
Transcription
BAB IIIMANUSIA DALAM PANDANGAN PLATOA. Biografi PlatoPlato lahir pada tahun 428/7 SM dalam suatu keluarga terkemuka diAthena. Ayahnya bernama Ariston1 seorang bangsawan keturunan raja Kodrus,raja terakhir Athena yang hidup sekitar 1068 SM yang sangat dikagumirakyatnya oleh karena kecakapan dan kebijaksanaannya memerintah Athena, danibunya bernama Priktione. Keturunan Solon, tokoh legendaris dan negarawanagung Athena yang hidup sekitar seratus tahun lebih awal dari Priktione.2Sesudah Ariston meninggal, Priktione dinikahi pamannya yang bernamaPyrilampes.3 Plato meninggal di Athena pada tahun 347 SM dalam usia 80 thun.Plato berasal dari keluarga aristokrasi yang turun temurun memegang perananpenting dalam politik Athena.4 Sebuah keluarga bangsawan Athena yang kayaraya, yang hidup ketika Yunani menjadi pusat kebudayaan besar selama empatabad. Generasi orang tua dan kakeknya sudah hidup selama setengah abadkebangkitan Athena menuju kebesaran dan kekuasaannya yang paling hebat, dansecara langsung keluarga Plato terlibat aktif dalam kehidupan politik di kotanya.5Masa keemasan Athena, masa Pericles, yang bertahan antara 445-431 SMmuncul sebagai citra kesempurnaan dalam kehidupan peradaban manusia. Bisadikatakan bahwa dunia Barat telah memiliki kisah cinta yang panjang denganAthena, sebagai teladan dan model, dibandingkan kota-kota lain dalam sejarahmanusia, kecuali mungkin Yerusalem. Hubungan dengan Yerusalem di sinibukan sebagai kota ideal, melainkan hanya dalam hal penghargaan kepada orangbesar yang hidup di Yerusalem dan kejadian-kejadian suci di sana. KenapaAthena dianggap kota kuno yang memiliki kisah cinta yang panjang? Athenaadalah teladan demokrasi pertama, Athena adalah kota yang dianugrahikeunggulan pikiran dan tubuh manusia, filsafat, seni dan ilmu pengetahuan, sertaberseminya seni kehidupan.6 Plato pun bercita-cita sejak mudanya untuk menjadi1. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta: Kanisius, 1976, hlm. 95. J.H Rapar, Filsafat Politik Plato, Jakarta: Rajawali, 1988, hlm. 413. K. Bertens, Op.cit., hlm. 954. Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, Jakarta: Tinta Mas, cet. 3, 1986, hlm. 875. David Melling, Jejak Langkah Pemikiran Plato, Jogjakarta: Bentang Budaya, 2002, hlm. 16.T.Z. Lavine, Dari Socrates Ke Sartre, Yogyakarta: Jendela, 2002, hlm. 4255
orang Negara. Tetapi perkembangan politik di masanya tidak memberikesempatan padanya untuk mengkuti jalan hidup yang diinginkannya itu.Nama Plato yang sebenarnya ialah Aristokles, kemudian ia diberi namabaru oleh guru pelatih senamnya "Plato". Plato dalam bahasa Yunani berasal darikata benda "platos" (kelebarannya/lebarnya) yang dibentuk dari kata sifat"platus" yang berarti (lebar). Dengan demikian, nama "Plato" berarti "si lebar".Julukan yang diberikan pelatih senamnya itu begitu cepat populer dan menjadipanggilannya sehari-hari, bahkan kemudian menjadi nama resmi yangdiabadikannya lewat seluruh karyanya.7 Plato memperoleh nama baru ituberhubungan dengan bahunya yang lebar, sepadan dengan badannya yang tinggidan tegap. Raut mukanya, tubuh serta parasnya yang elok bersesuaian benardengan ciptaan klasik tentang manusia yang cantik. Bagus dan harmoni meliputiseluruh perawakannya. Tubuh yang besar dan sehat itu bersarang pula pikiranyang dalam dan menembus. Pandangan matanya menunjukkan seolah-olah Platomau mengisi dunia ini dengan cita-citanya.1. Pendidikan PlatoPelajaran yang diperoleh ketika masa kecilnya, selain pelajaran umumialah menggambar dan menulis, disambung dengan belajar musik dan puisi.Sebelum dewasa Plato sudah pandai membuat karangan yang bersajak.Sebagaimana biasanya dengan anak orang baik-baik di masa itu Platomendapat didikan dari guru-guru filosofi. Pelajaran filosofi mula-muladiperolehnya