
Transcription
IDENTIFIKASI TINGKAT KESULITAN PROSES PEMBELAJARANPENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWAKELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 WATESTUGAS AKHIR SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakartauntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikanOleh:Ari Utami RahmanudinNIM. 12601244104PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASIFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2018i
ii
iii
iv
MOTTO1. Hidup ini seperti sepeda, agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak. (AlbertEinstein)2. Memilihlah dengan tanpa menyesal (Mary Anne Radmacher)3. Setiap kamu merasa beruntung, Percayalah doa ibumu telah didengar (AriUtami Rahmanudin)v
PERSEMBAHANDengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku iniuntuk orang yang kusayangi:1. Orang Tuaku, Ibu Dedeh yang senantiasa mendoakanku, memberi dukungan,motivasi, kasih sayang, materi, dan segalanya yang tak pernah berhentidicurahkan padaku. Untuk ibu, saya bangga bisa terlahir dari rahimsepertimu. Maafkan anakmu yang belum bisa membalasnya, doakan anakmuini sukses dan membuat keluarga kecil ini bangga, untuk (Alm) AyahkuRukman, ini sebuah usaha anakmu untuk meraih gelar sarjana meskipun sayapernah mengecewakanmu, kau adalah panutanku dan inspirasiku.2. Untuk kakak saya Agus Dan Ade yang selalu memotivasi untuk mendapatkangelar sarjana.3. Untuk keluarga kecilku, teman-teman Excalibur Jogja dan IKAPA Jogjaterima kasih atas semua doa dan dukungannya.vi
IDENTIFIKASI TINGAKT KESULITAN PROSES PEMBELAJARANPENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWAKELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 WATESOleh:Ari Utami RahmanudinNIM. 12601244104ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesulitanproses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan siswa kelas XSMK Muhammadiyah 1 Wates.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakanadalah survei. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Instrumendalam penelitian ini didaopsi dari Ichksan (2013), dengan tingkat validitas sebsar0,675 dan reliabilitas sebesar 0,697. Subjek dalam penelitian ini adalah siswakelas X di SMK Muhammadiyah 1 Wates yang berjumlah 110 siswa. Teknikanalisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang disajikan dalambentuk persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesulitan pembelajaranPenjasorkes siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates berada pada kategori“sangat rendah” sebesar 3,64% (4 peserta didik), “rendah” sebesar 27,27% (30peserta didik), “sedang” sebesar 36,36% (40 peserta didik), “tinggi” sebesar29,29% (32 peserta didik), dan “sangat tinggi” sebesar 3,64% (4 peserta didik).Kata kunci: Kesulitan belajar, Pembelajaran Penjasorkes, SMK Muhammadiyah 1Wates.vii
THE IDENTIFICATION OF DIFICULTY LEARNING PROCESSPHYSICAL EDUCATION SPORT AND HEALTH OF CLASS SMKMUHAMMADIYAH 1 WATESBy:Ari Utami RahamanudinNIM. 12601244104ABSTRACTThis study aims to determine how much the difficulty level of learningprocess Physical Education Sports and Health of students of class X SMKMuhammadiyah 1 Wates.This research is a quantitative descriptive research with survey method anddata collection technique using questionnaire. The population in this study is thestudents of class X SMK Muhammadiyah 1 Wates totaling 110 people. Thetechnique of data analysis using descriptive analysis is poured in the form ofpercentage. Instruments in this study were adopted from Ichksan (2013), with avalidity level of 0.675 and reliability of 0.697. Subjects in this study are thestudents of class X in SMK Muhammadiyah 1 Wates, amounting to 110 students.Data analysis techniques using descriptive quantitative analysis presented inpercentage form.The result of the research shows that the level of difficulty of learning ofPenjasorkes of X grade students of SMK Muhammadiyah 1 Wates is in the "verylow" category of 3.64% (4 students), "low" by 27.27% (30 students), "average”36.36% (40 students), "high" by 29.29% (32 students), and "very high" of 3.64%(4 students).Keywords: Learning difficulties, Penjasorkes Learning, SMK Muhammadiyah 1Watesviii
KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untukmendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Identifikasi TingaktKesulitan Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanSiswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates “ dapat disusun sesuai denganharapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dankerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulismenyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:1.Nurhadi Santoso., M.Pd., Dosen Pembimbing Tugas Akhir Skripsi dan KetuaPenguji yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbinganselama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.2.Sekretaris dan Penguji yang sudah memberikan koreksi perbaikan secarakomprehensif terhadap Tugas Akhir Skripsi ini.3.Dr. Guntur., Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasibeserta dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selamaproses penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya Tugas AkhirSkripsi ini.4.Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed., Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaanyang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi5.Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Wates, yang telah memberi ijin danbantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini.6.Para pengurus di SMK Muhammadiyah 1 Wates yang telah memberi bantuanmemperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas AkhirSkripsi ini.7.Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapatdisebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan TugasAkhir Skripsi ini.8.Semua teman-teman PJKR 2012 yang selalu memberikan semangat, sertabuat seseorang yang selalu memberikan motivasi, doa, dan dorongan.ix
x
DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .HALAMAN PERSETUJUAN .HALAMAN PERNYATAAN .HALAMAN PENGESAHAN .HALAMAN MOTTO .HALAMAN PERSEMBAHAN .ABSTRAK .ABSTRACT .KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR GAMBAR .DAFTAR TABEL .DAFTAR LAMPIRAN .iiiiiiivvviviiviiiixxixiiixivxvBAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .B. Identifikasi Masalah .C. Batasan Masalah .D. Rumusan Masalah .E. Tujuan Penelitian.F. Manfaat Hasil Penelitian .156669BAB II. KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori .1. Pengertian Identifikasi .2. Kesulitan Belajar .3. Hakikat Penjasorkes .4. Tujuan Penjasorkes. .5. Proses Pembelajaran Penjasorkes.6. Sistematika Proses Pembelajaran Penjasorkes.7. Karakter Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates .B. Penelitian yang Relevan .C. Kerangka Berpikir .88913161819202122BAB III. METODE PENELITIANA. Desain Penelitian .B. Tempat dan Waktu Penelitian .C. Populasi dan Sampel Penelitian .D. Definisi Operasional Variabel Penelitian .E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .F. Teknik Analisis Data .xi242424252729
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .B. Pembahasan .C. Keterbatasan Hasil Penelitian .323540BAB V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .B. Implikasi .C. Saran .424243DAFTAR PUSTAKA .44LAMPIRAN .46xii
DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1.Diagram Batang Identifikasi Tingkat Kesulitan ProsesPembelajaran Penjasorkes Siswa Kelas X SMKMuhammadiyah 1 Wates . 3320Gambar 2.Diagram Persentase Identifikasi Tingakt Kesulitan ProsesPembelajaran Penjasorkes Siswa Kelas X SMKMuhammadiyah 1 Wates Berdasarkan Faktor . 52 21xiii
DAFTAR TABELHalamanTabel 1.Sarana Penjasorkes di SMK Muhammadiyah 1 Wates . 420Tabel 2.Jumlah dan Sampel Siswa SMK Muhammadiyah 1 Wates . 25 21Tabel 3.Kisi-kisi Instrumen Penelitian Setelah Validasi . 27 22Tabel 4.Skala Interval . 31 21Tabel embelajaran Penjasorkes Siswa Kelas X SMK 32Muhammadiyah 1 Wates .Tabel 6.Distribusi Frekuensi Identifikasi Tingkat Kesulitan ProsesPembelajaran Penjasorkes Siswa Kelas X SMK 33Muhammadiyah 1 Wates.Tabel elajaran Penjasorkes Siswa SMK Muhammadiyah 1 34Wates Berdasarkan Faktor . 21xiv
DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas .68Lampiran 2. Surat Keterangan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik .69Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 1 Patuk .70Lampiran 4. Angket Penelitian .71Lampiran 5. Data Penelitian .74Lampiran 6. Deskriptif Statistik .80Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian .84xv
