Transcription

PROPOSALEVALUASI TARIF ANGKUTAN BUS UMUM DAN BIAYAOPERASIONAL KENDARAAN (BOK)(Studi Kasus)SKRIPSIDiajukan sebagai bahan sidang sarjana dan sebagai salah satu syarat untukMemperoleh gelar Sarjana Teknik SipilUniversitas Medan AreaDisusun Oleh :RHAFICA AGUSTIN BINTANG13 811 0028PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MEDAN AREA2017

ABSTRAKAngkutan umum adalah salah satu moda transportasi yang menghubungkankawasan yang satu dengan yang lainnya. Trayek angkutan umum biasanyaditentukan dari jenis kendaraannya . Tarif angkutan umum dapat berupa tarifseragam, tarif berdasarkan jarak, dan dalam penetapannya harus melibatkanpenyedia jasa transportasi, pengguna jasa angkutan dan pemerintah.Data di dapat dengan penyebaran kuisioner kepada penumpang angkutan busumum Sempati Star dan Putra Pelangi dari hasil wawancara ini di dapatkanjumlah penumpang dan persepsi penumpang terhadap tarif yang berlaku, dan jugawawancara langsung dengan pengelola bus Sempati star dan Putra Pelangi.Kemudian data di analisa hasil analisa data untuk mengetahui besarnya BiayaOperasional Kendaraan (BOK). Dari hasil Perhitungan dan analisa data dapatdisimpulkan bahwa dilihat dari jumlah penumpang Bus Sempati star lebih banyakdi bandingkan dengan Bus Putra Pelangi, tarif berdasarkan Factor Muat (LoadFactor) 0,7164 untuk Sempati star dan 0,5789 untuk Bus Putra Pelangi. BOK padabus Sempati Star setiap tahunnya Mencapai Rp 652.890.000 sedangkan padaputra Pelangi mencapai Rp 790.647.000.Kata Kunci : Tarif, Biaya Operasi Kendaraan (BOK), dan Kualitas Pelayanani

ABSTRACTPublic transportation is one mode of transportation connecting with one another.The routes of public transportation is usually determined from the type of thevehicle. Public transportation fares can be either a flat fares, rates are based ondistance, and in its transportation service providers shouls involve service users,transport and government.The data can be distributed by questopnnaires to passengers of public busesSempati Stasr and Putra Pelangi, from the results of this intrview on the numberof passengers and the percepton of pessengers against the prevailing fares, Andalso an interview with the bus manager Sempati Star and Putra Pelangi. Then thedata in the analysis, the data analysis to determine the Operational Cost of thevehicle (BOK). From result of calculation and data analysis can be concludedthat, fares based on load factor (LF) 0,7164 for Sempati Star and 0.5789 for busPutra Pelangi. BOK on bus Sempati Star each year Rp Rp 652.890.000 while atPutra Pelangi reach Rp 790.647.000.Key Words : Fares, Fares Of transport operation and services providerii

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Allah Swt atas karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “EVALUASI TARIF ANGKUTAN BUS UMUM DAN BIAYA OPERASIONALKENDARAAN (BOK) (STUDI KASUS)”. Skripsi ini merupakan salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik UniversitasMedan Area. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangatluar biasa kepada Teristimewa untuk orang yang paling ku sayangi dan kucintaikepada orang tua Ayahanda Ir.Iswandi Idris Gani dan Ibunda Kausar Arinos yangselalu mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbanannya baik dari segimoril, materi kepada penulis sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi ini.Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada :1.Bapak Prof. Dr. H. A. Ya’kub Matondang, MA, Selaku Rektor UniversitasMedan Area.2.Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M. Eng, M. Sc, Selaku Dekan FakultasTeknik Universitas Medan Area.3.Bapak Ir.Kamaluddin Lubis,MT, Selaku Ketua prodi Program Studi TeknikSipil Fakultas Teknik Universitas Medan Area.4.Bapak Ir.H. Edy Hermanto, MT selaku dosen pembimbing I yang telahmemberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.5.Ibu Ir.Nuril Mahda Rangkuti,MT selaku dosen pembimbing II yang telahmemberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.iii

