
Transcription
12BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Peran Pembimbing Klinik Keperawatan2.1.1Pengertian Pembimbing Klinik KeperawatanHidayat (2007), menyatakan pembimbing klinik keperawatan adalahpembimbing atau guru perawat (nurse teacher). Kegiatan pembelajaran klinikmerupakan suatu bentuk kegiatan belajar mengajar dalam konteks pelayanan nyata.Maksudnya mahasiswa belajar memberikan pelayanan kepada pasien yangmembutuhkan pelayanan kesehatan tersebut. Mahasiswa belajar bekerja sesuaidengan standar pelayanan profesi keperawatan. Selama proses pembelajaran klinikkeperawatan terjadi proses interaksi antara pembimbing klinik, mahasiswa, danpasien. Ketiga komponen ini akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuanpembelajaran praktek klinik keperawatan. Pembimbing klinik merupakan tenagaperawat yang ditunjuk atau diangkat oleh instansi yang digunakan sebagai lahanpraktek. Pembimbing klinik adalah seorang yang diangkat dan diberikan tugas olehinstitusi pelayanan atau pendidikan kesehatan untuk memberikan bimbingan kepadamahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran praktek klinik di rumahsakit (Akbar, 2006). Hal ini sesuai dengan pendapat. Membimbing adalah suatuproses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbingkepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian diri dalam pemahaman diri,12
13penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkatperkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan (Asyahadi,2004).2.1.2Tugas Pembimbing Klinik KeperawatanPusdiknakes (2004) dalam Martono (2009), menetapkan tugas yang dapatdikerjakan pembimbing klinik dalam rangka kegiatan pembelajaran praktek klinikyaitu :1.Merumuskan tujuan pembelajaran praktek klinik2.Menentukan indikator pencapaian target kompetensi praktek3.Mengidentifikasi tempat praktek klinik4.Mengidentifikasi dan menentukan peralatan atau sumber yang diperlukan selamapembelajaran praktek klinik5.Memfasilitasi mahasiswa memperoleh target kompetensi dan alat-alat yangdigunakan6. Memecahkan masalah belajar praktek7. Membangkitkan dan mendorong semangat mahasiswa selama mengikutipembelajaran praktek klinik dan menghargai kerja mahasiswa8. Memberikan contoh pelayanan keperawatan terhadap pasien secara nyata kepadamahasiswa9. Melakukan penilaian kepada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran praktekklinik
1410. Membuat laporan pembelajaran praktek klinik.2.1.3Peran Pembimbing Klinik KeperawatanBerdasarkan Pedoman Bimbingan Mahasiswa Keperawatan/KebidananRSUP Sanglah Denpasar (2010), peran pembimbing klinik yaitu sebagai narasumber,perencana, fasilitator, motivator, role model, demonstrator, evaluator dan changeagent.Peran dalam bidang dunia keperawatan merupakan cara untuk menyatakandalam pelaksanaan pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan, penelitian dandapat mengembangkan asuhan keperawatan dalam membina kerjasama dari tenagakesehatan lainnya serta dapat memenuhi kebutuhan pasien dalam melakukantindakan. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan dari seseorang dalamkaitannya dengan statusnya dalam masyarakat (Asmadi, 2008). Secara umum Perandan fungsi Pembimbing klinik menurut Asmadi (2008), yaitu :1.Sebagai educator (guru/pendidik)Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik Memberi pendidikan danpemahaman kepada mahasiswa dalam bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didikkeperawatan. Biasanya dalam ruang perawat dikenal dengan pembimbing klinik yangberperan dalam memberikan pendidikan kepada para mahasiswa keperawatan yangsedang menjalankan praktek keperawatannya di RS / Puskesmas.
