Transcription

TATA PERAYAAN EKARISTI 2020BUKU UMATJakarta, 10 September 2021Zoom, Pkl. 09.00 WIB

PENGANTAR⁃ Maksud pengadaan buku TPE Umat adalah terutama untukhal-hal yang berhubungan dengan bagian umat, misalnyajawaban-jawaban umat, aklamasi, nyanyian-nyanyian yangmerupakan bagian Umat.⁃ Bagian umat ini (jawaban-jawaban, aklamasi) ada semua didalam buku TPE Umat, agar melalui buku ini, umat dapatberpartisipasi dalam perayaan Ekaristi. Karena itu, buku TPEUmat tidak selengkap buku TPE Imam (tidak semua bagianImam ada dalam buku TPE Umat).

Ada hampir semua bagian Imam (yang tidak ada hanya doa Imamwaktu Pembersiahan Bejana setelah komuni) Bagian Imam yang tidak ada secara lengkap di buku TPE Umat 2005,ada secara lengkap di TPE Umat 2020: Doa Imam dalam hati pada waktu Persiapan Persembahan (hal.38) Prefasi DSA II (hal.42) Embolisme (hal.58) Doa Damai (hal.60) Doa Imam pada Pemecahan Hosti (hal.61) Doa Imam pada Persiapan Komuni (hal.62) Berkat Penutup oleh Uskup dalam Misa Pontifikal (hal.78). Pada lampiran ada satu prefasi Arwah dan satu Prefasi Hari Minggu. Buku TPE Umat yang sedemikian lengkap dimaksudkan agar dapatdipakai juga oleh imam di misa kelompok jika tidak ada TPE buku Imam.

Bagian TPE 2020 Buku Umat1.2.3.4.5.PengantarPetunjuk PraktisKerangka Tata Perayaan EkaristiTata Perayaan EkaristiLampiran

PENGANTARSyukur atas Ekaristi sebagai kenangan akan Dia puncak kasih Allah bagi kita mengalami kehadiran-Nya terutama didalam roti dan anggurUmat hadir dan berpartisipasi:Tujuan Buku Umat:mengungkapkan lebih jelas hakekatmemudahkan umat berartisipasi Perayaan Ekaristi sebagai perayaan umat.dalam Ekaristi.

PETUNJUK PRAKTISArti simbol1. TANDA SALIBKAPANARTI/MAKNAMemasuki Gereja (dgn air suci)Tanda memperingati PembaptisanMengawali dan mengakhiriPerayaanTanda kita satu dengan /bersama Kristusdalam PerayaanMenerima percikan air suciTanda kesadaran akan Allah dankesetiaan kita akan janji BaptisMulai bacaan Injil Dahi Mulut HatiPenutupTanda berkat perutusan: budi diterangi: mewartakan: diresapi oleh Sabda Allah

2. BERDIRIKAPANARTI/MAKNAPerarakan Pembuka(Awal – Doa Kolekta)Menyambut Imam dan para pelayanTanda hormat kepada Allah yang datangdan hadir di tengah kitaPemakluman InjilTanda hormat kepada Tuhan Yesus yanghendak memaklumkan Sabda-NyaSyahadatMembarui pengakuan imanTanda kesediaan menjadi saksi KristusDoa UmatTanda hormat kepada Allah ygmendengarkan dan mengabulkanpermohonan kitaDoa Syukur Agung(Prefasi-Kudus)Tanda hormat dan syukur kepada AllahBapa KamiTanda pujian dan permohonanDoa Sesudah KomuniTanda syukur

3. BERLUTUTKAPANAku PercayaPada kata-kata:ARTI/MAKNATanda hormat (sembah sujud) kepadaSabda yang menjadi manusia(Peristiwa Inkarnasi)“ Ia dikandung dari Roh Kudusoleh Perawan Maria dan menjadi manusia”Khusus pada: Hari Raya Kabar Suka Cita Hari Raya NatalSetelah Kudus – selesai DSATanda hormat dan pujian kepadaAllahPersiapan Komuni dan setelahkomuniTanda hormat dan sembah sujudkepada Allah