6.Saudara-saudaraku tersayang Abang Rhaden Ayu Bintang , Kakak ShaumaRahmah Bintang dan Rhaumi Umroh Bintang dan Adikku Fhadhail MenyeBintang. Serta Sepupu-sepupu dan Keluarga besar yang telah banyakmembantu dan mendukung penulis .7.Buat Kurniawan Efendi S.T yang telah senantiasa memberikan dukungan,semangat dan motivasi sehingga penulis mampu berjuang menyelesaikanskripsi ini.8.Kepada Teman-teman dan sahabatku Diaspita, Husnu Gunari S.ked, NadiaMutia Sari, Suci Ananda Alfarasi S.ked, dan Junita gemasih yang selalumemberi suport dan dukungan nya.9.kepada teman-teman stambuk 2013 penulis ucapkan terima kasih.Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurnaMaka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangunharapan penulis tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. sebelum dansesudahnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.Medan, 4 Agustus 2017Penulis(Rhafica Agustin Bintang)iv

DAFTAR ISIABSTRAK . iABSTRACT . iiKATA PENGANTAR . iiiDAFTAR ISI . vDAFTAR GAMBAR . ixDAFTAR TABEL. xBAB I PENDAHULUAN . 11.1 Latar Belakang . 11.2 Maksud dan Tujuan . 31.3 Perumusan Masalah . 31.4 Metode Pengambilan Data . 41.5 Kerangka pemikiran . 5BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 62.1 Umum . 62.2 Angkutan Umum . 62.2.1 Peranan Angkutan Umum (AU) . 92.2.2 Dasar hukum berkaitan dengan angkutan umum .102.3 Pengelompokan Pelaku Perjalanan & Moda Transportasi . 11v

2.4 Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda . 132.5 Perilaku Perjalanan . 162.6 Biaya Transportasi . 162.6 Pengertian Tarif Angkutan . 172.5 Struktur Tarif . 172.8.1 Tarif Seragam . 182.8.1 Tarif berdasarkan jarak (distance –based fare) . 181. Tarif kilometer . 182. Tarif bertahap . 193. Tarif zona . 192.9 Definisi Biaya Operasional Kendaraan (BOK) . 202.9.1 Biaya Tetap (fixed cost) . 202.9.2 Biaya tidak tetap (standing cost) . 202.10 Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) . 242.10.1 Komponen biaya langsung . 242.10.2 Komponen biaya tidak langsung . 262.11 Analisis BOK metode PCI . 26vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN . 293.1 Lokasi Survei . 293.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah . 293.3 Teknik Pengumpulan Data . 293.3.1 Data Sekunder . 303.1.4 Data Primer . 303.4 Waktu Penelitian . 313.5 Teknik Pengelohan Data . 313.6 Teknik Analisi dan Pembahasan . 31BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 334.1 Analisa Data . 334.2 Rute yang diteliti . 344.3 Analisa jumlah penumpang . 344.4 Perhitungan Produksi . 364.5 Round trip time. 374.6 Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK). 384.6.1 Biaya Tetap . 384.6.2 Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost) . 45vii

4.7 Biaya Lain-lain . 484.8 Total BOK Bus Sempati Star dan Putra Pelangi . 504.9 Analisa Pendapatan Penumpang Berdasarkan Rata-rata Penumpang PerHari . 514.10 Fare Box Ratio (FBR) . 524.11 Load Factor (LF) . 53BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 575.1 Kesimpulan. 575.2 Saran . 58DAFTAR PUSTAKA . 59LAMPIRAN .viii

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Kerangka Berfikir . 5Gambar 2.1 Perilaku Perjalanan . 16Gambar 3.1 Lokasi Survei . 30ix

