Transcription

KOMIK: KARYA SASTRA BERGAMBARNick SoedarsoVisual Communication Design, School of Design, BINUS UniversityJln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat [email protected] book is a literary medium which communicates via images. It has been part of Indonesianculture since a long time. Back to the 9th century, reliefs of Borobudur temple are proves of the early comicculture in Indonesia. Each relief panel of the Borobudur temple was made with a series of sequential scenes thatdepict many scenes of the 8th century’s daily life in ancient Java and the story of Sudhana and Manohara. It wasmade with the same principle of any comics nowadays. This article is a literature study with data gathered fromboth printed and electronic media. Field observation was done as well to obtain concrete data. Based on theresult, comics can be categorized by its forms and formats, such as comic strip, comic book, and graphic novel.With stunning images and increasing in genres, comics easily become one of mass culture. Comics had alowbrow reputation for much of its history, but nowadays it recieves more and more positive recognition andwithin academia. Its contribution to the field of entertainment, education, and imagination, especially to theyoung generation, makes comics as one of the important means of communication.Keywords: comic book, media, communicationABSTRAKKomik adalah salah satu sarana media komunikasi dalam bentuk karya sastra gambar. Komik sudahmenjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Cikal bakal komik di Indonesia sudahdimulai sejak zaman prasejarah, yang dapat dilihat pada relief candi Borobudur. Adegan demi adegan yangdigambarkan berurutan, sehingga menghasilkan sebuah cerita yang ingin disampaikan seperti halnya prinsippenyampaian pesan komik pada masa sekarang. Artikel merupakan studi literatur dengan data dari media cetakmaupun elektronik. Observasi dilakukan pula untuk memperoleh data konkret. Berdasarkan hal tersebut, mediakomunikasi seperti komik dewasa ini sudah menjadi sarana untuk menyampaikan pesan dalam kehidupanmasyarakat luas yang dituangkan dalam bentuk gambar yang dikemas menarik. Berdasarkan bentuknya, komikdapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jenis serta fungsinya sebagai media komunikasi.Keberadaan komik dahulu dianggap memberikan dampak negatif yang tidak mendidik. Dengan makinberkembangnya pola pikir masyarakat yang mengetahui bahwa komik dapat memberikan manfaat baik,diharapkan komik dapat diterima sebagai media komunikasi yang memberikan nilai dan gagasan yang mendidikserta mengembangkan imajinasi bagi para pembaca, khususnya anak-anak.Kata kunci: komik, media, komunikasi496HUMANIORA Vol.6 No.4 Oktober 2015: 496-506

PENDAHULUANKomik merupakan sebuah susunan gambar dan kata yang bertujuan untuk memberikaninformasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Sebuah komik selalu memanfaatkan ruanggambar dengan tata letak. Hal tersebut agar gambar membentuk cerita, yang dituangkan dalam bentukdan tanda. Komik juga termasuk dalam karya sastra, yaitu sastra bergambar (Bonnef, 1998:7).Kemunculan komik telah menjadi sasaran kritik dan tudingan orang tua dan pendidikan.Komik dinilai sebagai bacaan yang tidak memberikan nilai pendidikan. Gagasan yang ada didalamnya dapat membahayakan perkembangan para pembacanya serta mengganggu kegiatan belajaranak. (Bonnef, 1998)Pada masa lalu komik dianggap sesuatu yang tidak mendidik. Komik dianggap membuat anakhanya senang melihat gambar tanpa harus belajar membaca, sehingga buta aksara. Kritik yangsebenarnya adalah unsur gambar yang terkandung di dalam komik. Gambar yang disajikan didalamnya banyak tindakan