152.Sebagai care giver (pemberi asuhan keperawatan)Sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikanpelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien,menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi: melakukan pengkajiandalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosakeperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatansebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/carapemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencanayang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakankeperawatan yang telah dilakukan.3.Sebagai Role ModelPerawat sebagai pembimbing klinik harus dapat memberikan contoh yangbaik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakattentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan di contoh olehmasyarakat. Selain itu perawat juga dapat memberikan contoh yang baik kepadapeserta didik atau mahasiswa tentang bagaimana cara bertingkah laku maupun dalammemberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar.Menurut Soeratri (2013), peran seorang pembimbing klinik keperawatansebagai educator dalam praktek klinik keperawatan dibagi menjadi 4 yaitu:
161.Sumber informasiSebagai sumber informasi seorang pembimbing klinik keperawatan harusmemiliki pengetahuan/keterampilan/pengalaman lebih banyak dalam hal praktekklinik keperawatan dibandingkan mahasiswa. Selain itu pembimbing klinikkeperawatan juga dapat dijadikan sumber informasi yang dapat dihandalkan yangdiperkaya dengan modul-modul seperti SAK sebagai acuan membimbing mahasiswa.2.Sebagai motivatorSebagai pembimbing klinik keperawatan sebaiknya dapat menjadi motivatorbagi mahasiswanya dengan menggunakan pendeketan ARDS yaitu attention(memberikan perhatian kepada mahasiswa), relevance (memiliki keterkaitan antarailmu dengan motivasi), convidence (memiliki rasa percaya diri), satisfaction (ilmuyang diberikan kepada mahasiswa dapat menimbulkan rasa puas bagi seorang clinicalinstructor).3.Sebagai FasilitatorSebagai seorang pembimbing klinik keperawatan diharapkan tidak hanyamengajar mahasiswa tetapi mampu memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai targetkompetensi yang ditetapkan.4.Sebagai EvaluatorPembimbing klinik keperawatan diharapkan mampu mengevaluasi apakahyang dicapai mahasiswa telah sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.
17Pembimbing klinik keperawatan juga harus mampu merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi hasil belajar mahasiswa dan mengevaluasi proses belajar mengajar.2.1.4Faktor yang Mempengaruhi Peran Pembimbing Klinik KeperawatanPeran dipengaruhi oleh berbagai faktor dibawah iniyang terkait denganpengetahuan yang harus dimiliki sebagai sumber peran. Faktor tersebut terdiri darifaktor internal dan eksternal, yaitu:1.Faktor Internala.Pendidikan.Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lainterhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwasemakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang memperoleh informasipula mereka menerima informasi, dan pada akhimya makin banyak pula pengetahuanyang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akanmenghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dannilai-nilai yang baru diperkenalkan.b.PekerjaanLingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalamandan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.c.UmurUmur dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan padaaspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada
18empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnyaciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dandewasa.d.MinatMinat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadapsesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal danpada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.f.PengalamanPengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalamberinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurangbaik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadapobyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangatmendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pulamembentuk sikap positif dalam kehidupannya.2. Faktor Eksternala. KebudayaanLingkungan sekitar, kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkanmempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap kita. Apabila dalam suatuwilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangatmungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
19lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikappribadi atau sikap seseorang.b. InformasiKemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorangmemperoleh pengetahuan yang baru (Hannie, 2007).2.1.5Tugas Pembimbing Klinik KeperawatanBerdasarkan Pedoman Bimbingan Mahasiswa Keperawatan/Kebidanan RSUPSanglah Denpasar (2010), tugas seorang pembimbing klinik yaitu:1.Melakukan orientasi ruangan, pasien, alat, tata tertib, SOP dan hal lain sesuaidengan kondisi ruangan2.Membagi mahasiswa sesuai dengan target kompetensi dan situasi ruangan3.Bersama CT membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan olehmahasiswa dan melakukan evaluasi4.Menandatangani pencapaian target kompetensi mahasiswa2.1.6Pengukuran PeranMenurut Azwar (2005), pengukuran peran dapat dilakukan denganmenggunakan Skala Likert. Cara untuk memberi interpretasi terhadap skor individualadalah membandingkan skor tersebut dengan harga rata-rata skor kelompok dimanaresponden tersebut termasuk. Menurut Riwidikdo (2009), ketentuan pembagiantersebut menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dan
20simpangan baku (standar deviasi). Apabila kita mengkategorikan dalam limakategori, sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang, maka parameter yangdigunakan yaitu:1. Sangat baik, bila x mean 1,5 SD2. Baik, bila mean 0,5 SD x mean 1,5 SD3. Cukup baik, bila mean – 0,5 SD x mean 0,5 SD4. Kurang baik, bila mean – 0,5 SD x mean 0,5 SD5. Sangat kurang Baik, bila x mean – 1,5 SDMean adalah jumlah nilai seluruh responden dibagi jumlah respondenSD x2 – ( xi )2nn-1Keterangan:SD: Standar Deviasixi: Jumlah seluruh nilai respondenn: jumlah seluruh responden (Riwidikdo, 2009).2.1.7Kompetensi Pembimbing Klinik KeperawatanMenurut Soeratri (2013), seorang pembimbing klinik keperawatan harusmempunyai 4 kompetensi, yaitu:
211.Kompetensi professionalSeorang pembimbing klinik keperawatan harus ahli dibidangnya dengankriteria, yaitu berpendidikan formal tertentu, pernah mengikuti pelatihan tertentudalam jenis dan jumlah yang ditetapkan dan memiliki pengalaman dalam bidangtertentu (linier) dalam kurun waktu tertentu. Kompetensi yang harus dimiliki yaitumenguasasi materi keilmuan, merencanakan melaksanakan dan melakukan penelitian.2.Kompetensi pedagogicPembimbing klinik keperawatan harus mempunyai kemampuan merancangkegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi kegiatanpembelajaran, mengelola kelas, serta memanfaatkan hasil penelitian untukmeningkatkan kualitas pembelajaran.3.Kompetensi kepribadianPembimbing klinik keperawatan harus memiliki nilai, komitmen, etikaprofessional yang mempengaruhi perilaku terhadap sejawat, mahasiswa dankaryawan lainnya. Sub kompetensi yang harus dimiliki yaitu empati, berpandanganpositif, genuine (bersikap wajar dan terbuka) serta berorientasi pada tujuan.4.Kompetensi sosialPembimbing klinik keperawatan memiliki kemampuan melakukan hubungansosial dengan semua pihak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Subkompetensi yang harus dimiliki, yaitu menghargai keragaman budaya, menyajikanpendapat, menghargai pendapat orang lain dan membangun suasana kelas.
222.1.8Kriteria Pembimbing Klinik KeperawatanPembimbing klinik diharapkan memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut(Hidebrand, 1971 dalam Asyahadi, 2004):1.Profesional dalam keterampilan yang diajarkan2.Mendorong mahasiswa untuk mempelajari keterampilan baru3.Meningkatkan komunikasi yang terbuka (2 arah)4.Memberikan umpan balik segera5.Mengatur stress para mahasiswa6.Memusatkan pada keberhasilan mahasiswa bukan pada kegagalan7.Sabar dan mendukung8.Memberi penghargaan dan dukungan positif9.Memperbaiki kesalahan mahasiswa tapi tetap mempertahankan rasa harga diri10. Mendengar aktif11. Memberi kesempatan untuk istirahat12. Mengamati respon peserta didik13. Memberi pujianSedangkan berdasarkan pedoman bimbingan mahasiswa keperawatan/kebidanan RSUP Sanglah Denpasar (2010), kriteria seorang pembimbing klinik yaitu:1.pembimbing klinik ditentukan oleh bidang keperawatan masing-masing rumahsakit