DAFTAR TABELTabel 4.1 Rata-rata waktu menunggu di terminal, waktu tempuh, JumlahPenumpang dan Hari operasi . 35Tabel 4.2 Rata-rata Penumpang Bus Sempati Star . 36Tabel 4.3 Rata-rata Penumpang Bus Putra Pelangi . 36Tabel 4.4 Round Trip Time penumpang pergi Bus sempati star. 37Tabel 4.5 Round Trip Time penumpang pergi Bus Putra Pelangi . 37Tabel 4.6 Biaya Awak Kendaraan Sempati Star . 39Tabel 4.7 Biaya Awak Kendaraan Putra Pelangi . 40Tabel 4.8 Biaya Administrasi Sempati Star . 41Tabel 4.9 Biaya Administrasi Putra Pelangi . 42Tabel 4.10 Biaya Tetap per Tahun Sempati star . 44Tabel 4.11 Biaya Tetap per Tahun Putra Pelangi . 44Tabel 4.12 Perincian Biaya Variabel Sempati Star . 46Tabel 4.13 Perincian Biaya Variabel Putra Pelangi . 48Tabel 4.14 Biaya Pegawai Kantor Sempati Star . 48Tabel 4.15 Biaya Pengelolaan Sempati Star . 49Tabel 4.16 Biaya Pegawai Kantor Putra Pelangi . 49x

Tabel 4.17 Biaya Pengelolaan Putra Pelangi . 50Tabel 4.18 Faktor muat (Load Factor) Bus Sempati Star . 54Tabel 4.19 Faktor muat (Load Factor) Bus Putra Pelangi . 55xi

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPertumbuhan suatu kota ditandai dengan terjadinya keragamanpeningkatan aktifitas serta pergerakan penghuninya. perkembangan ruang kotamenjadi salah satu faktor perkembangan transportasi dan menyebabkanperubahan. Transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusibarang dan mobilitas penumpang yang berkembang sangat dinamis, serta berperandi dalam mendukung, mendorong dan menunjang segala aspek kehidupan baikdalam pembangunan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.‘(Sumber jurnal Ida Farida)’.sistem transportasi itu sendiri serta pelayanan terhadap pengguna jasatransportasi. jasa transportasi terus berkembang dari masa ke masa seiring denganmeningkatnya jumlah penduduk. Penyedian fasilitas-fasilitas transportasidiperlukan untuk melayani aktifitas dan pergerakan penduduk tersebut. Manusiadalam melakukan aktifitasnya perlu berinteraksi satu dengan yang lain, yangmemerlukan alat penghubung yaitu angkutan. Angkutan merupakan sarana untukmemindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. ”(Sumber jurnalTrisna Romauli Lumban Gaol)”.Salah satu sarana transportasi pada saat ini yang paling mudah didapatkandan sering digunakan adalah angkutan umum. Angkutan umum merupakanangkutan yang disediakan untuk keperluan umum yang dilakukan dengan sistem

sewa atau bayar. Umumnya masyarakat menghendaki pelayanan angkutan umumyang aman, cepat, murah, dan nyaman. ‘(Sumber jurnal Ida Farida)’.Permasalahan trayek dan tarif merupakan topik penting lain dalam sistemoperasi angkutan umum.Trayek angkutan umum biasa nya ditentukan dari jeniskendaraannya.Tarif adalah biaya yang harus dibayar oleh pengguna jasa angkutanumum per satuan berat atau penumpang per km. Pemerintah daerah menetapkanbesarnya tarif dengan menetapkan batas atas dan batas bawah yang disesuaikandengan besarnya biaya operasi kendaraan, sehingga diharapkan agar besarnya tarifyang dikenakan kepada penumpang tidak memberatkan atau sesuai denganketentuan yang berlaku. ‘(Sumber jurnal Ida Farida)’.Kabupaten Bener Meriah Aceh sebagai salah satu kabupaten di indonesiayang sistem transportasi nya menggunakan angkutan umum sebagai salah satusarana transportasi perkotaan, sehingga keberadaan angkutan umum penumpangsangat penting dan diperlukan agar dapat melayani penumpang secara maksimal.Bus kota mempunyai peranan yang sangat penting dan cukup mendominasidibandingkan angkutan bus umum lainnya dalam memenuhi kebutuhantransportasi bagi masyarakat.Tarif menjadi faktor yang penting dalam mendapatkan pelayanan danfasilitas yang diberikan. Besarnya tarif juga disesuaikan berdasarkan evaluasibiaya operasi kendaraan (BOK). Penentuan besaran tarif angkutan bus umummembutuhkan penanganan dan kebijakan yang arif. karena harus dapatmenjembatani kepentingan penumpang selaku konsumen dan pengusaha/operatorangkutan bus umum. Lemahnya daya beli masyarakat sering kali menjadi alasan