dari Kratylos. Kratylos dahulunya murid Herakleitos yangmengajarkan "semuanya berlalu" seperti air. Rupanya ajaran semacam itutidak hinggap di kalbu anak Aristokrat yang terpengaruh oleh tradisikeluarganya. Sejak berumur 20 tahun Plato mengikuti pelajaran Sokrates.Pelajaran itulah yang memberi kepuasan baginya. Pengaruh Sokrates semakinmendalam padanya. Plato menjadi murid Sokrates yang setia, sampai padaakhir hidupnya Sokrates tetap menjadi pujaannya.8 Bahkan segala karyanyaseolah-olah merupakan monumen yang sengaja dibangun untuk gurunya.Tak lama sesudah Sokrates meninggal, Plato pergi dari Athena. Itulahpermulaan Plato mengembara 12 tahun lamanya, dari tahun 399 SM-387 SM.Mula-mula Plato pergi ke Megara, tempat Euklides mengajarkan filosofnya.78. J.H Rapar, Op.cit., hlm. 41. Mohammad Hatta, Op.cit., hlm. 87-8856
Beberapa lama ia di sana, tidak diketahui betul. Ada cerita yang mengatakan,bahwa Plato di situ mengarang beberapa dialog, yang mengenai berbagaimacam pengertian dalam masalah hidup, berdasarkan ajaran Sokrates.Dari Megara ia pergi ke Kyrene, di mana ia memperdalampengetahuannya tentang matematik pada seorang guru ilmu itu yang bernamaTheodoros. Di sana Plato juga mengajarkan filosofi dan mengarang bukubuku. Kemudian ia pergi ke Italia Selatan dan terus ke Sirakusa di pulauSisilia, yang pada waktu itu diperintah oleh seorang tiran yang bernamaDionysios. Dionysios mengajak Plato di istananya. Plato merasa bangga. Diantara orang-orang yang mengelilinginya terdapat pujangga yang tersohornamanya. Di situ Plato belajar kenal dengan ipar raja Dionysios yang masihmuda bernama Dion, yang akhirnya menjadi sahabat karibnya. Di antaramereka terdapat kata sepakat, supaya Plato mempengaruhi Dionysios denganajaran filosofinya, agar supaya tercapai suatu perbaikan sosial. Seolah-olahterasa oleh Plato, bahwa suatu kesempatan yang baik sudah datang baginyauntuk melaksanakan teorinya tentang pemerintahan yang baik dalam praktik.Sudah lama tertanam dalam kalbunya, bahwa kesengsaraan di dunia tidakakan berakhir, sebelum filosof menjadi raja atau raja-raja menjadi filosof.Tetapi ajaran Plato yang dititik beratkan kepada pengertian moral dalamsegala perbuatan, lambat laun menjemukan Dionysios.Tuduhan bahwa Plato berbahaya bagi kerajaannya, Plato disuruhnyatangkap dan dijual sebagai budak. Nasib yang baik bagi Plato, di pasar budakia dikenal oleh seorang muridnya, Annikeris dan ditebusnya. Peristiwa inidiketahui oleh sahabat-sahabat dan pengikut-pengikut Plato di Athena.Mereka bersama-sama mengumpulkan uang untuk mengganti harga penebusyang dibayar oleh Annikeris. Tetapi ia menolaknya dengan kata-kata: "bukantuan-tuan saja yang mempunyai hak untuk memelihara seorang Plato."Akhirnya uang yang terkumpul itu digunakan untuk membeli sebidang tanahyang diserahkan kepada Plato untuk dijadikan lingkungan sekolah tempat iamengajarkan filosofinya. Di situ didirikan rumah sekolah dan pondok-pondokyang dihiasi sekitarnya dengan kebun yang indah. Tempat itu diberi nama"AKADEMIA".9 Nama ini dipilih karena halamannya dekat dengan kuil yang9. Mohammad Hatta, Op.cit., hlm. 88-9057
didedikasikan kepada pahlawan yang bernama Akademos. Sekolah inidirancangkannya sebagai pusat penyelidikan ilmiah. Pendirian suatu sekolahsebetulnya tidak merupakan sesuatu yang baru di Athena pada waktu itu,sebab tidak lama sebelumnya sudah ada sekolah yang diadakan olehSokrates.10 "Akademia" didirikan pada tahun 385 SM. Semua ilmu yangdiajarkan oleh Plato di Akademia selama kira-kira 40 tahun itu diberi nama"filsafat".11 Di situlah Plato, sejak berumur 40 tahun, pada tahun 387 SMsampai meninggalnya dalam usia 80 tahun, mengajarkan filosofinya danmengarang tulisan-tulisan yang tersohor sepanjang masa.Cara Plato mengajar ialah berjalan-jalan di kebun, juga