas siswa sebagai pengguna Googletetap membutuhkan guru. Ini sesuai dengan Permendikbud 15 Tahun 2018 yang menjelaskanbahwa guru merupakan tenaga profesional dengan tugas pokok mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sebaliknya guru juga perlu Googleuntuk media dan alat pengajaran yang cangih. Google dapat dijadikan teman untuk memotivasi guruuntuk terus meningkatkan dan terus memperbaharui pengetahuannya ( Sapt : 2019)Di era abad 21 yang serba tehnologi modern ini guru dituntut untuk melek teknologi agardapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif. Guru harus menjadi inspiratorbagi siswanya untuk dapat berfikir kritis dan analitis serta dapat memecahkan masalah. Seorangguru yang kompeten dan profesional selai memiliki pengetahuan yang luas juga mampu menguasaiteknologi untuk mendesain pembelajaran yang menarik dan mampu menggugah kreatifitas pesertadidiknya ( Prasetyo Utomo S.Pd. dan Santi Puji PS:2019) .Pembelajaran yang sarat dengan ide idekreatif mampu menggiring peserta didik berfikir kritis, mampu mengatasi masalahnya, beranimengemukakan pendapatnya ini adalah ciri ciri peserta didik yang merdeka belajar seperti yangdisampaikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim. Dengan kata lain dengan menggunakan mediadigital sebagai sumber belajar seorang guru profesiona
dan soal bersifat analitis yang merupakan penerapan pembelajaran HOTS ( Hight Order of Thinking Skill ). Disini yang dipentingkan adalah kemampuan berfikir kritis, logis, reflektif, dan meta kognitif . Pada pembelajaran HOTS peserta didik diberi kesempatan untuk menganalisis suatu persoalan dan juga mengevaluasinya.