232.Latar belakang pendidikan D3 Keperawatan ditambah pengalaman kerja minimal5 tahun dibidangnya atau S1/D4 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal3 tahun3.Memiliki sertifikat pembimbing klinik.2.1.9 Karakteristik Pembimbing Klinik KeperawatanMenurut Ngalim (2007), karakteristik dari seorang pembimbing klinik yangefektif dapat dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu :1.Pengetahuan dan kompetensi klinikPengetahuan dan kompetensi klinik disini meliputi pengetahuan akan ilmukeperawatan yang dimiliki pengajar harus luas dan memahaminya secara mendalam.Disamping ilmu keperawatan yang diberikan kepada peserta didik, pengajar jugaharus memiliki pengetahuan akan materi-materi yang berhubungan dengan hal itu.Kemampuan untuk menganalisa teori dan mengumpulkannya dari berbagai sumber,menitikberatkan pada pemahaman, kemauan untuk mendiskusikan dengan pesertadidik mengenai pandangan atau pendapat yang berkaitan dengan bimbingan. Pengajarklinik yang efektif juga berperan sebagai perawat pelaksana (clinician).Mempertahankan kompetensi klinik sangat penting, diantaranya untuk dapatmengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik.2.Hubungan interpersonal dengan peserta didikKemampuan dalam berinteraksi dengan para peserta didik dan tenagakesehatan lain juga merupakan perilaku dari pengajar yang efektif. Disamping itu
24kemampuan untuk menyatukan kelompok-kelompok dari peserta didik ke dalamkesatuan dan membangun respek serta mengadakan hubungan yang baik antarapengajar dengan peserta didik.3.Kemampuan nyakemampuankebutuhan proses bimbingan bagi peserta didik, merencanakan bahan bimbingan(plan instruction) dalam tiap-tiap bagian atau pokok bahasan dan tujuan yang harusdicapai, dan mengevaluasi proses bimbingan. Seorang pengajar yang efektif jugamemberikan informasi yang terstruktur, memberikan penjelasan yang lengkap carajelas,mendemonstrasikan prosedur dan beberapa proses perawatan lainnya dengan efektif.Pembimbing klinik juga harus mampu mengkomunikasikan atau mentransferpengetahuan ke peserta didik.4.Karakteristik pribadiKarakteristik pribadi dapat mengasosiasikan antara dinamisasi dari programstudi dengan semangat untuk pengajaran di area klinik. Pengamatan yang tajam ataukepandaian dalam memutuskan dan semangat tersebut bisa didapat jika merasanyaman bekerja dengan para peserta didik dan memiliki kepercayaan diri terhadapkemampuan mengajarnya dan keterampilan kliniknya. Penelitian lain menyatakankarakteristik lainnya yaitu bersahabat, dapat memahami, mendukung, dan
25bersemangat tinggi, kejujuran, kemampuan untuk mengakui kesalahan danketerbatasan serta kekurangan dalam pengetahuan.2.2 Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Lapangan Klinik Keperawatan2.2.1Pengertian KepuasanMenurut Kotler dalam Supranto (2006), kepuasan adalah tingkat keadaanyang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilanatau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.Kepuasan pelanggan adalah merupakan evaluasi purna beli dimana alternative yangdipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampauiharapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperolehtidak memenuhi harapan pelanggan (Irawan, 2007). Menurut Oliver dalam Tjiptono(2007), kepuasan adalah perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasilyang dirasakannya dengan harapannya. Day dalam Azrul (2006), menyatakan bahwakepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasiketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (normaatau kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.2.2.2Faktor yang Mempengaruhi KepuasanMenurut Hidayat (2007), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhikepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar hal ini kaitannya denganpelaksanaan bimbingan klinik dalam proses pembelajaran yaitu:
261.Persepsi MahasiswaCara pandang mahasiswa terhadap materi yang diberikan, baik materi secaralangsung dimeja kuliah maupun materi saat pelaksanaan bimbingan lapangan.Persepsi mahasiswa disini dipengaruhi oleh banyak hal antara lain: pengetahuan,kebudayaan, sikap dan motivasi2.Profesionalisme Dosen/PendidikKemampuan pembimbing untuk memberikan bimbingan yang berkualitas,kemampuan atas pengetahuan, keramah-tamahan, kesopanan dan kemampuankomunikasi yang baik.3.Akses InformasiKemudahan dalam memperoleh akses informasi yang dibutuhkan olehmahasiswa bepengaruh pada kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan prosesbelajar mengajar. Informasi memegang peran yang penting dalam menyokonngkelancaran proses pembelajaran, sehingga apa yang menjadi tujuan dan targetmahasiswa akan terpenuhi.4.Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar mahasiswamaupun yang mendukung proses bimbingan sangat mempengaruhi kepuasanmahasiswa. Sarana dan prasarana yang lengkap serta modern sangat diharapkan agarmehasiswa merasakan kenyamanan dalam proses bimbingan.