penundaan bahkan pembatalan perubahan tarif yang ada. Pada dasarnya penetapantarif oleh pemerintah bertujuan untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraanangkutan bus umum perkotaan dengan mutu jasa standar keselamatan di satupihak, juga mempertimbangkan kemampuan dan kemauan daya beli pemakai.‘(Sumber jurnal Taty Yuniarti)’.1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari penelitian ini adalah mengevaluasi tarif angkutan bus umumdan biaya operasi kendaraan (BOK) studi Trayek Jalan Baru Bener Meriah –Lhoksemawe Aceh.Sedangkan Tujuan nya adalah Untuk mengetahui perhitungan BiayaOperasional Kendaraan (BOK) pada Angkutan bus Umum studi trayek jalanBener Meriah – Lhoksemawe Aceh.1.3 Perumusan MasalahAdapun perumusan masalah dalam penelitian ini meliputi :1. Angkutan bus umum yang diamati adalah bus Sempati Star dan Bus PutraPelangi2. Biaya Operasional Kendaraan yang dihitung adalah kendaraan yangmenggunakan rute jalan baru saja.3. Pembahasan di titik beratkan pada pembahasan biaya tarif angkutan umumdan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) trayek Bener Meriah-Medan.

1.4 Metode Pengambilan DataDalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan pengumpulandata dengan cara mensurvei langsung dilapangan dan pengumpulan data yang didapat dari instansi terkait. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data antaralain :1. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari survei (quisioner) langsung dilapangan, adapun data yang diperlukan adalah :Tujuan/Maksud perjalanan , Besarnya pengeluaran untuk transportasi ,Persepsipenumpang terhadap tarif yang berlaku dan Jumlah penumpang.2. Data Sekunder data lapangan yang bersumber dari instansi terkait antara lain :Jumlah bus yang beroperasi, Panjang Rute dan Waktu Tempuh, JumlahKaryawan, Hari Operasi/bulan, Prasarana penumpang, Biaya operasi Perusahaan,Daftar Tarif, Harga komponen BOK, Jadwal Perjalanan.

1.5 Kerangka PemikiranMulaiSurvey PendahuluanPengambilan DataPengumpulan Data Sekunder : Jumlah bus yangberoperasiPanjang rute danwaktu tempuhJumlah karyawanHari operasi/bulanPrasarana penumpangBiaya operasiperusahaanDaftar tarifHarga komponenBOKJadwal PerjalananPengolahan DataPengumpulan Data Primer :Analisa DataKesimpulan dari HasilAnalisisSelesaiGambar 1.1 : Bagan Alir Pemikiran Tujuan Maksudperjalanan Besarnya pengeluaranuntuk transportasi Tingkat penghasilan Persepsi penumpangterhadap tarif yangberlaku Jumlah Penumpang

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1UmumSudah terbukti bahwa penduduk perkotaan, di mana pun termasuk diIndonesia berkembang pesat.Jumlah penduduk di kota-kota di Indonesia yangberpenduduk satu jiwa akan bertambah banyak dengan pertambahan rata-rata(5,38% per tahun) yang lebih tinggi dari pertambahan peduduk nasional (1,98%per tahun). Pertambahan jumlah penduduk perkotaan, baik sebagai akibatpertambahan alamiah maupun akibat migrasi desa-ke-kota (atau urbanisasi) tidakmungkin di bendung. Akibatnya proporsi jumlah penduduk perkotaan pun terusmeningkat.Daerah perkotaan yang berpenduduk satu jiwa atau lebih sudah selayaknyamemiliki pelayanan angkutan umum penumpang atau angkutan umum massal,selanjutnya hanya disebut Angkutan Umum (AU). Manajemen perkotaan perlumelakukan efisiensi dalam memanfaatkan prasarana perkotaan karena masihbanyak penduduk perkotaan yang mengendalikan mobalitasnya pada keberadaanAngkutan Umum (AU). Mereka adalah penduduk yang tidak mempunyai pilihanlain kecuali menggunakan Angkutan Umum (AU).2.2Angkutan UmumAngkutan penumpang dengan Angkutan Umum adalah angkutanpenumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan

sistem Sewa atau Bayar. Dalam hal angkutan massal, biaya angkutan menjadibeban tanggungan bersama, sehingga sistem Angkutan Umum menjadi efesienkarena biaya angkutan menjadi sangat murah. Selain itu, penggunaan jalan punrelatif efesien dalam penumpangnya. Keberadaan Angkutan Umum, apalagi yangbersifat massal, berarti pengurangan jumlah kendaraan yang lalu-lalang dijalan.Hal ini sangat penting artinya berkaitan dengan pengendalian lalu lintas.Karena sifatnya yang “massal”, maka para penumpang harus memilikikesamaan dalam berbagai hal yakni Asal, Tujuan, dan Waktu. Berbagai kesamaanini pada gilirannya menimbulkan masalah keseimbangan antara Sediaan danPermintaan. Pelayanan Angkutan Umum akan berjalan dengan bai apabila dapattercipta keseimbangan antara sediaan dan permintaan [Warpani, 1990;171].Adalah suatu upaya yang sulit (bahkan cenderung tidak mungkin) dipenuhi bilatolak ukurnya adalah permintaan pada masa sibuk atau masa puncak.Menurut PP No.5 tahun 2012 tentang kendaraan menyebutkan bahwapengangkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakanmobil bus atau mobil penumpang. Berdasarkan UU No.22 tahun 2009 tentanglalu-lintas dan Angkutan jalan menyatakan bahwa pelayanan angkutan orangdengan kendaraan umum terdiri dari :1. Angkutan antar kota yang merupakan pemindahan orang dari satukota ke kota lain,2. Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam wilayahkota,3. Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalamdan/atau antar wilayah pedesaan,

4. Angkutan lintas batas negara yang merupakan angkutan orangmelalui lintas batas negara lain.Beberapa kriteria ideal angkutan umum menurut Harries (1976) dapatdilihat dalam tabel 2.1Tabel 2.1 Kriteria Angkutan Umum IdealKeandalanKenyamananKeamananMurahWaktu PejalananSetiap saatPelayanan yangTerhindar dariOngkos relativeWaktu di dalamtersediasopankecelakaanmurah dankendaraan singkatterjangkauKedatangan danTerlindung dariBadan terindungsampai tujuancuaca buruk didari lukatepat waktubus stopbenturanWaktu totalMudah TurunBebas dariperjalanannaik kendaraankejahatansingkat dariWaktu tungguTersedia tempatsingkatduduk setiap saatSedikit berjalanTidakkaki ke bus stopberdesakanTidak perluInterior yangberpindahmenarikkendaraanSumber : Harries (1976, Dikutip dari karya ilmiah, Ir. Kumpul sembiring)

2.2.1Peranan Angkutan Umum (AU)Pada umumnya kota yang pesat perkembangannya adalah kotayang berada pada jalur sistem angkutan. Sejarah perkembangan sejumlah kotabesar di dunia menjadi bukti besarnya peranan angkutan terhadapperkembangan kota yang bersangkutan.Memang transportasi perkotaan merupakan salah satu faktor kuncipeningkatan produktivitas kota. Angkutan Umum (AU) yang disewakan, yaknipelayanan jasa angkutan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orangberdasarkan ciri tertentu, misalnya tarif dan lintasan (rute). Angkutan Umumdapat pula disesuaikan dengan pengguna jasa. Angkutan Umum massal adalahlayanan jasa angkutn yang memiliki trayek dan jadwal tetap, contohnya adalahbus dan kereta api. Jenis angkutan ini bukan melayani permintaan melainkanmenyediakan layanan tetap, baik jadwal, tarif maupun lintasannya. Masingmasing mempunyai pola layanan dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu,keduanya dapat berfungsi secara bersama-sama di sebuah kota [Soegijoko,B.T. 1991; 6].Peranan Angkutan Umum adalah melayani kepentingan mobalitasmasyarakat dalam melakukan kegiatannya, baik kegiatan sehari-hari yangberjarak pendek atau menengah (Agkutan perkotaan/pedesaan dan angkutanantarkota dalam provinsi) maupun kegiatan sewaktu-waktu antar propinsi(Angkutan antar kota dalam propinsi dan antar kota antar propinsi). Aspek lainpelayanan angkutan umum adalah peranannya dalam pengendalian lalu lintas,penghematan energi, dan pengembangan wilayah.