4. MENEBAH DADAKAPANPernyataan Tobat(saya mengaku)Pada kata-kata:“ saya berdosa, saya berdosa, sayasungguh berdosa”ARTI/MAKNATanda tobat dan penyesalan

5. MENUNDUKKAN KEPALAKAPANMenerima berkatARTI /MAKNATanda kesediaan dankerendahan hati

6. MEMBUNGKUKKAPANAku PercayaPada kata-kata:ARTI/MAKNATanda hormat (sembah sujud)kepada Sabda yang menjadimanusia (Peristiwa Inkarnasi)“ Ia dikandung dari Roh Kudusoleh Perawan Maria dan menjadimanusia”Imam berlutut setelahkonsekrasiTanda hormat dan pujian

7. MENGATUPKAN TANGANKAPANMenerima komuniARTI/MAKNATanda hormat dan kesetiaanpada Tuhan

7. DUDUKKAPANKitab Suci dibacakanselain InjilARTI/MAKNATanda kesediaan mendengar danmerenungkan Sabda TuhanPersiapan PersembahanTanda kesediaan memberi diridengan penuh penyerahan kepadaTuhanPengumumanTanda Kesediaan mendengar danmelaksanakan

8. MEMBUNYIKAN BELKAPANSesaat sebelum KonsekrasiARTI/MAKNATanda sebentar lagikonsekrasiContoh DSA II, bell bunyi 3x pada kata-kata:Maka kami mohon, kuduskanlahpersembahan ini (lihat youtube Misa di Vatikan)Hostia Kudus ditunjukkan/diangkatsetelah konsekrasiTanda kepada umat akanTubuh KristusPiala berisi anggur kudusditunjukkan/diangkat setelahkonsekrasiTanda kepada umat akanDarah Kritus

1. RITUS PEMBUKAPERSIAPANTATA GERAKDudukKETERANGANMenciptakan suasana khidmat oleh umat,imam dan para pelayan.Dianjurkan hening dilaksanakan di dalamgereja/sakristi/sekitar gereja.

PERARAKAN MASUKTATA GERAKBerdiriKETERANGANDi depan altar:Membungkuk, atauBerlutut (jika ada Sakramen/Hostiakudus di dalam tabernakel yang ada dipanti imam).Imam mencium altarPetugas yang membawa Evangeliariumlangsung menuju altar simpanEvangeliarium di atas altar, hormat Altar(membungkuk) lalu menuju tempat yangtelah ditentukan baginya.

TANDA SALIB DAN SALAMTATA GERAK(Tanda Salib)Berdiri(Salam)BerdiriKETERANGANUmat menjawab “Amin” dengan suaralantang.- Ada 4 salam: 3 untuk Imamdan 1 untuk Uskup.(Salam liturgis/bukan salampercakapan sehari-hari, misalnya:selamat pagi/sore/siang/malam)- Umat berseru atau menjawab dengansuara lantang.

PENGANTARTATA GERAKBerdiriKETERANGANImam/diakon/pelayan lain dapatmengarahkan umat beriman kepada Misayang dirayakan dengan kata-kata yangsangat singkat.(bukan homili singkat)

TOBATTATA GERAKBerdiriKETERANGANAda 3 cara Pernyataan Tobat. Setiap cara ada jawaban umat.(Setelah ajakan dari imam .hening sejenak.baru sambung lagi).-Cara pertama pada kata-kata:“saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa”diucapkan sambil menebah dada.-Di buku TPE Umat, tidak ada Tobat Cara 4 (PeringatanPembaptisan) karena pada bagian ini umat hanya menjawab“Amin”.-Pada hari Minggu, khususnya selama Masa Paskah,Pernyataan Tobat 1-3 dapat diganti dengan Pemercikandengan air suci sebagai peringatan akan Pembaptisan.(Kalau boleh sesekali menggunakan Asperges me di MisaParoki/Seminari/komunitas).

