
Transcription
MODULKEWIRAUSAHAANUntuk MahasiswaIsmarli MuisMisnawaty UsmanSitti Hajerah HasyimHilwa AnwarLukmanIrfanMuh. Jasri DjangiRahmat SyamDiyahwatiMuhammad FaridHalimah Husainedisi uji cobaPusat KewirausahaanUniversitas Negeri Makassar
MODULKEWIRAUSAHAANUntuk MahasiswaEdisi Uji Coba 2015, Pusat Kewirausahaan Universitas Negeri Makassar
SAMBUTANUntuk mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia, Universitas NegeriMakassar telah menjalankan berbagai program kewirausahaan, baik dalambentuk perkuliahan, seminar, dan pelatihan, maupun dalam bentukpendampingan dan inkubasi bagi alumni dan mahasiswa wirausaha. Hal inimerupakan implementasi dari visi Universitas Negeri Makassar (UNM),yaitu “Sebagai Pusat Pendidikan, Pengkajian dan PengembanganPendidikan, Sains, Teknologi, dan Seni, yang berwawasan Pendidikan danKewirausahaan”.Dalam bentuk perkuliahan, UNM telah memberikan kuliah kewirausahaandi sebagian besar program studi, hanya saja metode dan tujuan pembelajaranyang digunakan masih bervariasi. Untuk melakukan standardisasikurikulum, UNM bekerja sama dengan Humber Institute of Technology andAdvanced Learning melalui Proyek Sulawesi Economic DevelopmentStrategy (SEDS), melakukan pengembangan kurikulum kewirausahaanterapan dalam bentuk modul kuliah kewirausahaan. Dengan adanya modulini, dosen di semua program studi dapat membantu mahasiswa mencapaikompetensi kewirausahaan dengan metode yang terstandar.Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalampembuatan modul ini. Terima kasih kepada para fasilitator dari Canada,narasumber, dan dosen peserta workshop pengembangan kurikulumkewirausahaan yang berperan sebagai titik awal langkah pengembangankurikulum ini. Demikian pula kepada tim penyusun kurikulum yang telahbekerja keras untuk mewujudkan modul ini. Semoga modul ini dapatmemberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penciptaan para lulusanperguruan tinggi yang berwawasan dan berkarakter kewirausahaan.Rektor,Prof. Dr. Arismunandar, M.PdEDISI UJI COBAi
PENGANTARGARIS BESAR MODULModul Kewirausahaan ini disusun oleh para dosen dari beberapa programstudi di Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk menjadi bahan ajar matakuliah Kewirausahaan. Modul ini disusun untuk mencapai TujuanPembelajaran yaitu “Terjadinya perubahan mindset mahasiswa melaluipengetahuan, karakter, dan keterampilan wirausaha, serta penerapannyadalam menjalankan bisnis (start-up business)”.Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka modul kewirausahaanterapan ini disusun dalam empat bagian sebagai berikut:Bagian 1 - Mengubah Mindset. Bagian ini terdiri dari dua bab, yaitupentingnya Menjadi Wirausaha dan Karakter Wirausaha. Bab satumenjelaskan tentang peran penting wirausaha dalam membantu mengatasikemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Dalam bab ini juga dijelaskanpengertian tentang wirausaha dan kewirausahaan, tipe-tipe wirausaha, danbagaimana menjadi wirausaha (dilahirkan atau diciptakan), yang menjadilangkah awal untuk memahami proses menjadi seorang wirausaha.Pemahaman ini akan diikuti dengan penjelasan pada bab dua tentangkarakteristik utama yang harus dimiliki seorang wirausaha, seperti beranimengambil risiko, mampu memanfaatkan peluang, dan kemampuan kreatifdan inovatif. Bab ini juga menyajikan satu alat ukur untuk mengenalikarakter yang dimiliki dengan menggunakan Tes Brain Color.Bagian 2 – Ide dan Rencana Bisnis. Bagian ini terdiri dari satu bab, yaitubab tiga, yang diawali dengan cara mengidentifikasi peluang dan ide bisnisyang dapat diaplikasikan dalam dunia nyata serta diikuti dengan penjelasantentang langkah-langkah penyusunan rencana bisnis dengan mengadopsiBusiness Model Canvas.Bagian 3 - Memulai Bisnis. Bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu bab empathingga bab delapan. Bab empat berisi penjelasan tentang pembuatan alurproduksi, baik produk dalam bentuk jasa maupun barang. Bab limamenjelaskan tentang merek dan cara membuat logo, serta strategi brandingbagi suatu bisnis. Bab enam menjelaskan tentang strategi pemasaran danlangkah-langkah untuk melakukan riset pasar. Bab tujuh menjelaskantentang pengelolaan keuangan, baik mengenai pembuatan laporankeuangan, menghitung kelayakan usaha dan analisis Break Even PointEDISI UJI COBAii