dalammengajar seperti itu ia teruskan sistim dialog, bersoal-jawab, seperti kmuriddikemukakannya suatu soal yang akan dipecah bersama-sama denganbersoal-jawab oleh mereka. Plato berjalan ke kelompok lain denganmengemukakan pula sebuah soal yang harus mereka perbincangkan bersamasama. Akhirnya Plato kembali kepada kelompok yang pertama untukmendengar jawaban mereka atas soal yang diajukan tadi. Demikianlahseterusnya ia berkeliling.Memberi uraian dan mengajar filosofi berdasarkan dialog, bersoaljawab, adalah kerja Plato yang terutama di Akademia itu. Hanya dalam waktuterulang ia mencurahkan pikirannya pada karang-mengarang tentang berbagaimasalah, yang ditinggalkannya berupa tulisan. Pada tahun 367 SM setelahPlato 20 tahun menetap dalam Akademia, diterimanya undangan dan desakandari Dion untuk datang ke Sirakusa. Dionysios yang jahat sudah meninggal,Ia digantikan sebagai raja oleh anaknya dengan nama Dionysios II. Dionberharap, supaya Plato dapat mendidik dan mengajarkan kepada raja yangmasih muda itu "pandangan filosofi tentang kewajiban pemerintah menurutpendapat Plato." Tertarik oleh cita-citanya untuk melaksanakan teoripemerintahannya di dalam praktik, Plato berangkat ke Sirakusa. Platodisambut oleh raja dengan gembira. Tetapi bagi raja, filosofi tidak begitu10. K. Bertens, Op.cit., hlm. 95. Budiono Kusumohamidjojo, FIlsafat Yunani Klasik Relevansi Untuk Abad XXI,Yogyakarta: Jalasutra, 2013, hlm. 184-1851158
menarik dalam intrigue,12 fitnah dan hasutan merajalela dalam istana itu.Akhirnya Dion dibenci oleh raja dan dibuang ke luar Sisilia. Segala ikhtiarPlato untuk membelanya tidak berhasil. Plato sendiri dengan bersusah payahbaru dapat kembali ke Athena.Enam tahun kemudian, pada tahun 361 SM hati Plato terpikat lagiuntuk datang ketiga kalinya ke Sirakusa. Raja Dionysios II memandangsebagai suatu kehormatan, apabila seorang filosof yang begitu kesohor beradadi dalam istananya, dengan maksud itu diundangnya Plato datang keSirakusa. Plato datang ke Sirakusa dengan niat untuk mendamaikanpertentangan antara Dionysios II dengan sahabatnya Dion dan berusahasupaya dia boleh pulang kembali ke Sirakusa, tetapi maksudnya itu tidakberhasil. Harapannya untuk mencoba sekali lagi melaksanakan cita-citanyatentang pemerintahan yang baik dalam praktik gagal sama sekali. Dengankesabaran hati seorang filosof Plato kembali ke Athena. Sejak itu Platomemusatkan perhatiannya pada akademia sebagai guru dan pengarang.13Tatkala seorang muridnya merayakan perkawinan, Plato yang sudahberumur 80 tahun datang juga pada malam perjamuan itu. Plato turut riangdan gembira. Setelah agak larut malam, ia mengundurkan diri kepada suatusudut yang sepi dalam rumah itu. Di sana Plato tertidur dan tidur untukselama-lamanya dengan tiada bangkit lagi. Esok harinya seluruh Athenamengantarkannya ke kubur.Plato tidak pernah kawin dan tidak punya anak. KemenakannyaSpeusippos menggantikannya mengurus Akademia.142. Guru-guru Platoa. PyrilampesGuru pertama Plato adalah Pyrilampes, Plato dididik dan dibesarkanoleh pyrilampes ayah tirinya, pyrilampes adalah seorang politikus yangtermasuk kalangan perikles.15b.Kritias12. Intrigue adalah ketertarikan terhadap sesuatu. Hampir sama dengan interest. Mohammad Hatta, Op.cit., hlm. 90-9114. Ibid., hlm. 9115. Muhammad Subkhan, Konsep Persahabatan Menurut Pandangan al-Ghazali dan Plato,Semarang: Skripsi Fak Ushuluddin, 2011, hlm. 621359