TUHAN KASIHANILAH KAMITATA GERAKKETERANGAN- Sifat “Tuhan Kasihanilah Kami” adalah berseru kepadaBerdiriTuhan dan mohon belaskasihan-Nya.-Pernyataan Tobat selalu disambung dengan “TuhanKasihanilah Kami”, kecuali kalau seruan “TuhanKasihanilah Kami” ada dalam Pernyataan Tobat.-“Tuhan kasihanilah kami” sering diabaikan olehbeberapa Imam terutama dalam Misa harian.Setelah Pernyataan Tobat cara 1, langsungmendoakan Doa Kolekta, tanpa lebih dahulumenyerukan “Tuhan Kasihanilah Kami”.(Sesekali gunakan lagu Tuhan Kasihanilah Kami yang ada di buku TPE)

KEMULIAANTATA GERAKBerdiriKETERANGAN- Bagian pertama “Kemuliaan kepada Allahdi surga” diangkat oleh imam/solis/kor(bukan bagian imam saja).- Teks Madah Kemuliaan ini tidak bolehdiganti dengan teks lain.- Ada 5 pola lagu bagian pertama ini (MasaPaskah, Hari Minggu Biasa, Hari Raya danHari Pesta, Hari Pesta Santa PerawanMaria, Hari Pesta Para Rasul)-Pola lagu lengkap ada di Graduale Romanum.

DOA KOLEKTATATA GERAKBerdiriKETERANGAN-Imam : “Marilah kita berdoa”Hening sejenakLalu berdoa- Gunakan penutup doa yang panjang (bukan pendek):Dengan pengantaraan Tuhan kami,Yesus Kristus, Putra-Mu, yang Hidup dan Berkuasabersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,Allah, sepanjang segala masa.AtauSebab, Dialah yang Hidup dan Berkuasabersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,Allah, sepanjang segala masa.- Umat menjawab “Amin” dengan suara lantang.

2. LITURGI SABDABACAAN PERTAMA DAN KEDUATATA GERAKDudukKETERANGAN- Baca di mimbar- Dibacakan oleh satu orang lektor(kecuali Kisah Sengsara Yesus oleh 3lektor)(Sering di Misa Nikah satu bacaan dibaca oleh 2 orangmempelai. Ini praktek tidak benar. Harap tidak terjadi)

(contoh bacaan Misa Kenaikan Tuhan dari Buku Bacaan I - Bacaan Kitab Suci untukHari-hari Besar – OBOR 2015, Jakarta)Bacaan PertamaMereka melihat Dia terangkat ke surgaBacaan dari Kisah Para Rasul:Kis. 1:1-11Hai Teofilus!Dalam bukuku yang pertama,aku telah menulis tentang segala sesuatu dstDemikianlah Sabda Tuhan

yang tidak dibacakan oleh Lektor: Kata- kata Bacaan PertamaKarena “Bacaan Pertama” adalah urutan acara. Sama seperti katakata “Doa Kolekta” tidak dibacakan oleh Imam waktu mendoakanDoa Kolekta karena itu adalah urutan acara. Kata-kata atau kalimat yang ditulis dengan huruf miring.Mereka melihat Dia terangkat ke surgaKata-kata yang ditulis dalam bentuk huruf miring ini adalahinformasi tentang isi/ pesan dari bacaan tersebut, jadi tidak perludibacakan oleh Lektor. Kis. 1:1-11Ini adalah informasi tentang sumber ayat-ayat dari perikop yangdibacakan. Tidak perlu membacakan sumber-sumber tersebutkarena yang utama adalah Sabda Allah (mewartakan Sabda Allah).Lagi pula sikap umat waktu itu adalah siap mendengarkanpewartaan Sabda Allah yang disampaikan oleh Lektor bukan sibukmembuka Alkitab untuk mencari sumber ayat-ayat itu.