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan salah satu proses yang wajib diikuti dalam setiapindividu dan memiliki fungsi serta peran penting bagi pembentuk karakter bangsadari suatu negara, baik pendidikan formal maupun non-formal. Pendidikanjasmani merupakan salah satu bagian dari pendidikan tersebut, maka dari ituproses pendidikan jasmani sangat diperlukan bagi para siswa sebagai generasipenerus bangsa. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang penting darikomponen pendidikan. Sedangkan menurut BSNP (2006:693)Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secarakeseluruan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,kesegaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosi,keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmanidan olahraga.Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensidiri melalui proses pendidikan. Sosok siswa umumnya merupakan sosok anakyang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. Dalam hal ini, siswa atau pelajar yang merupakan salah satusasaran pendidikan yang dituntut memiliki respon atau tanggap terhadap matapelajaran. Peran siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahragadan kesehatan (Penjasorkes) sangatlah penting untuk menunjang pembelajarantanpa adanya siswa pendidikan jasmani juga tidak akan berjalan. Oleh karena itu,sikap atau perhatian siswa terhadap proses pembelajaran menentukan tingkattercapai atau tidaknya tujuan dari proses Penjasorkes. Aspek dalam Penjasorkes1
mempunyai sasaran yaitu jasmani, mental, sosial dan emosional, sangat eratkaitannya untuk menigkatkan atau membangun kebiasaan sehat sehari-harimelalui aktivitas jasmani yang sangat penting untuk mengembangkan individumaupun kelompok.Untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah, perlu adanya dukungan darifaktor-faktor yang saling terkait antara lain faktor siswa, guru, kurikulum, saranadan prasarana, orangtua, lingkungan dan kondisi sosial. Menurut Sugihartono,dkk. (1995: 61-62) “Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktoryaitu faktor yang terdapat di dalam diri individu dan faktor yang berasal dari luarindividu”. Faktor yang berasar dari dalam individu meliputi faktor psikologis danfaktor jasmani. Faktor jasmani meliputi kesehatan dan cacat tubuh, sedangkanfaktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dankelelahan. Faktor ekstrernal atau yang berasal dari faktor keluarga, faktorsekoolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga keluarga meliputi bagaimanacara orangtua mendidik, suasana rumah, relasi antar anggota keluarga, keadaanekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Faktorsekolah meliputi mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antarsiswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaangedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi kegiatansiswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat, danmedia masa. (Pendidikan, 2006)Proses pembelajaran Penjasorkes itu sendiri menekankan pada aktivitasjasmani, antara lain meliputi aktivitas pengembangan, permainan dan olahraga,2
aktivitas ritmik, aktivitas akuatik, senam, kesehatan, dan aktivitas luar kelas. Olehsebab itu, kreativitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjasorkesperlu diperhatikan oleh guru.Hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saatmelakukan Praktek Latihan Terbimbing (PLT) di SMK Muhammadiyah 1 Watesbanyak dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Hal inidtunjukan siswa kurang bersungguh-sungguh untuk mengikuti pembelajaranPenjasorkes, bahkan takut untuk melakuakn beberapa praktik seperti dalampembelajaran bola besar (sepakbola, bola voli, bola basket), senam (kayang,guling depan, guling belakang, salto dan lain-lain). Dalam hal ini beberapa siswayang kurang perhatian dan tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap pembelajaranPenjasorkes, siswa lebih banyak memiliki rasa ketertarikan terhadap matapelajaran lain seperti administrasi, manajemen, pemasaran, TKJ (TeknikKomputer Jaringan) dan lain-lain. Kurangnya perhatian pihak sekolah jugamempengaruhi faktor utama dalam kesulitan siswa dalam belajar, sepertipengadaan alat dan fasilitas yang mengakibatkan kurangnya minat siswa dalammengikuti pembelajaran Penjasorkes.Peseta didik juga tidak berkeinginan mempraktikan Penjasorkes denganalasan beberapa siswa yang selalu memilih berteduh dan duduk dengan temanlainnya. Namun ada juga siswa yang semangat dalam menjalankan pembelajaran.Hal ini disebabkan materi yang diberikan oleh guru pada proses Penjasorkeskurang memiliki variasi pembelajaran dan kurang menggunakan media3