(BEP). Bab delapan menjelaskan tentang pengelolaan sumber daya manusiayang meliputi perekrutan karyawan sesuai spesifikasi pekerjaan pada posisitertentu, cara memotivasi karyawan dan melakukan penilaian kinerja.Bagian 4 - Market Place. Merupakan bagian akhir sebagai prasyarat untuklulus dalam mata kuliah kewirausahaan. Pada bagian ini, dilakukan kegiatanpameran untuk memperkenalkan produk bisnis yang telah dibuat selamaproses pembelajaran kewirausahaan.PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIHModul ini dapat terwujud melalui kontribusi dari berbagai pihak, karenanyaterima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada mereka yangtelah menyumbangkan pikiran dan tenaga, serta memberikan arahan dandukungan untuk penyelesaian modul, sebagai berikut:Peserta Workshop Kurikulum Kewirausahaan Terapan St. FatmahHiola, Ratnawati, Ihsan Said, Herman, Sudirman Sultan, Suarlin, M. DjenDjalal, Nurliati Syamsuddin, Andi Octamaya Tenriawaru, Aslan Abidin,Andi Cudai Nur, Syakhruni, dan Agung Widhi Kurniawan.Mahasiswa Wirausaha Mahasiswa wirausaha yang menjadi profil padamodul ini yang telah berhasil memulai dan mengembangkan bisnis merekamelalui Program Mahasiswa Wirausaha UNM.1. Damayanti Trisnasari, pendiri dan pemilik Dama Bakery, alumniProgram Studi Tata Boga, Fakultas Teknik.2. Dedy Hidayat, pendiri dan pemilik Liga Vision Photography &Videography, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil danPerencanaan, Fakultas Teknik.3. Wahyuni P., pendiri dan pemilik Gold Twin Craft, mahasiswa ProgramStudi Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA.4. Andi Wardana, pemilik Icha Beauty Salon, alumni Program StudiPendidikan Ekonomi Koperasi, Fakultas Ekonomi.5. Andi Sulfahmi, pendiri dan pemilik Psicodas – kripik cokelat pedas,mahasiswa Fakultas Psikologi.EDISI UJI COBAiii
Fasilitator Mary Heather White, Asha Gervan, Peter Sirois, SandieHeirwegh, Melani Schulman, Olive Weight, Ted Glenn, dan IanintaSembiring.Staf Pendukung Ahmad Fudhail dan Dedy HidayatTim PenulisIsmarli MuisMisnawaty UsmanSitti Hajerah HasyimHilwa AnwarLukmanIrfanMuhammad Jasri DjangiRahmat SyamDiyahwatiMuhammad FaridHalimah HusainEDISI UJI COBAiv
DAFTAR ISITUJUAN PEMBELAJARAN1BAGIAN 1MENGUBAH MINDSET3BAB 1MENJADI WIRAUSAHA3Peranan Wirausaha pada Kemajuan Bangsa 4Perubahan Pola Pikir 5Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan 7Tipe-tipe Wirausaha 9Apakah Wirausaha Dilahirkan atau Dicetak? 11Referensi 12BAB 2KARAKTER WIRAUSAHA15Kemampuan Mengenali Peluang 16Kemampuan Mengambil Risiko 18Kreativitas dan Inovasi 19Kreativitas 19Berpikir Kreatif 20Kemampuan Inovasi 21Jenis-jenis Inovasi 21Menentukan Suatu Inovasi Baru 23Klasifikasi Produk Baru 24Tes Brain Color 27Petunjuk Mengerjakan Tes Brain Color 27Empat Warna Otak 29Referensi 32BAGIAN 2IDE DAN RENCANA BISNIS33BAB 3RENCANA BISNIS33Memulai Bisnis 34Ide dan Peluang Bisnis 36Peluang Bisnis Ramah Lingkungan 37Megevaluasi Peluang Usaha 39Kanvas Model Bisnis 40Elemen Kanvas Model Bisnis 41Menyusun Rencana Bisnis 45EDISI UJI COBAv