272.2.3Tingkat KepuasanTingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yangdirasakan dan harapan. Ada tiga tingkat kepuasan yaitu bila penampilan kurang dariharapan maka pelanggan tidak puas, bila penampilan sebanding dengan harapan makapelanggan puas, dan apabila penampilan melebihi harapan maka pelanggan merasasangat puas atau senang (Wijono, 2009). Puas atau tidak puas tergantung pada sikapterhadap ketidaksesuaian (rasa senang atau tidak senang) dan tingkatan daripadaevaluasi (baik atau tidak) untuk dirinya, melebihi atau di bawah standar (Wijono,2009).2.2.4Komponen Tingkat KepuasanKotler dalam Supranto (2006), menentukan lima komponen yangmenentukan kualitas mutu pelayanan (dimensi kepuasan). Kelima dimensi ini dikenalsebagai SERQUAL (Irawan, 2002). Konsep ini paling banyak dipakai sekarang yaitu :1.Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai denganjanji yang ditawarkan. Dalam bimbingangan klinik reliability dapat berupakemampuan dosen atau pengajar dalam memberikan jasa sesuai dengan yangdijanjikan. Dalam hal ini yaitu kemampuan pembimbing klinik keperawatandalam memberikan pelayanan kepada mahasiwa yang dapat berupa bimbingandalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan2.Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantupelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap yang meliputi :
28kesigapan petugas dalam melayani klien, kecepatan petugas dalam menanganitransaksi dan penanganan keluhan klien. Dalam bimbingangan klinik komponenresponsiveness dapat berupa kemauan dari dosen membantu mahasiswa danmemberikan jasa dengan cepat dan berkualitas, termasuk dalam menanggapikeluhan yang dihadapi mahasiswa. Dalam hal ini peran pembimbing klinikdiharapkan dapat memberikan pelayanan berupa bimbingan yang cepat danberkualitas.3.Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produksecara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian, dan kesopanan dalammemberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dankemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.Dalam bimbingangan klinik komponen assurance dapat berupa kemampuanpembimbing klinik untuk memberikan keyakinan kepada mahasiswa bahwajasa yang diberikannya telah sesuai dengan ketentuan dan berkualitas,kemampuan atas pengetahuan, kualitas keramah-tamahan, perhatian, dankesopanan dalam memberikan pelayanan4.Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan kepada pelangganyaitu meliputi kemudahan pelanggan memanfaatkan jasa, kemampuankomunikasi untuk menyampaikan informasi pada pelanggan dan pemahamanterhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam bimbingangan klinikkomponen emphaty dapat berupa kesediaan pembimbing klinik untuk lebih
29peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada mahasiswa sertakemampuan CI dalam berkomunikasi5.Tangibles, meliputi penampilan fisik seperti gedung dan ruangan, tersedianyatempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapanperalatan komunikasi dan penampilan karyawan. Dalam bimbingangan klinikkomponen tangibles dapat berupa persepsi mahasiswa terhadap penampilanfasilitas fisik, peralatan dan berbagai materi komunikasi yang diperoleh selamapraktek klinik keperawatan.2.2.5Pengukuran Tingkat KepuasanPengukuran kepuasan erat hubungannya dengan mutu produk (barang ataujasa). Produk dikatakan bermutu apabila produk tersebut dapat memenuhikebutuhannya. Mengukur tingkat kualitas jasa berarti mengevaluasi/membandingkankinerja suatu jasa dengan seperangkat standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu.Metode yang sampai saat ini dianggap paling tepat untuk mengukur kualitas jasaadalah dengan menggunakan kuesioner kepuasan pelanggan (Supranto, 2006). Caraterbaik untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan yang sudah disusun dalambentuk kuesioner adalah dengan menanyakan secara langsung kepada para pelangganyang sudah berpengalaman menggunakan jasa tertentu. Dalam hal ini mutu produkdari jasa tersebut adalah mutu dari pelaksanaan praktek keperawatan, sehingga objekdari mutu tersebut adalah mahasiswa keperawatan. Untuk mengukur tingkat kepuasanmahasiswa tentang praktek klinik keperawatan dapat dilakukan menanyakan secara
30langsung kepada mahasiswa yang praktek di tempat tersebut. Mahasiswadiwawancarai dari dua segi yaitu dari harapan mahasiswa dan dari kenyataan yangdia alami. Menurut Riwidikdo (2009), ketentuan pembagian kategori suatu skorpenelitian menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dansimpangan baku (standar deviasi). Apabila kita mengkategorikan dalam limakategori, sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang, maka parameter yangdigunakan yaitu:1. Sangat puas, bila x mean 1,5 SD2. Puas, bila mean 0,5 SD x mean 1,5 SD3. Cukup puas, bila mean – 0,5 SD x mean 0,5 SD4. Kurang puas, bila mean – 0,5 SD x mean 0,5 SD5. Sangat kurang puas, bila x mean – 1,5 SDMean adalah jumlah nilai seluruh responden dibagi jumlah respondenSD x2 – ( xi )2nn-1Keterangan:SD: Standar Deviasixi: Jumlah seluruh nilai respondenn: jumlah seluruh responden (Riwidikdo, 2009).