yang dibacakan oleh Lektor:Bacaan dari Kisah Para Rasul:(lalu baca perikop)Hai Teofilus!Dalam bukuku yang pertama,aku telah menulis tentang segala sesuatu dst.Setelah membacakan perikop.hening sejenak lalu:Demikianlah Sabda Tuhan--Bacaan (hal yang dibaca) bukan Pembacaan (proses/cara/perbuatanmembaca).Kalau boleh pada hari Minggu/Raya, Lektor menyanyikan“Demikianlah Sabda Tuhan”.Setelah itu, umat menjawab “Syukur kepada Allah” - hening sejenakbaru Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil.Tidak diizinkan mengganti Bacaan dan Mazmur Tanggapan yang berisiSabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab.

MAZMUR TANGGAPANTATA GERAKDudukKETERANGAN- Di mimbar- Hendaknya sesuai dengan bacaan- Umat melagukan/menyerukan ulangan- Pemazmur melagukan/mendaraskanayat-ayat sambil berdiri di mimbar.- Sekurang-kurangnya bagian ulangandinyanyikan

ALLELUYA/BAIT PENGANTAR INJILTATA GERAKBerdiriKETERANGAN-Dibawakan dari tempat kor/tempat lain yg cocok(bukan mimbar).-Diangkat oleh solis/kor (bukan oleh imam)-Sifatnya:Menyambut dan menyapa Tuhan yang siapbersabda kepada mereka sekaligus menyatakaniman-Kalau tidak dilagukan, Bait Pengantar Injil denganatau tanpa Alleluya dapat ditiadakan. Lebih baikdinyanyikan.-Sekuensia dilagukan sebelum Alleluya. Madah inifakultatif, kecuali pada pada Hari Minggu Paskahdan Pentakosta.

INJILTATA GERAKBerdiriKETERANGANI/D. Tuhan bersamamuU. Dan bersama rohmuI.Inilah injil suci menurut Sementara itu Imam/diakon yg baca injil dan semua yangmengikuti perayaan menandai pada (buku), dahi, mulut dandada dengan salib.U. Dimuliakanlah TuhanSetelah baca injilI/D. Demikianlah Sabda TuhanU. Terpujilah Kristus

⁃Jika Misa dipimpin oleh Uskup maka setelah aklamasi, bila Diakonmembawa Evangeliarium kepada Uskup untuk dicium dan memberibekat selama itu dapat diiringi dengan nyanyian Alleluya atauinstrumen.⁃Sementara kegiatan ini berlangsung, umat berdiri. Pada saat Uskupmemberkat dengan menggunakan buku Evangeliarium, umatmenundukkan kepala. Umat tetap berdiri sampai buku Evangeliariumdiletakkan pada tempatnya.

HOMILITATA GERAKDudukKETERANGAN-Tempat homili: mimbar/kursi imam (bukan jalankeliling umat)-Yang beri homili: Uskup/ Imam/Diakon, tidakpernah kepada awam.-Homili: bukan tempat bagi umat beriman untuksharing perak/emas pernikahan.-Sikap umat: mendengarkan (bukan baca pesan dihp/kirim pesan)Setelah homili hening sejenak.

⁃ Isi homili:penjelasan ttg bacaan-bacaan/misteri yg dirayakan lalukaitkan dengan keperluan umat yang hadir.⁃ Imam dengan gitar menyanyi di tengah homili? Banyakbagian di dalam Perayaan Ekaristi yang disediakan bagiImam untuk menyanyi: semua doa, bacaan Injil, salam,tanda salib, berkat, pengutusan. Jika Imam inginmenyanyi, nyanyikanlah bagian-bagian itu, bukan dibagian homili. Homili adalah tempat bagi Imam untukmengajar secara berwibawa, bukan menyanyi.