BAGIAN 3Tujuan Penyusunan Rencana BisnisDimensi Rencana Bisnis 46Referensi 50MEMULAI BISNISBAB 4PRODUKSI DAN TEKNOLOGI455353Pengertian Produksi, Produk dan Jasa 54Perencanaan Produk dan Perencanaan Produksi 59Pola Produksi 60Perencanaan dan Perancangan Jasa 60Jenis-Jenis dan Bentuk Proses Produksi dan Operasi 61Diagram Alir Proses 63Tahapan Pembuatan Diagram Alir ProsesProduksi untuk Jasa 66Tahapan Pembiatan Diagram Alir ProsesProduksi untuk Barang 68Teknologi Ramah Lingkungan 70Produk Ramah Lingkungan 70Referensi 72BAB 5BRANDING75Branding 76Mengapa Branding? 76Citra Merek 77Strategi Branding 80Merancang Logo (Merek) 81Implementasi Simbol Menjadi Logo 82Penggolongan Jenis Identitas Perusahaan 82Logo atau Trade Mark 83Tahapan Merancang Logo 85Referensi 87BAB 6PEMASARAN89Konsep Penjualan dan Pemasaran 90Pengertian Pemasaran 91Riset Pemasaran 92Kapan Riset Pemasaran dibutuhkan? 92Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 98Referensi 101EDISI UJI COBAvi
BAB 7MANAJEMEN KEUANGAN103Fungsi Manajemen Keuangan 104Laporan Keuangan Perusahaan 106Laba Rugi Perusahaan 107Harga Pokok Produksi 108Persediaan 110Biaya Pabrik 110Biaya Produksi 111Neraca 114Aktiva 114Pasiva 115Arus Kas Perusahaan 117Mengukur Kelayakan Usaha 120Titik Pulang Pokok (Break Even Point) 122Cara Menghitung Break even Point (BEP) 123Referensi 126BAB 8PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA127Kriteria Orang Yang Tepat 128Memilih Karyawan Sesuai Spesifikasi Pekerjaan 131Penilaian Kinerja 134Tipe-tipe Karyawan dan Menjaga Kinerja Karyawan 135Referensi 138BAGIAN 4MARKET PLACE139BAB 9PAMERAN PRODUK139TIM PENULIS143EDISI UJI COBAvii
13MENJADI WIRAUSAHADeskripsiBab ini membahas tentang berbagai lapangan pekerjaan dan pentingnya mengubah pola pikir untuk menjadiwirausaha sebagai upaya mengatasi berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan dan pengangguran dengandukungan sumber daya alam dan posisi strategis Indonesia; pengertian wirausaha dan kewirausahaan, tipetipe wirausaha, serta wirausaha yang dilahirkan (is borned) dan dicipta (is created).Capaian Pembelajaran1. Menjelaskan berbagai lapangan pekerjaan menurut Teori Cashflow Quadrant dari Kiyosaki (2011).2. Memahami pentingnya mengubah pola pikir menjadi wirausaha setelah mencermati berbagaipersoalan sosial seperti kemiskinan dan pengangguran serta potensi sumber daya alam Indonesiamelalui rangkaian gambar.3. Menjelaskan pengertian wirausaha menurut Kasmir (2007), serta pengertian kewirausahaan menurutDrucker (1996), Zimmerer & Scarborough (1996), Robbin & Coulter (2002).4. Membedakan tipe-tipe wirausaha (entrepreneur): socialpreneur (Karen, 2009), intrapreneur(Princhott, 1985), dan technopreneurship (Zimmerer & Scarborough, 2008).5. Menjelaskan tentang wirausaha yang dilahirkan (is borned) dan yang dicipta (is created).Waktu1 x Pertemuan (2 x 50 Menit)EDISI UJI COBA
4BAB 1 MENJADI WIRAUSAHATerdapat berbagai lapangan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupmanusia. Menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan yang bukan hanyadapat menjadi sumber rezeki bagi “Sang Wirausaha”, tetapi dapat menjadipintu rezeki bagi orang lain. Berwirausaha dapat menjadi solusi bagiberbagai persoalan sosial seperti pengangguran dan kemiskinan. Semakinbanyak yang berwirausaha, akan semakin maju suatu bangsa. Indonesiadengan jumlah penduduk yang besar dan dengan kekayaan alam yangmelimpah, serta letak yang strategis membuka peluang berwirausaha lebihluas, yang pada saatnya menjadikan Indonesia sebagai negara maju.Apakah kita siap menjadi bagian dari yang akan memajukan bangsa ini?Mari mulai dengan mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (jobseeker) menjadi pencipta kerja (job creator).PERANAN WIRAUSAHA PADA KEMAJUAN BANGSAIndonesia adalah bangsa besar yang sedang berusaha menjadi negara maju.Hal ini didukung oleh jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alamyang melimpah, serta letak geografis yang strategis. Indonesia merupakannegara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk 251 juta jiwasetelah Cina (1,3 Miliar), India (1,2 Miliar), dan Amerika Serikat (316juta). Strategis karena terletak di antara dua samudera besar, Pasifik danHindia, serta diapit oleh dua daratan luas, benua Asia dan Australia.Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (17.508 pulau), kekayaan alamterhampar baik di darat maupun laut. Terdapat 17% jenis sumber dayahayati dunia ada di Indonesia, tersebar dalam hutan tropis dan laut yangterbentang dari Sabang sampai Merauke sepanjang 8.514 km. Indonesiadikenal sebagai penghasil palm oil terbesar, penghasil karet peringkat tiga,nikel peringkat lima, emas dan batu bara peringkat tujuh; dan gas alamperingkat delapan dunia.Jumlah penduduk yang besar, letak yang strategis dengan dukungankekayaan alam yang melimpah seharusnya menjadikan Indonesia sebagainegara maju. Tetapi, hal ini menjadi sangat ironis jika mencermati angkakemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data Badan PusatStatistik (BPS) pada bulan Maret 2014 terdapat 28,28 juta pendudukmiskin (11,25% dari populasi penduduk) dan jumlah pengangguranmencapai 7,24 juta orang (5,94 % dari angkatan kerja). Dari jumlahtersebut, sekitar 700.000 penganggur terdidik (sarjana dan diploma).
5Menurut McClelland (Kasali, dkk., 2010), salah satu faktor yangmenyebabkan sebuah negara menjadi maju adalah ketika jumlah wirausahayang terdapat di negara tersebut minimal 2% dari populasi penduduknya.Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,56%, biladibandingkan dengan Amerika Serikat (11,5%) dan Singapura (7,2%).Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 250 juta, maka dibutuhkansekitar lima juta wirausaha. Jika hal ini dibiarkan tanpa upayamenumbuhkannya, maka sangat lambat untuk memenuhi angka 2%wirausaha. Menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan untuk memajukanbangsa ini. Oleh karena itu, perubahan pola pikir tentang kewirausahanperlu ditumbuhkan melalui pendidikan formal maupun non formal.PERUBAHAN POLA PIKIR“Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlahperilaku Anda. Namun, bila Anda menginginkan perubahan yang besardan mendasar, ubahlah pola pikir Anda”Stephen CoveyPola pikir dapat diartikan sebagai keseluruhan keyakinan yang diterimaseseorang dan dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku. Jadi, pola pikirmempengaruhi seseorang dalam berpendapat dan bersikap. Pola pikir dapatdipengaruhi oleh sifat bawaan dan lingkungan. Sebagai contoh, seoranganak yang dibesarkan dalam lingkup keluarga pegawai negeri sipil (PNS),cenderung berpendapat bahwa menjadi PNS adalah cara paling aman untukmemperoleh penghasilan. Anak yang dibesarkan dalam lingkunganpedagang, cenderung menjadi pedagang pula.Jika pola pikir dipahami sebagai hasil dari proses pembelajaran, maka polapikir dapat diubah dan ditata ulang. Pola pikir menjadi pencari kerja dapatdiubah menjadi pencipta kerja. Dengan demikian, pandangan tentang“sukses jika sudah dapat menjadi orang gajian” (seperti PNS, karyawan,dan buruh) diubah menjadi “sukses jika sudah dapat menggaji orang”.Menjadi wirausaha adalah salah satu cara untuk dapat menggaji orang lain.Pola pikir menjadi pengarah dalam kehidupan termasuk dalam memilihpekerjaan. Menurut Kiyosaki (2011) dalam teori Cashflow Quadrant,terdapat empat kuadran sumber pendapatan yaitu: Employee (E); SelfEmployed (S); Business Owner (B); dan Investor (I). Keempat kuadrantersebut ditunjukkan pada Gambar 1.1.EDISI UJI COBAPola PikirKeseluruhan keyakinanyang diterima seseorangdan sebagai pedoman dalamberperilaku