312.2.6 Teknik Analisa Tingkat Kepuasan1.Metode ServQualMenurutIrawan (2007),metodeyangbanyakdigunakanuntukmendapatkan indeks kepuasan pelanggan dengan metode ServQual. Dengan metodeini, dilakukan pengukuran terhadap lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu reliability,responsiveness, assurance, empathy, dan tangible, kemudian 5 dimensi ini dijabarkandalam atribut yang total berjumlah 22 atribut. Tidak ada keharusan bagi perusahaanuntuk selalu menggunakan 22 atribut tersebut. Atribut dapat ditambahkan ataudikurangi sesuai dengan kondisi dari industri masing-masing. Salah satu ciri khas dariindeks kepuasan pelanggan yang dihasilkan oleh ServQual ini adalah perhitunganberdasarkan gap. (Irawan, 2007).2.Analisa kuadran/Importance-Performance AnalysisUntuk menganalisis data Tingkat Kepuasan dipergunakan metode deskriptifkualitatif-kuantitatif, John A. Martila and John C, James, 1977 dalam Supranto(2006), dengan menggunakan Importance-Performance Analysis atau AnalisisTingkat Kepentingan dan Kinerja/kepuasan pelanggan. Dalam hal ini digunakan skalalikert. Untuk tingkat kepentingan/harapan pasien terdiri dari sangat penting, .Sedangkanuntukkinerja/pengalaman diberikan lima penilaian yaitu sangat baik, baik, cukup baik,kurang baik, dan tidak baik.
32Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh rerata skor tingkat kinerja/pengalaman, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh rerata skor tingkatharapan/kepentingan. Selanjutnya hasil perhitungan rata-rata skor tersebut diplotnilainya pada Diagram Kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi atasempat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus padatitik-titik (X,Y) dimana X merupakan rerata dari rerata skor tingkat kinerja/pelaksanaan dan Y rerata dari rerata skor tingkat harapan kepentingan.Diagram KartesiusHarapan/kepentingan (y)Kinerja/pengalaman (x)PRIORITAS UTAMAAPRIORITAS RENDAHCPERTAHANKANBBERLEBIHANDSumber: John A. Martila and John C, James (1977) dalam Supranto (2006)Gambar 1. Diagram KartesiusKeterangan :A. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi keputusanpelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namunmanajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan. Sehinggamengecewakan/tidak puasB. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan,untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
33C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan,pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dankurang memuaskan.D. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapipelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan(Supranto, 2006).2.2.7Pengertian Praktek Lapangan Klinik KeperawatanPraktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melaluikerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalammemberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dantanggung jawabnya (Nursalam, 2011). Menurut Poerwadarminta (2004), dalamKamus Besar Bahasa Indonesia, Klinik adalah rumah sakit atau lembaga kesehatantempat orang berobat dan memperoleh advis medis serta tempat mahasiswakedokteran melakukan pengamatan terhadap kasus penyakit yang diderita parapasien, sehingga parktek lapangan klinik keperawatan adalah tindakan mandiri yangdilakukan mahasiswa keperawatan di rumah sakit melalui kerjasama berbentukkolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhankeperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya.Lingkungan belajar klinik adalah suatu sarana yang dapat memberikankesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan dasar-dasar pengetahuan teori ke