keras, kasar, dan brutal yang dilakukan tokoh tokoh komik dalampenyampaian ceritanya. (Muktiono, 2003:153)Jika dilihat dari segi positif, membaca komik dapat membantu perkembangan imajinasi anak.Komik dapat memberikan model yang bisa digunakan untuk mengembangkan kepribadian anak(Hurlock, 1978). Dalam menanggapi pesan positif maupun negatif, sebuah komik bagi anak-anaktidak lepas dari peran yang diberikan orang tua. Yang dapat dilakukan adalah mendampingi danmemilih komik sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan usia anak.Seto Mulyadi, seorang psikolog anak, mengatakan bahwa bacaan komik dapat membantumemvisualisasikan imajinasi anak yang belum bisa membaca. Visualisasi anak diperlukan karenaimajinasi mereka masih sangat terbatas (Femina, 1995). Seto juga menambahkan orang tua sebaiknyamemperkenalkan buku teks termasuk buku cerita ketika anak anak sudah pada usia lancar membaca.Melihat begitu luasnya perkembangan komik sebagai sebuah media penyimpan danpenyampai nilai, komik dapat dikatakan kurang lebih sama dengan hasil budaya rupa lainnya sepertilukisan, patung, dan grafis. Kecenderungan pola pikir masyarakat yang masih menganggap bahwakomik sebagai bacaan anak-anak dapat menimbulkan dampak yang tidak baik, merusak moral dansebagainya. Oleh karena itu diperlukan pendekatan dan pengkajian komik pada perbendaharaan yangterdapat pada komik baik lokal maupun komik luar.Saat ini dunia komik lokal seakan-akan mati suri. Keberadaan komik lokal seolah-olahtersingkir dengan banyak komik luar negeri yang menguasai pasar komik di Indonesia. Fenomena inidapat dilihat dengan mudahnya ditemukan komik komik asal Jepang yang lebih dikenal denganmanga. Kendati demikian, komik lokal tidak benar-benar mati, keberadaannya masih ada namunberjalan sendiri, tidak mendapatkan promosi dan dukungan di lingkungan lainnya jelas Hans Jalaradapembuat komik Panji Tengkorak. Menurutnya, komik lokal bisa hidup lagi jika dibantu denganpromosi oleh media lain seperti televisi, media cetak, maupun radio.Alasan yang hampir sama juga diutarakan komikus lain, yaitu Gerdy WK, mengenaikeprihatinan komik Indonesia. Komik Indonesia lemah bukan karena tidak memiliki potesi. Selainkurangnya promosi, Gerdy menjelaskan bahwa faktor lemahnya berada di penerbitan dan distribusi.Distributor komik banyak yang mendahulukan komik luar dibanding dengan komik lokal karena pasaryang sangat besar. Seorang komikus Amerika, Chris Lie, menambahkan bahwa perkembangan komikdi Indonesia sangat tergantung kepada penghargaan terhadap karya-karya yang sudah diterbitkan.Tambahnya, masalah perlindungan, pembinaan, dan distribusi merupakan faktor utamaKomik: Karya Sastra Bergambar . (Nick Soedarso)497

berkembangnya komik di luar negeri termasuk di Amerika. “Persoalan hak kekayaan intelektualbelum terlindungi dengan sistem yang bagus di negeri ini.” pungkas creator komik Transformer danGI Joe ini.Saat ini perkembangan komik lokal masih tertinggal jika dibandingkan dengan komik diMalaysia. Malaysia mampu memproduksi 100.000 sampai 200.000 judul komik. Sangat banyak jikadibandingkan dengan Indonesia yang baru mencapai 3000 sampai 6000 judul. Hal ini terjadi karenakapasitas produksi Indonesia hanya 50 judul per tahun, sedangkan Malaysia mencapai 140 judulkomik per bulan atau 1680 judul per tahun.Keberadaan komik–yang masih dinilai memberikan pengaruh tidak baik–bisa saja karenakurangnya informasi terhadap masyarakat luas tentang arti dan tujuan sebuah komik. Sebuah wawasansangat diperlukan agar komik dapat diterima sebagai sebuah wadah informasi yang memiliki nilaiyang positif dan terkadung nilai yang mendidik di dalamnya. Ada baiknya mengenal asal-usul komikdi Indonesia serta keberadaan