Kritias lebih muda dari Sokrates. Ia berasal dari Athena danmemainkan peran penting dalam politik kota itu. Titik ajaran Kritias yangharus disebut di sini ialah pendapat tentang agama. Ia beranggapan bahwaagama ditemukan oleh penguasa-penguasa Negara yang cerdik.Kebanyakan pelanggaran dapat disiksa menurut hukum. Tetapi selalu adapelanggaran-pelanggaran yang dilakukan tersembunyi saja dan tidakdiketahui oleh umum. Sebab itu penguasa-penguasa menemukan dewadewa yang dipercayainya akan membalas juga pelanggaran-pelanggarantersembunyi.16c. KrathylosSebelum Plato belajar filsafat kepada Sokrates ia belajar filsafatkepada Kratylos, Kratylos adalah seorang filosof yang meneruskan ajaranHerakleitos, Kratylos berpendapat bahwa dunia kita berada dalamperubahan terus-menerus, sehingga pengenalan tidak mungkin, karenasuatu nama pun tidak dapat diberikan kepada benda-benda, dan mestimengakui bahwa pengenalan memang mengandaikan bahwa suatu objekmempunyai stabilitas tertentu.17d. SokratesSeorang yang dianggap Plato sebagai guru utama yang ide-idenyaharus dipertahankan dan diabadikan, pengaruh mendalam Sokratesterhadap Plato bisa dilihat dari peran utama bagi tokoh ini dalam dialogdialognya.Seluruh ajaran filsafat tidak ada filsuf yang begitu ramai dipersoalkanseperti Sokrates. Rupa-rupa anggapan telah dikemukakan tentangkepribadian dan ajarannya. Kedua anggapan yang paling ekstrim ialah disatu pihak bahwa sokrates harus dianggap sebagai filsuf terbesar yangpernah hidup di bumi ini dan di lain pihak bahwa sokrates sendiri samasekali tidak merupakan seorang filsuf, biar pun melalui Plato ia sangatmempengaruhi perkembangan pemikiran filsafat.18e. Theodoros16. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta: Kanisius, 1975, hlm. 75. Muhammad Subkhan, Op.cit., hlm. 6218. K. Bertens, Op.cit., hlm. 771760
Dalam pengembaraan ke kyrene Plato mempelajari ilmu pasti kepadaTheodoros, dan secara legal formal Theodoros merupakan guru terakhirPlato.193. Karya-karya PlatoDapat disimpulkan, bahwa karya-karya Plato terdapat dalam dialogdialog. Dialog-dialog Plato tersebut dapat dibagi atas tiga periode:I.Apologia, Krition, Eutyphron, Lakhes, Kharmides, Lysis, Hippias,Minor, Menon, Gorgias, Protagoras, Euthydemos, Kratylos,Phaidon, Symposion. (beberapa ahli menyangka bahwa salah satudari dialog-dialog ini sudah ditulis sebelum kematian Sokrates,tetapi kebanyakan berpikir bahwa dialog pertama ditulis tidaklama sesudah kematian Sokrates).II.Politeia, Phaidros, Parmanides, Theaitetos. (Theaitetos danParmanides ditulis tidak lama sebelum perjalanan kedua keSisilia, thun 367).III.Sophistes, Politikos, Philebos, Timaios, Kritias, Nomoi, (dialogdialog ini ditulis sesudah perjalanan ketiga ke Sisilia, ketikaurusannya dengan kesulitan-kesulitan politik di Sisilia sudahselesai).20B. Dasar Pemikiran PlatoPlato belum mengenal wahyu atau ketuhanan, namun bisa dilihat dalamkehidupannya Plato lebih memaksimalkan bukti inderawi dan akal dalampemikirannya.21 Gaya berfikir Plato ia peroleh dari guru-guru filsafatnyakhususnya Sokrates guru yang sangat dikagumi oleh Plato, di mana Sokratesmengajar kepada Plato tentang nilai-nilai kesusilaan yang menjadi norma-normadalam diri dan kehidupan manusia.Sebelum Plato mempelajari filsafat Sokrates, ia belajar filsafat dariKartylos, Kartylos murid dari Heraklitos, Heraklitos mengajarkan bahwa tidakada sesuatu yang tetap dan tidak berubah. Karena segala sesuatu senantiasabergerak dan berubah maka pada dasarnya seluruh realitas senantiasa dalamproses menjadi yang terus-menerus. Bagaikan api yang selalu bergerak, demikian19. Muhammad Subkhan, Op.cit., hlm. 63. K. Bertens, Op.cit., hlm. 9921. Palto, Jalan Menuju Pengetahuan Yang Benar, Yogyakarta: Kanisius, cet. 7, 2002, hlm.201961