pembelajaran. Sehingga beberapa siswa tidak aktif mengikuti kegiatanpembelajaran Penjasorkes.Guru yang kurang aktif dan kreatif dalam menerapkan metode mengajarberakibat pembelajaran cenderung monoton dan membosankan. Berdasarkan hasilpengamatan di SMK Muhammadiyah 1 Wates pada waktu kegiatan untukbermaintanpamenyampaikan materi yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar,serta guru yang sering menggabugkan pembelajaran dengan kakak tingkatsehingga terlalu banyak siswa yang diam.Sarana yang ada di SMK Muhammadiyah 1 Wates cukup baik danlengkap untuk digunakan siswa, kecuali prasarana seperti lapangan untuk kegiatanbelajar Penjasorkes berada di luar lingkungan sekolah dengan jarak sekitar 1km.Jarak lapangan dengan sekolah yang cukup jauh berakibat siswa harus jalan kakiatau naik sepeda, sehingga pada wktu pembelajaran siswa malas dan kurangmotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Adapun data sarana yang ada di SMKMuhammadiyah 1 Wates sebagai berikut:Tabel 1.Sarana Penjasorkes di SMK Muhammadiyah 1 WatesCabang latJumlahTongkat15Bola Voli6Matras1Peluru62Skipping2Cakram4Bola SepakbolaBola Kasti61Lembing13Bola Kaki3TapeRecoerderKaset SKJ41
Hula hoop17Bola Basket8Guna mencapai tujuan tersebut oleh karenanya, pendidikan jasmani disekolah dalam pembelajaran harus dirancang secara seksama dan teliti agar prosespembelajaran dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberi pengalamanbelajar yang baik pada anak, dan seterusnya pengalaman belajar tersebut akanmembantu siswa mengetahui mengapa manusia dapat bergerak dan bagaimana caramelakukan gerakan secara aman, efektif dan efisien. Karena secara teoripembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu di dalam pemikiranmudah dilakukan namun dalam prakteknya banyak siswa yang mengalami kesulitan.Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarikuntuk melakukan identifikasi tingkat kesulitan proses pembelajaran pendidikanjasmani olahraga dan kesehatan siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates.B. Identifikasi MasalahDari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah kmengikutipembelajaranPenjasorkes, bahkan takut untuk melakuakn beberapa praktik dalampembelajaran Penjasorkes.2.Siswa yang kurang perhatian dan tidak memiliki rasa ketertarikan terhadappembelajaran Penjasorkes.3. Kurangnya perhatian pihak sekolah yang mempengaruhi dalam kesulitansiswa dalam belajar, seperti pengadaan alat dan fasilitas yang mengakibatkankurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjasorkes.5
4.Kurangnya kreatifitas guru dalam menerapkan metode mengajar sehinggapembelajaran cenderung monoton dan membosankan.C. Pembatasan MasalahMasalah yang dikaji dibatasi pada identifikasi “Identifikasi tingkatkesulitan proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatansiswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wates.”D. Rumusan MasalahBerdasarkan batasan masalah diatas rumusan masalah dapat disusunsebagai berikut: “ Seberapa besar tingkat kesulitan proses pembelajaranpendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa kelas X SMK Muhammadiyah1 Wates? “E. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesulitan prosespembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa kelas X SMKMuhammadiyah 1 Wates.F. Manfaat Hasil PenelitianPenelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:1. Manfaat TeoritisDapat memberikan informasi mengenai tingkat kesulitan proses pembelajaransiswa, sehingga diharapkan karya ini dapat dijadikan sebagai acuan maupunpedoman secara objektif yang menggambarkan dengan keadaan yangsesungguhnya.6
2.Manfaat Praktisa. Bagi siswa dapat memahami tentang kesulitan belajar agar lebih giat lagidalam mengikuti pelajaran Penjasorkesorkes. Agar dapat menambahwawasan pengalaman tentang pentingnya pembelajaran pendidikanjasmani dan kesehatan serta memberikan motivasi agar bisa mempelajaripelajaran jasmani dan kesehatan dengan lebih semangat.b. Bagi guru agar dapat digunakan sebagai acuan evaluasi guru dalamproses pembelajaran.c. Bagi pihak sekolah dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangandalam meningkatkan pembelajaran penjasorkes serta asilitasyangmendukung.d. Bagi peneliti ini dapat menjadi masukan untuk perbaikan proses belajarmengajar dalam mata pelajaran pembuatan pola terutama mahasiswayang akan menjadi calon guru