komik saat ini, serta mengetahui macam-macam komik dari bentuk danjenis yang banyak beredar di pasar.Saat ini kehadiran komik sudah menjadi salah satu media komunikasi yang ikut berperansebagai sarana dalam memberikan informasi maupun pendidikan yang terkandung di dalamnya.Kehadiran komik sebagai media hiburan pada saat ini berkembang menjadi media pesan lainnya,seperti iklan promosi, media pendidikan, dan media penyampaian lainnya yang memberikan sebuahsuasana baru dalam menyampaikan sebuah pesan. Perkembangan film animasi yang saat ini sangatpesat tidak terlepas dari peran komik populer pada masa lalu. Banyak film dengan tema fantasimengangkat cerita komik ke layar lebar dan disajikan dengan teknologi saat ini serta menjadi hiburanyang sangat menarik dan dinantikan oleh masyarakat luas. Fenomena seperti ini memperlihatkanbahwa komik sudah mulai diterima bahkan ditunggu-tunggu masyarakat luas.METODEPenulisan menggunakan pendekatan studi literatur. Sumber data diperoleh dari berbagai mediacetak maupun media elektronik. Kemudian sumber dipelajari, diseleksi, dan dijadikan bahanpendukung. Penulis juga melakukan observasi lapangan untuk mendapat data konkret. Data konkretbertujuan untuk memperjelas gagasan yang dimaksud.HASIL DAN PEMBAHASANSejarah komik di IndonesiaSejarah komik di Indonesia sangat panjang. Komik Indonesia tidak dapat terlepas daripeninggalan budaya seperti candi dan cerita wayang yang merupakan cikal bakal komik di Indonesia.Candi Borobudur yang memiliki sebelas seri bas relief dan mencakup sekitar 1460 adegan. Adegandemi adegan merupakan sebuah kronologi yang menggambarkan kisah pada masa lalu. Relief-reliefyang tersusun secara berurutan dan membentuk cerita pada candi merupakan prinsip dasar yangdigunakan komik pada umumnya masa sekarang, sehingga Borobudur dapat dikatakan sebagai cikalbakal komik di Indonesia.Selain candi Borobudur, contoh lain yang dapat menguatkan fakta bahwa cikal bakal komikIndonesia adalah keberadaan wayang beber. Dalam sejarah pembuatan cerita wayang, wayang beber498HUMANIORA Vol.6 No.4 Oktober 2015: 496-506

merupakan cerita wayang yang digambarkan di atas kertas atau kain. Dalam wayang beber, gambargambar (lukisan menggunakan cat) yang di panel dalam setiap adegan dan saling berurutan danbertujuan untuk memberikan informasi (Maharsi, 2011:39). Persamaan antara peninggalan candi danlukisan wayang dengan komik adalah penggunaan media visual gambar sebagai sumber informasiwalaupun tanpa menggunakan teks—candi dan wayang biasanya tertulis dalam bentuk kitab.Perbedaan komik saat ini dengan relief candi adalah pada media yang digunakan. Candi Borobuduratau candi lainnya menggunakan media batu yang dipahat, sedangkan wayang beber menggunakankertas atau daun kering. Meskipun menggunakan media yang berbeda, tujuan dan fungsi merekaadalah sama, yaitu menceritakan sebuah informasi yang disunting adegan per adegan dengan gambar.Komik di Indonesia mendapat pengaruh Barat dan Tiongkok pada 1931–1954 melalui suratkabar. Di Barat, seperti Amerika, komik dilahirkan dan dibesarkan oleh media massa. Pada saat ituharian berbahasa Belanda, De Java Bode (1938), memuat komik karya Clinge Doorebos yang berjudulFlippie Flink dalam rubrik anak-anak. Kemudian, De Orient merupakan surat kabar mingguan yangpertama kali memuat komik Flash Gordon (Bonnef, 1998:19). Pengaruh Tiongkok juga masukmelalui surat kabar Sin Po yang merupakan media massa Tiongkok peranakan yang menggunakanbahasa melayu menampilkan komik strip humor karangan Kho Wang Gie.Setelah Kemerdekaan Indonesia, masyarakat mulai banyak mengenal tokoh-tokoh komik strippopuler dari Amerika seperti Rip Kirby (Alex Raymond), Phantom (Wilson Mc