pula segala sesuatu itu terus-menerus bergerak dan berubah-ubah. Bagaikan airyang mengalir, demikian pula segala sesuatu itu senantiasa bergerak, berubahmengalir berlalu dan meniada, tetapi juga menjadi dengan tiada putus-putusnya.Maka tidak mungkin ada pengenalan dan pengetahuan yang pasti dan benar.Pengaruh pemikiran berikutnya adalah Parmanides yang bertolak pikirandari Heraklitos. Bagi Parmanides22 'yang ada itu ada. Dan yang tidak ada itu tidakada. Parmanides mengatakan tidak ada yang berubah, tidak ada yang mengalirdan berlalu serta menjadi. Yang ada itu ada dan adanya menjadi'.23Selanjutnya adalah Orphisme atau sering disebut sebagai mystri orphic,yakni suatu gerakan agamis dan filsafat yang terbesar di Yunani pada abad ke-6SM. Orphisme mengajarkan dualisme tubuh dan jiwa manusia. Jiwa terpenjaradari tubuh dan tugas manusia untuk membebaskan jiwa, semua itu hanyamungkin tercapai lewat upacara kudus dan pertarakan yang ketat, bahkanhubungan seksual pun dilarang. Penganut Orphisme meyakini akan adanyakehidupan sesudah kematian. Elemen utama ajaran Orphisme itu tampak jugadalam konsep Plato tentang manusia. Dualisme antropologik Plato, sedikitbanyaknya menunjukkan pengaruh ajaran Orphisme itu dalam pemikiranpemikiran Plato. Menurut Plato, manusia memang terdiri dari tubuh dan jiwa.Tubuh dan jiwa itu senantiasa berada dalam ketegangan dan saling tarik-menarik.Tubuh adalah musuh jiwa karena tubuh penuh dengan berbagai kejahatan, olehsebab itu tubuh merupakan penjara jiwa.Pengaruh pemikiran yang lain adalah Phytagoreanisme tentang tubuh danjiwa sebagai soma-sema yang artinya tubuh (soma) adalah kubur (sema) jiwa.Pemikiran Plato tidak hanya bersumber pada pemikiran para-Soktarik, tetapi jugapada ajaran para sofis, walaupun lebih banyak secara negatif, yakni merupakankecaman terhadap para sofis itu. Plato sangat menentang skeptisisme danrelativisme moral yang disebar luaskan oleh para sofis.24 Dengan latar belakangpemikiran tersebut Plato lebih mengedepankan gaya fikir inderawi dan akali.Namun tidak dipungkiri Plato juga mengenal keilahian.22. Parmanides adalah anak dari Pyres dan lahir di Elea, selatan Napoli, Italia. Dia satugenerasi setelah Heraklitos dan juga bertolak belakang pikiran dengannya. Dia dikabarkan sempatberjumpa dengan Xenophanes dan kaum Pythagorean. Dia dikenal juga sebagai dokter. (BudionoKusumohamidjoyo, Filsafat Yunani Klasik Relevansi Untuk Abad XXI, Yogyakarta: Jalasutra, 2013,hlm. 73)23. Muhammad Subkhan, Op.cit., hlm. 6524. Ibid., hlm. 64-6662
C. Beberapa Pemikiran Plato1. Pemikiran Plato Tentang ManusiaAjaran Plato tentang Manusia tak lekang dari dualisme yangmemerangkap idealismenya. Seperti yang sebelumnya diajarkan olehPythagoras, Plato juga memandang bahwa manusia itu terdiri atas roh danbadan. Di satu pihak manusia adalah eksistensi yang immaterial, abadi, dantak berubah. Sementara di sisi lain manusia adalah badan yang terperangkapdalam empiri yang berubah-ubah dan bisa lenyap.252. Pemikiran Plato Tentang IdeInti sari daripada filosofi Plato ialah pendapatnya tentang idea. Ituadalah suatu ajaran yang sangat sulit memahamkannya. Salah satu sebabialah bahwa pahamnya tentang idea bagai teori logika. Kemudian meluasmenjadi pandangan hidup, menjadi dasar umum bagi ilmu dan politik sosialdan mencakup pandangan agama.263. Pemikiran Plato Tentang EtikaEtik Plato bersifat intelektuil dan rasionil. Dasar ajarannya ialahmencapai budi baik. budi ialah tahu. Orang yang berpengetahuan dengansendirinya berbudi baik. Sebab itu sempurnakanlah pengetahuan denganpengertian.Tujuan hidup ialah mencapai kesenangan hidup. Yang dimaksuddengan kesenangan hidup itu bukanlah memuaskan hawa nafsu di dunia ini.Kesenangan hidup diperoleh dengan pengetahuan.274. Pemikiran Plato Tentang Negara Ideal dan PolitikDalam buku Republik yang menjadi tujuan hidup Plato tergambarpendapatnya tentang pembinaan negara, masyarakat dan pendidikan.28Peraturan yang menjadi dasar untuk mengurus kepentingan umum"kata Plato" tidak boleh diputus oleh kemauan atau pendapat orang-orangatau oleh rakyat seluruhnya, melainkan ditentukan oleh suatu ajaran yangberdasarkan pengetahuan dengan pengertian. Dari ajaran itu datanglah25. Budiono Kusumohamidjojo, Op.cit.,hlm. 207. Mohammad Hatta, Op.cit., hlm. 9727. Ibid., hlm. 10628. Ibid., hlm. 1082663