SYAHADATTATA GERAKBerdiriKETERANGANDinyanyikan atau diucapkan.Kalau diucapkan, Syahadat dibukaoleh Imam.Kalau dinyanyikan, Syahadatdiangkat oleh imam/solis/kor.“Credo in unum Deum”

TATA GERAKMembungkukKETERANGANsambil membungkuk pada kata-kata :Ia dikandung dari Roh Kudusdilahirkan oleh Perawan Mariadan menjadi manusia.(Syahadat Nikea-Konstatinopel)Atauyang dikandung dari Roh Kudusdilahirkan oleh Perawan Maria(Syahadat para Rasul)

TATA GERAKBerlututKETERANGANPada hari Raya Natal dan Hari Raya KabarSukacitasambil berlutut pada kata-kata berikut:Ia dikandung dari Roh Kudusdilahirkan oleh Perawan Mariadan menjadi manusia.(Syahadat Nikea-Konstatinopel)Atauyang dikandung dari Roh Kudusdilahirkan oleh Perawan Maria(Syahadat para Rasul)

Ada 2 syahadat1. Syahadat Nikea Konstantinopel2. Syahadat Pembaptisan Gereja Romawi/Para Rasul(terutama pada Masa Prapaskah dan Masa Paskah)- Dalam praktek, kita biasa atau selalu menggunakanSyahadat Para Rasul, jarang atau tidak sama sekalimenggunakan Syahadat Nikea-Konstantinopel.- Karena di dalam buku TPE Umat ada teks kedua Syahadattersebut maka dianjurkan: untuk mulai meggunakan jugaSyahadat Nikea-Konstantinopel (mulai dari misakomunitas/seminari/ kategorial/paroki).

DOA UMATTATA GERAKBerdiriKETERANGANDibawakan dari mimbar/tempat lainyg serasiUjud-ujud dibawakan olehDiakon/solis/lektor/anggota jemaatdari mimbar atau tempat lain yangcocok.

3. LITURGI EKARISTIPERSIAPAN PERSEMBAHANTATA GERAKDudukKETERANGANWakil umat mengantar bahan persembahan:1. Roti dan anggur bahan persembahan utama (harus ada dalamperarakan bahan persembahan) akan menjadi Tubuh dan Darah Kristus diterima oleh diakon/imam diletakan di atas altar2. Uang/kolekte dan bunga/bahan persembahan lain diterima oleh diakon/imam diletakan di suatu tempat lain yang telahdisiapkan untuk itu (bukan di atas altar).

- Perarakan persiapan persembahan hendaknya diiringidengan nyanyian.- Persiapan Persembahan dapat diiringi dengan nyanyian(meski tidak ada perarakan).- Nyanyian ini berlangsung sekurang-kurangnya sampaibahan persembahan tertata di atas altar.

TATA GERAKBerdiriKETERANGAN(Setelah imam membasuh tangan)Ajakan imam :“Berdoalah Saudara-Saudari, supayapersembahanku ”(Doa atasPersembahan)Gunakan penutup doa yang pendek:Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami.AtauSebab Dialah Tuhan, Pengantara kami

Doa Syukur AgungBAGIANTATAGERAKKETERANGANDIALOG PREFASI BerdiriPREFASIKUDUSDOA SYUKURAGUNGUmat menjawab/aklamasi dengan suaralantangJika imam menyanyikan Prefasi, OrganisBerdiritidak mengiringi dengan musik.Imam dan umat menyerukan/menyanyikanBerdiriaklamasi kudus.Kebiasaan di Indonesia: kita berlututBerdiri/Berlututsejak sesudah Kudus sampai akhir DoaSyukur Agung.Membungkuk Pada saat imam berlutut setelahmengangkat Hostia kudus/Piala, semuayang lain yang berdiri bersikapmembungkukAda 3 Anamnese. Silakan pelajari untukdigunakan.