Coy), Jonny Hazard(Frank Robbins), dan lainnya. Komik strip mingguan tersebut kemudian diterbitkan dalam bentukbuku yang merupakan komik buku pertama di Indonesia yang diterbitkan oleh Gapura dan Keng Po diJakarta serta Perfectas di Malang.Gambar 1 Contoh Komik yang Terbit di Media Massa setelah Kemerdekaan Indonesia(Sumber: Bonnef, 1998)Komik dan keberadaanyaPada masa lalu komik asli Indonesia cukup pesat berkembang pada 1960 sampai 1970,menyajikan keragaman cerita seperti wayang, tokoh pahlawan, mistik, dan humor. Selain kemasanbuku, komik dapat ditemui di surat kabar dengan penyajian komik strip sederhana seperti Doyok danAli Oncom yang menggambarkan sisi hidup masyarakat pada umumnya yang dikemas dalam bentukkomedi situasi yang siangkat namun kental dengan kehidupan masyarakat. Pada saat ini, masyarakatIndonesia lebih mengenal komik luar negeri dibandingkan dengan komik asli Indonesia, khususnyakomik dari Jepang (Manga).Komik: Karya Sastra Bergambar . (Nick Soedarso)499

Pada 90-an perkembangan komik luar sangat pesat di pasar komik Indonesia denganmenampilkan cerita ringan dan gambar sederhana. Dikemas dengan menarik, komik-komik ini denganmudah mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak. KomikJepang seperti manga sangat populer sampai saat ini, seolah-olah menyingkirkan keberadaan komiklocal. Salah satu yang menyebabkan komik lokal lesu adalah bermunculan banyak komikus lokal yangmemiliki aliran komik asal negeri Sakura ini. Perkembangan komik di Indonesia kini juga diikutidengan komik-komik dari Eropa dan Amerika yang menyajikan tema cerita heroik fantasi yangdikemas sangat menarik. F. Laccasin pada 1971 mengatakan bahwa komik sebagai seni ke sembilan dimajalah “Pour un neuvieme art” (Bonnef, 1998). Sebelumnya pada 1920, menurut sejarah, salah satupendiri klub sinema Paris dan seorang teoritikus film dan penyair bernama Ricciotto Canudomengutarakan 7 urutan kesenian dan pada 1964, Claude Beylie menyatakan televisi sebagai seni kedelapan sebelum komik.Di Indonesia komik sudah menjadi media komunikasi yang mudah dinikmati di kalanganmasyarakat luas, tua maupun muda. Kepopuleran komik di kalangan masyarakat luas karenapenyampaian cerita yang ingin disampaikan bukan hanya teks saja melainkan dibuat dalam bentukgambar yang menarik. Gambar menjadi sebuah bahasa universal yang mudah untuk dimengerti dandipahami. Komik menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan pesan yang beragam, daripenyampaian kehidupan sehari-hari sampai pesan atau kritik politik yang sedang terjadi di tengahmasyarakat seperti yang biasa dijumpai di surat kabar.Komik Berdasarkan Bentuk dan JenisBonnef (1998) mengatakan bahwa komik terdiri dari 2 kategori, yaitu komik bersambung ataulebih dikenal dengan istilah comic strips dan buku komik dengan istilah comic books (Bonnef,1998:9). Pada saat ini bentuk komik sudah sangat berkembang. Selain dalam bentuk strip dan buku,komik bisa ditemukan dalam bentuk novel, yaitu novel grafis dan novel kompilasi (Maharsi, 2011:18–19).Komik StripKomik strip bersambung merupakan salah satu jenis dari komik strip. Jenis komik ini banyaksekali dijumpai di harian surat kabar maupun di Internet. Komik strip bersambung disajikan dalamrangkaian gambar yang disajikan secara singkat dan berseri di setiap edisinya secara teratur. Rasakeingintahuan pembaca dibawa untuk cerita selanjutnya.Gambar 2 Komik Strip “The amazing Spider-Man”(Sumber: Harian Kompas, 16 Mei 2011)500HUMANIORA Vol.6 No.4 Oktober 2015: 496-506