6BAB 1 MENJADI WIRAUSAHAGambar 1.1. Adaptasi dari Diagram Cashflow Quadrant (Kiyosaki, 2011)Eadalah kuadran para pekerja yang memperoleh pendapatan darilembaga/orang lain, seperti karyawan (PNS, BUMN dan Swasta), danburuh. Kuadran ini adalah zona kepastian, karena pasti akan memperolehgaji sesuai dengan pekerjaannya.Sadalah kuadran bagi para profesional dengan keahliannya dapatmenciptakan kerja untuk dirinya. Contoh, dokter, pengacara, akuntanpublik, seniman, wiraswasta pemilik bisnis kecil.B adalah kuadran bagipara pemilik usaha. Mereka telah mempunyaisistem yang telah berjalan dan mampu mempekerjakan orang lain. Orangini adalah para wirausaha yang berani untuk berada pada zonaketidakpastian (untung atau rugi), sehingga dituntut untuk terus berinovasi.I adalah kuadran para penanam modal. Mereka ini tidak perlu lagi bekerja,karena uang merekalah yang bekerja untuk menghasilkan uang. Bukan lagi“orang” melainkan “uang” yang bekerja untuk mereka.Pilihan sumber pendapatan dapat saja dimulai dari kuadran kiri (E atau S).Ketika seseorang memiliki pola pikir seperti seorang pemilik bisnis, makamental wirausaha dalam dirinya akan terus bertransformasi ke kuadrankanan yaitu B dan jika bisa ke I. Kalau pun tidak dapat bertransformasi,
7maka orang tersebut tetap menjadi pekerja yang memiliki jiwakewirausahaan dengan etos kerja, disiplin, dan inovatif. Mereka bekerjadengan penuh tanggung jawab seperti pemilik perusahaan. Oleh karena itu,berbicara tentang wirausaha (entrepreneur) tidaklah selalu berkaitandengan uang dan bisnis, tetapi juga berbicara tentang jiwa kewirausahaan(entrepreneurship). Seorang wirausaha adalah pribadi yang mencintaiperubahan, karena dalam perubahan tersebut peluang selalu ada. Ia akanselalu mengejar peluang tersebut dengan cara menyusun suatu organisasi(Drucker,1996).PENGERTIAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAANIstilah entrepreuner (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalambahasa Inggris dengan arti "between taker atau go between" atauperantara, dikenal dengan istilah wirausaha di Indonesia.Wirausaha (entrepreneur) terdiri dari kata Wira dan Usaha. Dalam KamusBahasa Indonesia (KBI, 2008), wira berarti utama, gagah, luhur, berani,teladan, pejuang, sedangkan usaha diartikan sebagai kegiatan yang bersifatkomersial maupun non komersial. Jadi, wirausaha dapat diartikan sebagaiorang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalamberbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermentalmandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemassekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007). BerdasarkanKemdiknas (2010), wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakterselalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai dan terampilmemanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya, dengan tujuanuntuk meningkatkan kehidupannya.Kemudian Inpres No. 4 tahun 1995 memberi istilah "wiraswasta/wirausaha"berarti pejuang yang gagah, kekar, berani, dan pantas jadi teladan dalambidang usaha. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang yang mempunyaisifat kewirausahaan seperti; keberanian mengambil risiko, keutamaan,kreativitas, dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaandengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.Pandangan para ahli terhadap wirausaha menurut Alma (2000) adalah:1. Bagi ahli ekonomi, seorang entrepren eur adalah orangyang mengkombinasikan sumber daya (resources), tenaga kerja,material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebihtinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan perubahanEDISI UJI COBAWirausahaSeseorang yang memilikikarakter selalu tidak puasdengan apa yang telahdicapai dan terampilmemanfaatkan peluangdalam mengembangkanusahanya, dengan tujuanuntuk meningkatkankehidupannya