keyakinan, bahwa pemerintah harus dipimpin oleh idea yang tertinggi, yaituide kebaikan.29Ajaran politik Plato mengumpamakan suatu negara ideal yangmendekati utopia.30 Hasrat manusia untuk bernegara tidak lahir dari doronganuntuk membangun negara, melainkan dari kelemahan yang memaksanyauntuk hidup secara kolektif. Namun kehidupan seperti itu membutuhkanmanajemen yang bertujuan untuk menjamin pengadaan serta distribusi bahanbahan kebutuhan hidup (ekonomi). Akhirnya tidak terhindarkan kalaimasyarakat bertumpu pada pembagian kerja secara profesional. Jika prosesitu berlangsung sukses pada semua lapisan masyarakat, maka munculkebutuhan akan kekayaan dan akan ekspansi yang pada akhirnya bermuaradalam perang. Dengan demikian, masyarakat perlu dipimpin oleh raja-rajafilsuf yang gemar menampakkan kebenaran.31D. Pandangan Plato Tentang Manusia1. Dasar ManusiaDasar manusia menurut Plato adalah jiwa dan raga, Menurut Plato,manusia adalah makhluk ganda. Manusia memiliki tubuh yang "berubah",yang tidak terpisahkan dengan dunia indera, dan tunduk pada takdir yangsama seperti segala sesuatu yang lain di dunia ini. Semua yang manusiainderi didasarkan pada tubuh, dan karenanya tidak dapat dipercaya. Namunmanusia memiliki jiwa yang abadi, dan jiwa inilah dunianya akal, dan karenatidak bersifat fisik, jiwa dapat menyelidiki dunia ide.32 Menurut Plato,martabat manusia sebagai pribadi tidak terbatas pada mulainya jiwa bersatudengan raga. Jiwa telah berada lebih dulu sebelum jatuh ke dunia dandisatukan dengan badan. Maka bagi Plato, yang disebut manusia atau pribadiadalah jiwa sendiri. Sedangkan badan oleh Plato dianggap sebagai alat yangberguna sewaktu masih hidup di dunia ini. Tetapi badan itu, di kmencapaikesempurnaan, yaitu kembali kepada dunia ide. Jiwa menurut Plato sudah29. Ibid., hlm. 109. Utopia, dalam arti luas dan umumnya, menunjuk ke sebuah masyarakat hipotetissempurna. Dia juga digunakan untuk menggambarkan komunitas nyata yang didirikan dalam usahamenciptakan masyarakat di atas.31. Budiono Kusumohamidjojo, Op.cit., hlm. 209-21032. Jostein Gaarder, Dunia Sophie, Bandung: Mizan, 1996, hlm. 1083064
berada sebelum bersatu dengan badan. Persatuan jiwa dengan badanmerupakan hukuman karena kegagalan jiwa untuk memusatkan perhatiannyakepada dunia ide. Jadi manusia mempunyai “pra eksistensi”, yaitu sudahberada sebelum dipersatukan dengan badan dan jatuh ke dunia ini.33Dalam karangannya Phaedo dan beberapa dialog besarnya yang laindikatakan oleh Plato secara meyakinkan, bahwa jiwa memang merupakanaspek yang pertama, bahwa dia lebih unggul dari pada badan secara total(terutama dalam hal jiwa manusia), bahwa dia tidak hanya menjadi prinsiphidup tumbuh-tumbuhan dan hewan, tetapi juga prinsip kesadaran,interioritas, pemikiran dan kebebasan. Dia sungguh-sungguh mengerti bahwajiwa tak bisa disamakan dengan organisme, baik dengan bagian tertentumaupun dengan segi mana pun yang bersifat organik dan badaniah dalammakhluk hidup.34Jalan ke pengetahuan sejati itu berliku-liku dan sulit. Hanya beberapaorang yang selektif, yakni mereka yang telah belajar berkontemplasi, yangbisa menguasainya. Plato mengingatkan bahwa fasilitas untuk berkontemplasiadalah terbatas untuk mereka yang wataknya memiliki kapasitas bawaanuntuk menjalankan tugas ini; dan bahkan untuk ini semua, kemampuantidaklah diperoleh secara otomatis melainkan hanya dengan upaya pelatihan.Dia menegaskan bahwa jika salah seorang tahanan di goa dibebaskan dandibawa ke sinar dunia yang lebih tinggi, maka cahaya yang sejuk itu akanmenyusahkannya sehingga dia tidak akan bisa melihat "satu-satunya hal yangdia diberitahu sebagai hal riil. " hanya dengan