Komik strip lainnya adalah komik strip kartun. Biasanya komik strip jenis ini menceritakansindiran terhadap isu-isu yang sedang terjadi di tengah masyarakat namun disajikan denganpendekatan humor. Tokoh utama memiliki bentuk lucu atau ciri khas tertentu; lucu namun dekatdengan masyarakat yang mengundang tawa para pembacanya. Meskipun penyampaian komik stripkartun ini mengundang tawa, pesan yang disampaikan penuh makna dan serius, sehingga memerlukansebuah kajian lebih dalam dari para penikmat kartun strip ini. Bonnef (1998) menyebutkan bahwajenis komik kartun ini sebagai komik intelektual.Gambar 3 Komik Strip Kartun “Panji Koming” Harian Kompas Minggu(Sumber: Widyarso, n.d.)Buku KomikKomik jenis ini adalah komik yang disajikan dalam sebuah buku tersendiri dan terlepas daribagian media cetak lain seperti komik strip dan komik kartun. Buku komik termasuk dalam jenis bukufiksi. Isi buku ini merupakan cerita fiksi yang tidak berdasarkan dengan kehidupan nyata. Buku komikdi Indonesia dekat dengan istilah cergam, sejenis komik atau gambar yang diberi teks. Teknikmenggambar cergam dibuat berdasarkan cerita dengan berbagai sudut pandang penggambaran yangmenarik. Menurut Oxford Dictionary, buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilidmenjadi satu pada salah satu ujungnya yang berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembarkertas pada buku disebut halaman.Gambar 4 Isi Buku Komik Indonesia “Bunuh Mandala” karangan Mansyur Daman(Sumber: Jhoni, 2009)Komik: Karya Sastra Bergambar . (Nick Soedarso)501

Dalam penyampaian pesan dalam sebuah komik, gambar maupun ilustrasi merupakan elemenyang penting. Gambar dapat menjadi pintu gerbang bagi pembaca untuk masuk ke cerita yang hendakdisampaikan. Oleh karena itu pertimbangan yang matang diperlukan baik dalam memilih gambarmaupun cara menampilkan nya. Gambar yang baik harus dapat mendeskripsikan artikel yangdisampaikan secara cepat dan efektif, relevan dengan konteks yang disampaikan, memiliki maknayang terkandung di dalamnya yang dapat memengaruhi emosi pembaca.Seiring perkembangan dunia informatika, selain buku cetak, kini dikenal juga istilah e-book(buku elektronik), e-magazine (majalah elektronik) seperti website dan blog. Dewasa iniperkembangan buku komik dari luar negeri sangat berkembang pesat di Indonesia. Buku komikmudah untuk ditemukan di toko buku. Kemasan buku komik sangat beragam dan dikemas dalambentuk yang menarik. Pada umumnya buku komik disajikan tidak terlalu tebal dan dengan ukuranyang tidak terlalu besar, sehingga mudah untuk dibawa.Gambar 5 Sampul Buku Komik Indonesia, Ken Arok” karangan Wid NS(Sumber: Sastrogambar, 2011)Novel GrafisKomik jenis ini adalah komik yang menampilkan cerita yang memiliki tema yang serius.Bobot cerita novel grafis disajikan lebih kepada konsumen yang sudah dewasa. Cerita yang disajikanpun layaknya sebuah novel dan disajikan dengan gambar menyerupai buku komik. Perbedaankemasan novel grafis dengan buku komik lainnya juga dibedakan; isi novel grafis biasanya disajikanlebih dari seratus halaman dan biasanya dikemas dengan hard cover. Istilah novel grafis pertama kalidipopulerkan oleh Wil Eisner, seorang kartunis veteran saat ia membujuk sebuah percetakan untukmenerbitkan sebuah komik setebal buku pada umumnya berjudul “A Contract With God”. Pada awalpemakaian, istilah novel grafis menjadi sebuah perdebatan dalam dunia komik. Penyajian buku komikyang lebih tebal dari kebanyakan buku komik yang ada menimbulkan pertanyaan, apakah komikbukan sebuah buku.Seiring dengan waktu, masyarakat menerima bahwa buku komik adalah buku yang disajikandengan sederhana dan memiliki ketebalan 32 halaman (standar komik amerika pada 1970–sekarang).Jenis ilustrasi yang digunakan pada novel grafis pun tidak jauh berbeda dengan komik pada umumnyayaitu menggunakan ilustrasi khayalan, yang gambar hasil pengolahan daya cipta secara imajinatif(khayal).502HUMANIORA Vol.6 No.4 Oktober 2015: 496-506