2.2.2Dasar hukum berkaitan dengan angkutan umumDasar hukum tentang angkutan umum, penetapan dan dasar-dasarpenetapan tarif angkutan umum, formula mekanisme perhitungan tarif sertaUndang-undang lalulintas dan akutan jalan diantaranya :1.Peraturan Menteri Perhubungan Darat Nomor : KM 1 tahun 2009,Tentang Tarif dasar batas atas dan batas bawah angkutan penumpangantar kota antar propinsi kelas ekonomi di jalan dengan mobil busumum.2.Undang-Undang Nomor : 22 tahun 2009, Tentang lalulintas danangkutan jalan.3.Peraturan Menteri Perhubungan Darat Nomor: KM 52 tahun 2006,Tentang mekanisme penetapan tarif dan formula perhitungan biayapokok angkutan penumpang dengan mobil bus umum antar kota kelasekonomi. Yang menyebutkan “ besaran tarif dasar batas atas untukangkutan penumpang dengan mobil bus umum antar kota adalah 30%diatas biaya pokok.4.Kepmen Perhubdar No. 35 Tahun 2003 tentang penyelenggaraanangkutan orang dijalan dengan kendaraan umum.5.Kepmen Perhubdar Nomor : KM 89 tahun 2006 Tentang mekanismepenetapan tarif dan formula perhitungan biaya pokok angkutanpenumpang dengan mobil bus umum antar kota kelas ekonomi.6.Kepmen Perhubdar Nomor : KM 8 Tahun 1995, Tentang kebijakan tarifangkutan penumpang dan barang.

7.Undang-undang Nomor 14 tahun 1992, Tentang lalulintas dan angkutanjalan.2.3Pengelompokan Pelaku Perjalanan & Moda TransportasiMasyarakat pelaku perjalanan (konsumen jasa transportasi), dapatdikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu:1) Golongan paksawan (Captive) merupakan jumlah terbesar di Negaraberkembang, yaitu golongan masyarakat yang terpaksa menggunkanangkutan umum karena ketiadaan kendaraan pribadi. Mereka secaraekonomi adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke bawah (miskinatau ekonomi lemah).2) Golongan Pilihwan (Choice) merupakan jumlah terbanyak di Negaranegara maju, yaitu golongan masyarakat yang mempunyai kemudahan(akses) ke kendaraan pribadi dan dapat memilih untuk menggunakanangkutan umum atau angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalahgolongan masyarakat lapisan menengah ke ats (kaya atau ekonomi kuat).Secara umum, ada dua kelompok besar moda transportasi yaitu:1. Kendaraan Pribadi (Private Transportation)Moda transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorangitu bebas memakainya kemana saja, dimana saja dan kapan saja dia mau,bahkan mungkin juga dia tidak memakainya sama sekali (misal : mobilnyadisimpan digarasi). Contoh kendaraan pribadi seperti :a) Jalan kakib) Sepeda untuk pribadi

c) Sepeda motor untuk pribadid) Mobil pribadi2. Kendaraan Umum (Public Transportation)Moda transportasi yang diperuntukan buat bersama (orang banyak),kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dantitik tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudahditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diridengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudahmereka pilih. Contoh kendaran umum seperti :a) Ojek sepeda, sepeda motorb) Becak, bajaj, bemoc) Mikroletd) Bus Umum (kota dan antar kota)e) Kereta api (kota dan antar kotaf) Kapal feri, sungai & lautg) Pesawat yang digunakan secara bersama2.4Faktor yang mempengaruhi pemilihan modaMemilih moda angkutan di daerah bukanlah merupakan proses acak,melainkan dipengaruhi oleh faktor kecepatan, jarak perjalanan, kenyamanan,kesenangan, keandalan, ketersediaan moda, ukuran kota, serta usia, komposisi,dan sosial-ekonomi pelaku perjalanan. Semua faktor ini dapat berdiri sendiri atausaling bergabung.