proses penguatan diri yangperlahan dan menyakitkan untuk sampai ke cahaya itu dia secara pelan-pelanakan bisa melihat dan memahami.Jiwa yang mencapai tahap ini akan secara penuh naik ke bidangintelektual jauh dari dunia bayangan dan obyek-obyek buatan yang berubah,ia akan mencapai visi kebaikan yang menyenangkan.35Menurut Socrates36, 'kebajikan adalah pengetahuan. Orang yang bijakadalah orang yang mengetahui, sementara orang yang berdosa adalah orang33. Hardono Hadi, Jati Diri Manusia Berdasar Filsafat Organisme A.N. Whitehead,Yogyakarta: Kanisius, 1996, hlm. 32-3334. Louis Leahy, Manusia, Sebuah Misteri, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet. II, 1985,hlm. 5335. Henry J. Schmandt, Filsafat Politik Kajian Historis Dari Zaman Yunani Kuno SampaiZaman Modern, Yogyakarta: Pustaka pelajar, cet. I, 2002, hlm. 5765
yang bodoh. Pengetahuan yang benar akan membimbing pada tindakan yangbenar; tindakan jahat adalah akibat dan wawasan yang kurang baik'. Tidakterbayangkan oleh Socrates bahwa seseorang yang mengetahui dasarkebaikan dan kebenaran akan berbuat jahat. Karena tidak ada manusia yangberbuat dosa secara sengaja, pengetahuan diperlukan untuk membuatnyabenar-benar bijak. Oleh sebab itu, adalah wajib untuk mengajar manusia agarmengerti dan memahami agungnya kebenaran hidup sehingga, denganmengetahui kebenaran itu, manusia akan berbuat secara bijak dan, dengancara demikian, akan memperbaiki kerusakan masyarakat. Melatih pikiranseksama dan disiplin sangat perlu jika tujuan ini ingin dicapai.37Dalam ajaran interaksionisme Platonisme dan Descartes, badan danjiwa berbentuk dua substansi lengkap yang saling mempengaruhi. Doktrin inisering disebut Dualisme, atau teori “roh di dalam mesin”. Kebanyakan orangsebenarnya membayangkan realitas badan dan jiwa menurut model ini,biarpun ada reaksi kuat dari pikiran masa kita yang menentang caramemandang hal itu sebagai pikiran yang tidak memuaskan.Akal umum melihat bahwa jiwa dapat menggerakkan badan. Aku maumenggerakkan tanganku, dan tangan bergerak dengan seketika. Jika akutakut, jantungku berdebar lebih cepat. Jika aku diancam, mukaku menjadimarah. Jika aku takut sekali, maka hal tersebut akan dapat menimbulkan bisulpada lambungku. Begitu juga dapat dilihat bahwa badan mempengaruhi jiwa.Jika aku lelah secara fisik, maka semangatku terasa lesu. Jika aku menerimasuatu pukulan terlalu keras, maka aku jatuh pingsan. Itulah fakta-fakta, dansetiap teori mengenai jiwa dan badan itu harus menghormatinya.38Thomas Aquino,39 mengatakan bahwa jiwa mempunyai hubungantransendental dengan materi. Ini berarti bahwa bagi jiwa, keadaanterikat pada materi bukanlah suatu hal yang sekunder atau sementarasaja, keadaan itu merupakan suatu unsur konstitutif dari jiwa, iatermasuk kodratnya sendiri. Jiwa dapat kehilangan hubungan inihanya dengan kehilangan eksistensinya sendiri.4036. Sokrates adalah filsuf dari AthenaYunani, dan merupakan salah satu figur paling pentingdalam tradisi filosofis Barat. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahlifilsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles.37. Henry J. Schmandt, Ibid., hlm. 53-5438. Louis Leahy, Op.cit., hlm. 245-24639. Thomas Aquino adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutamamenjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen.40. Ibid., hlm. 25566