8BAB 1 MENJADI WIRAUSAHAperubahan, inovasi, dan perbaikan produksi. Dengan kata lain, wirausahaadalah seseorang atau kelompok orang yang mengorganisir faktorfaktor produksi meliputi alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuanproduksi.2. Bagi psikolog, seorang wirausaha adalah orang yang memilikidorongan kekuatan dari dalam untuk memeroleh sesuatu tujuan,suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasandirinya di luar kekuasaan orang lain.3. Bagi pebisnis, wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru ataujuga seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajakbekerja sama.4. Bagi pemodal, melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakankesejahteraan bagi orang lain, yang menemukan cara-cara baruuntuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, danmembuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.Wirausaha adalah orang yang pandai menangkap peluang dan maumengerjakan peluang tersebut sebagai suatu kesempatan untuk berkiprahmengimplementasikan gagasannya. Kemampuan ini merupakan ciri, sifatdan karakter wirausaha yang selalu mendobrak dalam menciptakankesejahteraan bersama, paling tidak untuk dirinya sendiri dan keluarganya.Suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari dalam proses berwirausahaadalah keberanian menanggung segala risiko yang mungkin terjadiakibat kegiatan yang dilakukan. Kondisi-kondisi yang selalu menyertaiwirausaha adalah suatu konsep perubahan nilai, perubahan manfaat danfungsi, serta perubahan sistem, termasuk di dalamnya adalah perubahanpola hidup, sosial budaya, dan politik.Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke- danakhiran -an yang membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertianabstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha (KBI, 2008).Menurut Kemendiknas (2010), kewirausahaan merupakan sikap mentaldan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya, danbersahaja, serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalamkegiatan usahanya. Pengertian lain yang relevan menurut hasil SimposiumNasional Kewirausahaan (1995), kewirausahaan diartikan sebagai kesatuanterpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni dantindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani danmengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah kepadapelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yangberkepentingan, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara.
9Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1996) adalah “kemampuanuntuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda”. Menurut Zimmererdan Scarborough (1996), kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dankeinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkanpeluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari. Robbin & Coulter (2002)mengartikan kewirausahaan sebagai proses dimana seseorang atausekelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir dan saranauntuk mencari peluang dalam menciptakan nilai serta tumbuh untukmemenuhi keinginan dan kebutuhan, melalui inovasi dan keunikan, tidakpeduli dengan sumber daya apa pun yang dikendalikan. Menurut Kasmir(2006), kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakankegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitasdan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbedadari yang sudah ada sebelumnya.Hisrich dan Peters (1995:10) mengemukakan bahwa “Entrepreneurship isthe process of creating something different with value by devoting thenecessary time and effort, summing the accompanying reward ofmonetary and personal satisfaction and independence”. Artinya,kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru denganmenggunakan waktu, kegiatan, modal, risiko, dan menerima balasjasa dan kepuasan, serta kebebasan pribadi.TIPE-TIPE WIRAUSAHAWirausaha sosial (socialpreneur) adalah seorang yang berusaha dalamaktivitas kewirausahaan dengan