penjasorkes.7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA.A. Kajian Teori1. Pengertian Identifikasi“Identifikasi merupakan penentuan atau penetapan identitas seseorang ataubenda” menurut Suharso dan Retnoningsih (2011). Pengertian identifikasimenurut Agustin (2010: 256) yaitu bukti diri. Identifikasi juga dapat diartikansebagai tanda pengenal diri, penentu dan penetapan identitas seseorang atau suatubenda (Sulistiawati, 2012: 176). Menurut Handaniwati, dkk. (2003: 237)“identifikasi adalah tanda kenal diri, penentu atau penetapan identitas seseorang”.Proses identifikasi terjadi apa bila individu meniru perilaku seseorang atau sikapkelompok lain dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang dianggapnyasebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dia dengan pihak laintermaksud. Pada dasarnya proses identifikasi merupakan sarana atau cara untukmemelihara hubungan yang diinginkan dengan atau kelompok lain dancara untukmenopang pengertiannya sendiri mengenai hubungan tersebut (Azwar, 2005: 56).Dari pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa identifikasiadalah penetapan/penentuan seorang atau benda pada suatu saat tertentu.Identifikasi dapat digunakan dalam hal apa saja, karena identifikasi dapatdigunakan pada orang atau pun benda. Dalam hal ini identifikasi bertujuan untukmenentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dsb). Sedangkan tujuanidentifikasi dalam penelitian ini adalah menentukan atau menetapkan faktorkesulitan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.8
2.Kesulitan BelajarKesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidakdapat belajar sebagaimana mestinya (Dalyono, 1997:229). Menurut Sabri(1995:88) kesulitan belajar yaitu kesukaran siswa dalam menerima atau menyerappelajaran di sekolah. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensiatau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telahditetapkan.Adanya kesulitan belajar akan menimbulkan suatu keadaan di mana siswatidak dapat belajar sebagaimana mestinya, sehingga memiliki prestasi belajar yangrendah. Siswa yang mengalami masalah dengan belajar biasanya ditandai adanyagejala prestasi yang rendah atau di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompokkelas, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan dan lambatdalam melakukan tugas belajar (Entang, 1983:13).Kesulitan belajar bahkan dapat menyebabkan suatu keadaan yang sulit danmungkin menimbulkan suatu keputusasaan sehingga memaksakan seorang siswauntuk berhenti di tengah jalan. Adanya kesulitan belajar pada seorang siswa dapatdideteksi dengan kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan tugas maupunsoal-soal tes. Kesalahan adalah penyimpangan terhadap jawaban yang benar padasuatu butir soal. Ini berarti kesulitan siswa akan dapat dideteksi melalui jawabanjawaban siswa yang salah dalam mengerjakan suatu soal. Siswa yang berhasildalam belajar akan mengalami perubahan dalam aspek kognitifnya. Perubahantersebut dapat dilihat melalui prestasi yang diperoleh di sekolah atau melaluinilainya. Dalam kenyataannya masih sering dijumpai adanya siswa yang nilainya9
rendah. Rendahnya nilai atau prestasi siswa ini adanya kesulitan dalam belajarnya.Menurut Entang (1983:12) bahwa siswa yang secara potensial diharapkan akanmendapat nilai yang tinggi, akan tetapi prestasinya biasa-biasa saja atau mungkinlebih rendah dan teman lainnya yang potensinya lebih kurang darinya, dapatdipandang sebagai indikasi bahwa siswa mengalami masalah dalam aktivitasnya.Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menghalangi ataumemperlambat seorang siswa dalam mempelajari, memahami serta menguasaisesuatu.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajaradalah segala sesuatu yang membuat tidak lancar (lambat) atau menghalangiseseorang dalam mempelajari, memahami serta menguasai sesuatu untuk dapatmencapai tujuan. Adanya kesulitan belajar dapat ditandai dengan prestasi yangrendah atau di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas, hasil yangdicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan dan lambat dalammelakukan tugas belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan sukardalam menyerap materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga iaakan malas dalam belajar, serta tidak dapat menguasai materi, menghindaripelajaran, serta mengabaikan tugas-tugas yang diberikan guru.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan prosespembelajaran siswa menutut Rukmini, dkk (1995:60) yaitu:1) Faktor siswa dibagi menjadi dua yaitua. Faktor psikisyang termasuk faktor psikis yaitu : kognitif, afektif, psikomotor,campuran, kepribadian.b. Faktor fisik10