Gambar 6 Novel Grafis “Kingdom Come” Mark Waid dan Alex Ross(Sumber: 1 kingdom come final battle, n.d.)Komik-komik yang beredar pada saat ini pun juga beragam dalam jenis cerita. Pada dasarnyakomik adalah sumber dari inspirasi seorang komikus dalam menyampaikan cerita atau berita aktualyang sedang terjadi. Akan tetapi, komik juga menjadi wadah pembelajaran bagi anak-anak yangdikemas sangat menarik minat membaca. Komik menjadi sebuah media yang penyampaian isidituangkan ke dalam gambar sederhana namun tetap memiliki makna yang sangat luas yangmenggabungkan pola pikir intelektual dan artistik seni. Gambar dan cerita menjadikan sebuah mediapesan yang beragam. Sebuah komik yang baik harus memiliki fungsi yang baik pula, selain memilikifungsi menghibur, sebuah komik pun juga harus memiliki fungsi yang meng edukasi parapembacanya, selalu memiliki pesan moral yang ingin disampaikan. Kedudukan komik makinberkembang dengan baik di masyarakat yang sudah menyadari nilai komersial dan edukatif yangdibawanya (Bonnef, 1998:67).Komik dalam peran sebagai media edukasi memiliki pengaruh yang besar dalam memberipemahaman yang cepat kepada para pembaca tentang suatu hal yang bermuatan edukasi (Maharsi,2011:21). Peran komik dalam edukasi dapat ditemukan seperti di buku buku pelajaran TK yangmenggunakan komik sebagai salah satu materi dalam pemberian informasi. Penggunaan gambar padabuku pelajaran dinilai mampu untuk menyalurkan informasi yang mudah untuk dipahami walaupunyang ditampilkan dengan gambar yang sederhana. Maharsi (2011) mengatakan bahwa komik mampumemberikan nilai dalam perjalanan pendidikan manusia menuju kecerdasan mental, nalar, danspiritual. Komik sebagai media berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesanpembelajaran. (Waluyanto, 2005)Komik: Karya Sastra Bergambar . (Nick Soedarso)503

Gambar 7 Komik Edukasi Jajan Sehat(Sumber: Klub Pompi, n.d.)Selain menjadi media edukasi, komik pun hadir sebagai media pendukung promosi produk.Pada umumnya, komik jenis ini menampilkan sebuah cerita satu halaman saja dan biasanya disajikandalam sebuah majalah. Biasanya, dengan kepentingan promosi sebuah produk, produsen menciptakanseorang tokoh komik yang membawakan produk mereka. Sebut saja salah satunya produsen es krim,Walls, dalam mempromosikan Paddle Pop membuat karakter tokoh animasi berkarakter singa yangselalu berpetualang. Media Promosi ini dilakukan dengan sangat matang. Promosi berawal dari produkmakanan yang disampaikan dengan cerita komik hingga menembus pasar layar lebar film animasi ditanah air.Gambar 8 Poster Promosi Film Animasi Paddle Pop Walls(Sumber: Wikia, n.d.)Dalam membuat cerita komik, tokoh karakter merupakan komponen utama dalam sebuahkeberhasilan dalam penyampaian pesan dan informasi yang merupakan representasi dari keseluruhanpesan yang ingin disampaikan. Desain karakter harus memiliki ciri tersendiri dan lain dari yang pernahada, sehingga karakter tersebut akan mudah untuk diingat. Karakter bukan sekadar “aktor” dalamkomik dan animasi. Karakter merupakan representasi ideologis dari pembuat komik dan animasi yangdirancang sedemikian rupa agar mampu berkomunikasi dengan audience secara lebih intim danintensif melalui bahasa visual tertentu. Karakter, disadari atau tidak, memiliki peran begitu mendasarsebagai duta besar atas pesan dan gagasan yang sedang dibangun oleh pembuat komik dan animasiuntuk dikonsumsi audience. Keberhasilan suatu komik dan animasi sering kali ditentukan olehkarakternya. (Tillman, 2011)504HUMANIORA Vol.6 No.4 Oktober 2015: 496-506