memiliki tujuan utama untukmenyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan hidup denganmemberdayakan komunitas melalui kegiatan yang bernilai ekonomi.Kewirausahaan sosial diawali dengan keprihatinan terhadap keadaan sosialyang berujung menjadi sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagipemberdayaan masyarakat sekitar (Karen, 2009). Hasil yang ingin dicapaibukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimanagagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat(Susanto, 2007). Mereka seperti seseorang yang sedang menabung dalamjangka panjang karena usaha mereka memerlukan waktu dan proses yanglama untuk dapat terlihat hasilnya (Martin & Osberg, 2007).Kewirausahaan sosial merupakan kombinasi dari semangat besar dalammisi sosial dengan disiplin, inovasi dan keteguhan seperti yang lazimEDISI UJI COBAWirausaha sosialSeorang yang berusahadalam aktivitaskewirausahaan denganmemiliki tujuan utamauntuk menyelesaikanpermasalahan sosial danlingkungan hidup denganmemberdayakan komunitasmelalui kegiatan yangbernilai ekonomi
10BAB 1 MENJADI WIRAUSAHAditemukan di dunia bisnis. Kewirausahaan sosial menggunakan sikapmental wirausaha demi tujuan-tujuan sosial. Kewirausahaan sosial menjadifenomena sangat menarik saat ini karena berbeda dengan wirausahatradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan materi dan kepuasanpelanggan (Drucker, 1985).IntrapreneurSeorang yangmemfokuskan pada inovasidan kreativitas sertamentransformasi suatumimpi atau gagasan/idemenjadi usaha yangmenguntungkan untukdioperasikan dalam lingkupperusahaanIntrapreneur adalah karakter wirausaha yang dimiliki olehpekerja/karyawan dalam sebuah perusahaan. Berbeda dengan wirausaha,mereka bukanlah pemilik usaha melainkan pekerja kreatif dan inovatifyang selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Mereka bisasebagai eksekutif atau karyawan biasa, namun karena karakternya yangberbeda, mereka seharusnya dihargai dengan baik oleh perusahaan, sertamemeroleh pengakuan dari orang-orang di sekelilingnya. Karyawan tipikalintrapreneur menjadi kebutuhan semua perusahaan di masa krisis, karenakrisis selalu membawa ketidakpastian sehingga perusahaan membutuhkanorang-orang yang mandiri, optimis, berpikir kreatif dan tidak mudahpasrah dengan keadaan. Di tangan para intrapreneur, perusahaan dapatmengarungi gelombang ketidakpastian. Melihat karakter yang dimilikinya,seorang intrapreneur jelas bukanlah sekadar karyawan yang bekerjadengan rutinitas. Ia hadir dan memiliki keberanian untuk menantang halhal yang biasa, berkarakter unik, didasari dengan niat yang kuat,melakukan temuan baru, memelihara pertumbuhan dan menjaga agarperusahaan tetap baik di mata pelanggan, dan tentu saja menyiapkan parapenerusnya untuk membawa perusahaan mencapai puncak kejayaan.Princhott (1985) mendefinisikan intrapreneur sebagai seorang yangmemfokuskan pada inovasi dan kreativitas serta mentransformasi suatumimpi atau gagasan/ide menjadi usaha yang menguntungkan untukdioperasikan dalam lingkup perusahaan (Budiharjo, 2011:152).Technopreneurship merupakan gabungan dua kata, yaitu ‘teknologi’ dan‘enterpreneurship’. Teknologi adalah sesuatu yang digunakan untukmenuju pada penerapan praktis sains ke dunia bisnis dan sebagai penciptaalat-alat, untuk mengembangkan kemampuan dan pemanfaatan materiguna memecahkan permasalahan yang ada. Kata “Enterpreneurship”berasal dari kata entrepreneur yang menanggung risiko dan ketidakpastianuntuk mencapai tujuan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikanpeluang yang ada (Zimmerer & Scarborough, 2008).Jika kedua kata di atas digabungkan, kata teknologi mulai mengalamipenyempitan arti, karena teknologi dalam ‘technopreneurship’ mengacupada IT, yaitu penggunaan komputer sebagai alat untuk memproses.