Setiap penganut Plato dan Neo Platonisme suka melukiskanbagaimana, mulai dari pengalaman putusan, intelegensi berhasil menemukan,pada pusat dirinya sendiri bagaikan sebuah tempat keramat, norma-normakekal yang yang mengizinkannya untuk mengucapkan putusan-putusantentang segala sesuatu.41 Descartes mengatakan sesuatu yang dalam, 'bahwakebebasannya tidak saja membuatnya mirip dengan Allah, tetapi jugamerupakan cara yang istimewa untuk mengenal Allah'.42Bagi sejarah teranglah, bahwa Plato adalah pelopor Idealisme. Tentusaja pendapatnya tantang manusia ada hubungannya dengan pandangannyamengenai alam dan dunia. Ternyata kepada Plato, bahwa manusia itumempunyai pengetahuan yang sifatnya harus dibedakan, yaitu pengetahuanyang berlaku khusus dan yang berlaku umum. Manusia mengenal yangkhusus (satu per satu dan tidak tetap) pada dunia ini. Yang khusus itu dikenalmanusia melalui pengamatan. Oleh karena manusia itu mempunyaipengetahuan mengenai yang umum, maka haruslah ada dunia tersendiri bagiyang umum itu. Yang umum itu tidak ada di dunia pengamatan ini. Yangumum itu disebut oleh Plato eidos yang kemudian terkenal sebagai idea.Dunia tempat idea-idea itu disebutnya dunia idea, dunia itu sempurna denganidea-ideanya yang sempurna pula. Dalam dunia ide misalnya segi tiga yangsempurna dengan segala sifat-sifat kesegi tigaan seluruhnya, idea itu satu sajakarena sempurna itu. Dalam dunia ide ada juga idea-idea lain sepertikemuliaan, kerajinan, keindahan, dan kebaikan, semuanya sempurna. Adapundunia kedua ialah dunia pengamatan ini.43 Seperti semua badan, juga yangtidak berjiwa, badan manusia menduduki sebuah tempat di dunia, mempunyaibentuk material yang tertentu, dapat diukur dan dihitung, dan terikat padaperubahan dan waktu.44Di dunia ini hal-hal hanya merupakan bayangan-bayangan dari yangsempurna itu saja, maka dari pada itu sifat-sifatnya tidak sempurna, serbaterbatas. Itulah sebabnya hal-hal di dunia pengamatan ini bermacam-macampula, karena ketidak sempurnaannya menjadi bayang-bayang idea itu.41. Ibid., hlm. 136. Ibid., hlm. 28743. I. R. Poejawijatna, Manusia Dengan Alamnya, Jakarta: Bina Aksara, cet. I. 1970, hlm. 66-6744. Louis Leahy, Op.cit., hlm. 624267
Manusia mempunyai pengetahuan dua macam, tentang dunia pengamatandan barang sedikit mengenai dunia idea, itu semuanya membuktikan bahwamanusia termasuk dalam dunia dua itu. Ia merupakan penghuni duniapengamatan dan sekaligus penghuni dunia idea: toh tidak benar-benarsekaligus karena yang menghuni dunia idea itu ialah jiwa manusia itu.Menurut Plato manusia terdiri dari badan yang material dan jiwa yang tidakmaterial. Jiwa itu dahulu tinggal di dunia idea, dan bahagialah ia dengansegala kepuasan memandangi dan mengerti idea-idea yang sempurna itu.Jiwa itu pada suatu ketika terkumpulkan dengan materi, dan adalah ia denganbadannya di dunia pengamatan. Dengan demikian manusia itu terdiri dari duahal, yang material dan non material. Yang disebut jiwa inilah yangmemanusiakan manusia. Jiwa yang asalnya dari dunia idea dan akan kembalike dunianya semula itu, jika tugasnya telah selesai di dunia pengamatan ini.Jiwa dan badan tidak merupakan kesatuan, memang bersatu tetapi merupakankeduaan (dualisme), bahkan dualisme yang paralel. Jiwa adanya lebih duludari manusia, ini disebut bahawa jiwa itu mempunyai pra-Eksistensi.45Bagi Plato, tujuan hidup manusia ialah kehidupan yang senang danbahagia. Manusia harus mengupayakan kesenangan dan kebahagiaan hidupitu. Tetapi apakah kesenangan dan kebahagiaan itu? Menurut Plato,kesenangan dan kebahagiaan hidup itu bukanlah pemuasan hawa nafsuselama hidup di dunia inderawi. Plato konsekuen dengan ajarannya tentangdua dunia, Yaitu dunia ide dan inderawi. Karena itu, kesenangan dankebahagiaan hidup harus dilihat dalam hubungan ke-dua dunia itu.Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, dunia yang sesungguhnyabagi Plato ialah dunia ide.
dikatakan bahwa dunia Barat telah memiliki kisah cinta yang panjang dengan Athena, sebagai teladan dan model, dibandingkan kota-kota lain dalam sejarah . Konsep Persahabatan Menurut Pandangan al-Ghazali dan Plato, Semarang: Skripsi Fak Ushuluddin, 2011, hlm. 62 . 60 Kritias lebih muda dari Sokrates. Ia berasal dari Athena dan