Selain promosi dan edukasi, di Indonesia pada tahun 60–70, komik di Indonesia jugamengangkat tema warisan budaya, salah satunya adalah komik yang mengangkat tema wayang. Ceritayang diangkat pun seperti cerita Ramayana, Gatotkaca, dan Mahabrata serta cerita pewayangan yangpopuler di era komikus R.A Kosasih. Meskipun begitu, saat ini komik wayang memang sudah sangatsulit ditemukan. Keberadaannya sudah sangat sedikit, masih bisa ditemukan hanyalah cetak ulangkomik masa lampau. Kini komik wayang sudah tergeser dengan digantikan komik komik silat yangmemperlihatkan adegan pertarungan yang menarik dengan mengambil setting negara yang memilikibudaya silat seperti Tiongkok dan Jepang.Pada awal era komik silat di Indonesia, komikus lokal masih menggunakan setting tempat diluar Indonesia. Perlahan-lahan, komik Indonesia dengan tema nuansa lokal yang menghadirkan figurlokal dengan legenda daerah makin banyak bermunculan, sebut saja seperti Si Buta dari Goa Hantukarya Ganes T. H. dan Si Pitung Pendekar dari Betawi. Sejak saat itu komik lokal mulai hadir dengantema-tema yang makin menarik. Demam pahlawan super dari Amerika seperti Superman, Batman,Spiderman, dan lainnya sempat menginspirasikan komikus lokal yang berupaya mengambil hati parapembaca dengan menghadirkan sosok pahlawan super dari negeri sendiri, sebut saja seperti Godam,Gundala Putra Petir, Pangeran Mlaar, dan masih banyak lagi.SIMPULANKomik adalah sastra bergambar yang bukan hanya buku yang menampilkan visual menarikdan menjadi sebuh hiburan murahan, melainkan bentuk komunikasi visual intelektual yang memilikikekuatan untuk menyampaikan sebuah pesan dengan bahasa yang universal, mudah dimengerti, danselalu diingat. Indonesia memiliki begitu besar peluang dalam menghidupkan kembali komik lokaldengan komikus besar serta melahirkan komikus-komikus muda yang berpotensi untuk menceritakanIndonesia kepada dunia melalui goresan di atas kertas. Semangat dan perjuangan yang harus dilandasipemikiran orisinal dalam berkarya, menceritakan budaya yang majemuk dan nilai-nilai budaya yangtinggi kepada dunia, dan turut melestarikan sejarah dan peninggalan pendahulu untuk selalu dikenanganak cucu akan kebesaran bangsa Indonesia di mata dunia. Harapan terbesar untuk komik Indonesiaadalah dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, pemerintah, pusat kebudayaan, komikus,sastrawan dan komunitas-komunitas komik Indonesia, bersama berjuang untuk kemajuan komikIndonesia.DAFTAR PUSTAKA1 kingdom come final battle. (n.d.). Diakses dari me.htmlBonnef, M. (1998). Komik Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Populer Gramedia.Femina. (1995). Femina, 23(29).Hurlock, E. B. (1978). Child Development (6th ed.). New York: McGraw-Hill.Jhoni, I. M. (2009, 18 Desember). Komik Silat Indonesia "Mandala". Dikases dari indonesia-mandala.htmlKomik: Karya Sastra Bergambar . (Nick Soedarso)505

KlubPompi. (n.d.). Comics: Let’s learn more about food packaging. Diakses -packagingMaharsi, I. (2011). Komik, Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku.Muktiono, J. D. (2003). Aku Cinta Buku, Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak. Jakarta: Elex MediaKomputindo.Sastrogambar, P. (2011, 25 Des). Diakses dari htmlTillman, B. (2011). Creative Character Design. Kidlington: Focal ania/100718PANJI.jpgdariWaluyanto, H. D. (2005). Komik sebagai media komunikasi visual pembelajaran. Nirmana, osterra-poster-1.jpgdarihttp://max-HUMANIORA Vol.6 No.4 Oktober 2015: 496-506

mengangkat cerita komik ke layar lebar dan disajikan dengan teknologi saat ini serta menjadi hiburan yang sangat menarik dan dinantikan oleh masyarakat luas. Fenomena seperti ini memperlihatkan bahwa komik sudah mulai diterima bahkan ditunggu-tunggu masyarakat luas. METODE Penulisan menggunakan pendekatan studi literatur.