11Sebagai wirausaha, peluang akan dengan mudah dimanfaatkan seorangentrepreneur untuk membuat usaha baru dengan potensi profit yang besar.Entrepreneur dapat dengan mudah menganalisis permintaan barang ataujasa yang dibutuhkan masyarakat, bahkan dalam kondisi buruk sepertibencana dan kelangkaan. Jenis usaha yang digeluti entrepreneur dapatmerupakan penciptaan usaha baru maupun membeli usaha yang telah lamaberdiri.Ada empat aspek dasar dari technopreneurship yaitu :1. Technoprenuership adalah proses penciptaan suatu bisnis denganmenggunakan media teknologi.2. Technopreneurship memerlukan waktu dan daya.3. Adanya penilaian terhadap risiko. Jenis risiko bermacam-macam tetapiumumnya dalam bentuk keuangan, fisik, dan sosial.4. Penghargaan bagi entrepreneurship. Penghargaan dapat berupakebebasan, kepuasan pribadi, maupun uang.Apakah Wirausaha Dilahirkan atau Dicetak?Perdebatan antara apakah wirausaha itu dilahirkan (is borned) yangmenyebabkan seseorang mempunyai bakat lahiriah untuk menjadiwirausaha, atau sebaliknya wirausaha itu dibentuk atau dicetak (is made)masih berlangsung hingga saat ini. Sebagian pakar berpendapat bahwawirausaha itu dilahirkan dan sebagian mengatakan bahwa wirausaha dapatdibentuk dengan berbagai contoh dan argumentasi. Misalnya Mr. X tidakmengenyam pendidikan tinggi, tetapi dia menjadi pengusaha besarnasional. Di lain pihak, banyak pemimpin/pemilik perusahaan yangberpendidikan tinggi tetapi reputasinya belum melebihi Mr. X tersebut.Berwirausaha bukan hanya bakat bawaan sejak lahir, namun dapatdipelajari dan diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal.Contohnya, setelah Perang Dunia ke-2 beberapa veteran perang diAmerika belajar berwirausaha, melalui suatu pendidikan atau pelatihan,baik pendidikan/pelatihan singkat maupun pendidikan/pelatihan yangberjenjang. Mereka berwirausaha dengan modal pengetahuan dan fasilitaslainnya. Contoh, Samuel Whalton pendiri Walmart yang kini menjadiretailer terbesar dunia adalah veteran yang memulai usahanya pada usia 47tahun. Ross Perot pendiri Texas Instrument yang pernah mencalonkan dirisebagai presiden Amerika dari partai independen juga seorang veteranyang berhasil dibentuk menjadi wirausaha. Ada yang mengatakan bahwaEDISI UJI COBATechnopreneurshipProses penciptaan suatubisnis denganmenggunakan mediateknologi
12BAB 1 MENJADI WIRAUSAHAseseorang menjadi wirausaha itu karena lingkungan. Misalnya, banyakorang WNI keturunan menjadi wirausaha yang sukses karena merekahidup di lingkungan para wirausaha atau pelaku usaha.Pendapat yang sangat moderat adalah tidak mempertentangkan antaraapakah wirausaha itu dilahirkan, dibentuk atau karena lingkungan.Pendapat tersebut menyatakan bahwa untuk menjadi wirausaha tidakcukup hanya karena bakat (dilahirkan) atau hanya karena dibentuk.Wirausaha yang akan berhasil adalah wirausaha yang memiliki bakat yangselanjutnya dibentuk melalui suatu pendidikan atau pelatihan, dan hidup dilingkungan yang berhubungan dengan dunia binis. Seseorang yangmeskipun berbakat tetapi tidak dibentuk dalam suatu pendidikan/pelatihan,tidak akan mudah untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan dunia usahapada era global menghadapi permasalahan-permasalahan yang lebihkompleks dibandingkan dengan era sebelumnya. Sebaliknya, orang yangbakatnya belum terlihat atau mungkin masih terpendam jika ia memilikiminat dengan motivasi yang kuat akan lebih mudah untuk dibentukmenjadi wirausaha. Untuk mempelajari kewirausahan, tidak cukup hanyaberpedoman pada berbakat atau tidak, tetapi juga harus ditunjang denganminat dan motivasi yang kuat untuk belajar berwirausaha.REFERENSIAlma, B. 2000. Kewirausahaan. Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Alfabeta.Budiharjo, A. 2011. Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimal.Jakarta: Prasetya Mulya Publishing.Drucker, P. 1985. Innovation and Entrepreneurship: Practice andPrinciples. New York: William Heinemann Ltd.Drucker, P. 1996. Inovasi dan Kewirausahaan Praktek dan Dasar-dasar.Jakarta: Erlangga.Hisrich, R. D. & Peters, M. P. 1995. Entrepreneurship. Starti
1. Menjelaskan berbagai lapangan pekerjaan menurut Teori Cashflow Quadrant dari Kiyosaki (2011). 2. Memahami pentingnya mengubah pola pikir menjadi wirausaha setelah mencermati berbagai serta potensi sumber daya alam Indonesia melalui rangkaian gambar. 3. Menjelaskan pengertian wirausaha menurut Kasmir (2007), serta pengertian kewirausahaan menurut