Ada 4 (empat) faktor yang dianggap kuat pengaruhnya terhadap perilakupelaku perjalanan atau calon pengguna (trip maker behavior).Faktor –faktor atauvariabel-variabel tersebut adalah:1. Faktor Karakteristik Perjalanan(Travel Characteristics Factor)Pada kelompok ini terdapat beberapa variabel yang dianggap kuatpenggarunya terhadap perilaku pengguna jasa moda transportasi dalammemilih moda angkutan, yaitu :a) Tujuan perjalanan (Trip Purpose) seperti bekerja, sekolah, sosial danlain-lain.b) Waktu perjalanan (Time of Trip Made) seperti pagi hari, siang hari,tengah malam, hari libur dan seterusnya.c) Panjang perjalanan (Trip Length) merupakan jarak fisik (kilometer)antar asal dengan tujuan, termasuk panjang rute/ruas, waktupembanding kalau menggunkan moda-moda lain, di sini berlakubahwa semakin jauh perjalanan, maka orang cenderung memilih naikangkutan umum.2. Faktor Karakteristik Pelaku Perjalanan (Traveler Characteristics Factor)Pada kelompok faktor ini , seluruh variabel berhubungan dengan individusi pelaku perjalanan. Variabel-variabel dimaksud ikut serta berkontribusimempengaruhi perilaku pembuat perjalanan dalam memilih modaangkutan. Menurut Bruton, variabel tersebut diantaranya adalaha) Pendapatan (income), berupa daya beli sang pelaku perjalanan untukmembiayai perjalanannya, entah dengan mobil pribadi atau angkutanumum.

b) Kepemilikan kendaraan (Car Ownership), berupa tersediamyakendaraan pribadi sebagai sarana melakukan perjalanan.c) Kondisi kendaraan pribadi (tua,jelek,baru dll).d) Kepadatan permukiman (density of resedential development)e) Sosial-ekonomi lainnya, seperti struktur dan ukuran keluarga(pasangan muda, punya anak, pensiun atau bujangan, dan lain-lain),usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, lokasi pekerjan, punya lisensimengemudi (SIM) atau tidak, serta semua variabel yangmempengaruhi pilihan moda.3. Faktor Karakteristik Sistem Transportasi (Transportation SystemCharacteristics Factor)Pada faktor ini, seluruh variabel yang berpengaruh terhadap perilaku sipembuat perjalanan dalam memilih moda transportasi berhubungandengan kinerja pelayanan sistem transportasi seperti berikut :a) Waktu relatif (lama) perjalanan (Relative Travel Time) mulai darilamanya waktu menunggu kendaraan di pemberhentian (terminal),waktu jalan ke terminal (Walk to terminal time) dan waktu di ataskendaraan.b) Biaya relatif perjalanan (Relative Travel Cost), merupakan seluruhbiaya yang timbul akibat melakukan perjalanan dari asal ke tujuanuntuk semua moda yang berkompetisi seperti tarif tiket, bahan bakar,dan lain-lain.c) Tingkat pelayanan relatif (Relative Level of Service), merupakanvariabel yang cukup bervariasi dan sulit diukur, contohnya adalah

variabel-variabel kenyamanan dan kesenangan yang membuat orangmudah gonta-ganti moda transportasi.d) Tingkat akses/indeks daya hubung/kemudahan percapaian tempattujuan.e) Tingkat kehandalan angkutan umum disegi waktu (tepatwaktu/reliability), ketersedian ruang parkir dan tarif.Variabel nomer 1 dan 2 merupakan kelompok variabel yang dapat diukur (dikuantifikasikan), sementara ketiga variabel terakhir (3,4,5)merupakan kelompok variabel yang sangat subjektif sehingga sulit diukur (dikuantifikasikan) dan masuk kelompok variabel kualitatif.4. Faktor karakteristik kota dan zona (Special Characteristics Factor)Variabel yang ada d

di bandingkan dengan Bus Putra Pelangi, tarif berdasarkan Factor Muat (Load Factor) 0,7164 untuk Sempati star dan 0,5789 untuk Bus Putra Pelangi. BOK pada bus Sempati Star setiap tahunnya Mencapai Rp 652.890.000 sedangkan pada putra Pelangi mencapai Rp 790.647.000. Kata Kunci : Tarif, Biaya Operasi Kendaraan (BOK), dan Kualitas PelayananAuthor: Rhafica Agustin Bintang