34dalam pembelajaran dengan menerapkan berbagai keterampilan intelektual danpsikomotor yang diperlukan untuk memberikan asuhan keperawatan (Hidayat, 2007).Menurut Akbar (2006), pembelajaran klinik adalah proses belajar mengajar di klinikatau rumah sakit pendidikan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang nyatadalam mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi. Untuk itu lingkungan belajar klinik di rumah sakit sangat membantudalam proses pembelajaran praktek.2.2.8Metode Bimbingan Praktek Klinik KeperawatanMetode bimbingan praktik klinik keperawatan yang sering digunakan adalahsebagai berikut (Ngalim, 2007):1.Metode ObservasiMetode yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman yang nyata denganmengembangkan perilaku baru untuk pembelajaran masa mendatang. Metode inimeliputi :a.Observasi lapanganb.Field trip (studi lapangan)c.Ronde keperawatand.Metode demonstrasi2.Metode bedside teachingMerupakan metode bimbingan yang dilakukan di samping tempat tidur kliendengan mempelajari klien terhadap asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien.
353.Metode nursing clinicMetode nursing clinic adalah metode penyajian pasien dengan menggunakankehadiran seorang pasien yang dipilih sebagai fokus diskusi kelompok dengan tujuandapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip-prinsip danprosedur perawatan dari pasien.4.Metode penugasan membuat catatan dan laporan tertulis (eksperensial)Metode yang digunakan dengan memberikan penugasan untuk membuatcatatan dan laporan secara tertulis di lahan praktik.5.Metode studi asuhan keperawatan (Nursing care study)Studi asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalahdimana peserta didik melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruhmengenai masalah klinik yang mendasari pada perencanaan, pelaksanaan danevaluasi terhadap tindakan yang dilakukan.2.3 Hubungan Peran Pembimbing Klinik dengan Kepuasan Mahasiswa dalamPraktek Lapangan Klinik KeperawatanPeran seorang pembimbing klinik dalam praktek lapangan klinik keperawatanmemegang peran penting dalam menciptakan proses pembelajaran mahasiswakeperawatan. Seorang pembimbing klinikkarenaadalah seorang perawat yang dipilihmempunyai pemahaman tentang konsep keperawatan baik teori maupunpraktis, sehingga terampil sebagai pengajar dan mempunyai komitmen sebagaipembimbing klinik yang benar-benar memahami peran dan fungsinya dalam
36membantu kegiatan mahasiswa. Peran pembimbing klinik dapat diukur melaluipandangan mahasiwa yang praktek di ruangan tersebut. Peran pembimbing klinikberkaitan dengan kepuasan mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan praktekklinik keperawatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2000) dalam Irawan(2007), yang menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakanseseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcomeproduk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Hasil darimembandingkan harapan dengan kenyataan tersebut dapat dinilai melalui pandanganseseorang. Kepuasan mahasiswa yang dalam hal ini sebagai customer yang berkaitandengan peran pembimbing klinik adalah kepuasan terhadap pelaksanaan praktekklinik.Kepuasan tentang pelaksanaan praktek klinik dikaitkan dengan peran seorangpembimbing klinik yaitu, sebagai sumber informasi memiliki pengetahuan/keterampilan/ pengalaman lebih banyak dalam hal praktek klinik keperawatandibandingkan mahasiswa. Sebagai mot
2.1.5 Tugas Pembimbing Klinik Keperawatan Berdasarkan Pedoman Bimbingan Mahasiswa Keperawatan/Kebidanan RSUP Sanglah Denpasar (2010), tugas seorang pembimbing klinik yaitu: 1. Melakukan orientasi ruangan, pasien, alat, tata tertib, SOP dan hal lain sesuai dengan kondisi ruangan 2.