Yang termasuk faktor fisik antara lain kondisi: indra, anggota badan,tubuh, kelenjar, syaraf dan organ-organ tubuh.2) Faktor keluarga yaitu sosial ekonomi3) Faktor lingkungan alam yatu bentuk kehidupan dimasyarakat4) Faktor sekolah yaitu guru, metode mengajar, kurikulum, program, materipelajaran, sarana dan prasarana.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa menurutSugihartono, dkk. (2007:76) yaitu :1) Faktor siswaFaktor siswa adalah faktor yang ada dalam individu yang dibagi menjadidua yaitu faktor jasmani dan faktor psikologis.a. Faktor jasmani tebagi menjadi dua yaitu(1) Faktor kesehtanSehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagianbagiannya bebas dari berbagai penyakit, proses belajar seseorangakan terganggu jika kesehatanya terganggu.(2) Faktor Cacat tubuhCacat tubuh yaitu sesuatu dari bagian tubuh yang kurang sempurna baikbadan maupun mental. Misa: buta, tuli, patah lengan, autis,dansebagainya.b. Faktor psikologisIntelegensi, perhatian, minat, bakat, motifasi, kematangan dankelelahan.2) Faktor keluargaBagaimana cara orangtua mendidik, suasana rumah, relasi antar anggotakeluarga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latarbelakang kebudayaan.3) Faktor sekoalahMetode mengajar, kurikulum, relasi guru dengen siswa, relasi antar siswa,disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaangedung, metode belajar dan tugas rumah.4) Faktor masyarakatKegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalammasyarakat, dan media masa.Disamping itu masih ada pendapat ahli yaitu Purwanto (1992:107) yangmengungkapkan pendapatnya tentang faktor lain yang dapat mempengaruhiproses dan hasil belajar pada setiap orang yaitu:1) Faktor siswa yang dibagi menjadi dua fisiologi dan psikologi.a. Fisiologi yaitu: kondisi fisik dan kondisi panca indra.11
b. Psikologi yaitu: bakat, minat, kecerdasan, motifasi, kemampuankoknitif. .2) Lingkungan yaitu: alam dan sosial3) Instrumental yaitu : kurikulum/ bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana danfasilitas, administrasi/ menejemen.Muhibin Syah (2012:157) juga mengungkapkan beberapa faktor- faktoryang mempengaruhi kesulitan belajar siswa yaitu :1) Faktor Siswaa. Aspek Fisiologis yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (teganganotot), mata dan telingab. AspekPsikologisyaitu sikap siswa, bakat siswa, tingkatkecerdasan/intelegensi siswa, minat siswa, motivasi siswa.2) Faktor Lingkungan sosial yaitu keluarga, guru dan staf, teman, danmasyarakat.3) Faktor Lingkungan nonsosial yaitu rumah, sekolah, peralatan, dan alam.4) Faktor Pendekatan Belajara. Pendekatan tinggi yaitu speculative (spekulatif) dan achieving(mencapai).b. Pendekatan menengah yaitu analitical (analitik), dan deep(mendalam).c. Pendekatan rendah yaitu reproductive (reproduksi), dan surface(permukaan).Slameto (1991:56-74) juga mengungkapkan beberapa faktor-faktor yangmempengaruhi proses pembelajaan siswa yaitu :1) Faktor siswaa. Faktor jasmani: kesehatan cacat tubuh.b. Faktor psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan,kesiapan.c. Faktor kelelahan2) Faktor keluarga: cara orangtua mendidik, reaksi antar anggota keluarga,suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian oarang tua, latarbelakang kebudayaan.3) Faktor Sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasasi guru dengan siswa,relasasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, keadaangedung, metode mengajar, tugas rumah.4) Faktor Masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, temanbergaul, bentuk kehidupan dimasyarakat.12
Dari pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa faktor yangmenyebabkan siswa mengalami kesulitan antara lain1) Faktor Siswaa. faktor jasmaniyaitu kesehatan, cacat tubuh ( mata, tangan, kaki, telinga).b. faktor psikologisyaitu intelejensi, perh
guling depan, guling belakang, salto dan lain-lain). Dalam hal ini beberapa siswa yang kurang perhatian dan tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap pembelajaran Penjasorkes, siswa lebih banyak memiliki rasa ketertarikan terhadap mata pelajaran lain seperti administrasi, manajemen, pemasaran, TKJ (Teknik