BAPA KAMI DAN DOA DAMAIBAPA KAMIDOA DAMAITATA GERAKBerdiriBerdiriKETERANGANImam memberi salam kepadapara pelayan.Umat memberi salam kepadasebelah kiri –kanan, mukabelakang.

PEMECAHAN ROTITATA GERAKBerdiriKETERANGANDiiringi dengan nyanyian/seruan AnakDomba AllahNyanyian boleh diulang-ulang sampaipemecahan roti selesai. Pengulanganterakhir diulangi dengan seruan: BerilahKami Damai.Jika diucapkan, diangkat oleh umat(bukan imam) karena ini bagian umat.

U. Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.Kasihanilah kami (2x).Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.Berilah kami damai.(Seruan umat ini mengiringi kegiatan pemecahan roti yangdilakukan oleh Imam).Praktek ini tidak sesuai dengan petunjuk TPEI: Anak Domba AllahU: yang menghapus dosa dunia dst

PERSIAPAN KOMUNITATA GERAKBerlutut/berdiriKETERANGANUmat menyiapkan diri dengan berdoa dalam hati.Menyatakan ketidakpantasannya dengan katakata dari Kitab Suci secara lantang :Tuhan saya tidak pantasEngkau datang pada saya.tetapi besabdalah saja,maka saya akan sembuh.(dianjurkan menggunakan lagunya yang ada diTPE)

KomuniTATA GERAKBerarak(menuju/kembali)dengan tanganterkatupKETERANGANSebelum menerima Tubuh Kristus (dan Darah Kristus)dari Pelayan Komuni, umat mengungkap sikap hormat(membungkuk, dll).I. Tubuh KristusU. AminUmat menjawab “Amin” dengan suara lantang.Komuni diiringi dengan nyanyian komuni.Kalau tidak ada nyanyian komuni, antifon komuni dapatdibacakan oleh semua umat/beberapa umat/lektor.Imam dapat membacakan antifon komuni setelah iamenyambut Tubuh dan Darah Kristus, sebelummembagi komuni kepada umat.

SAAT HENINGTATA GERAKDudukKETERANGANSetelah komuni: Imam dan umat berdoa sejenak dalamkeheningan, atau, dapat juga menyanyikan madahsyukur/pujian, atau, dapat juga mendoakan Mazmur olehseluruh umat (ada 7 Mazmur di buku TPE).

DOA SESUDAH KOMUNITATA GERAKBerdiriKETERANGANI: Marilah Kita berdoaHening sejenak, kecuali sebelumnya sudah ada saat hening.Gunakan penutup doa yang pendek:Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami.AtauSebab Dialah Tuhan, Pengantara kamiU. Amin(Umat menjawab/aklamasi dengan suara lantang).

4. RITUS PENUTUPBAGIANTATA GERAKPENGUMUMAN DudukAMANATPENGUTUSANDudukBERKATBerdiriMenundukkan kepalaKETERANGANDisiapkan secara tertulis,singkat dan jelas, tidakbertele-tele.Pada saat Imam memberiberkat, umat menundukkankepala sambil membuat tandasalib.Lalu aklamasi “Amin” olehumat dengan suara lantang.

BAGIANTATAGERAKKETERANGANPENGUTUSAN Berdiri-Pengutusan oleh diakon atau imam.Umat menjawab “Syukur kepadaAllah” dengan suara lantang.PERARAKANKELUAR-Imam mencium altar lalu bersamapelayan lain membungkuk atauberlutut (jika ada sakramen ditabernakel yang ada di panti imam)di depan altar, lalu berarak menujusakristi.Perarakan keluar dapat diiringidengan nyanyian/instrumentalia.Berdiri-

LAIN-LAIN1.2.3.4.Lilin di AltarLilin di Ambo/Mimbar SabdaDupaDekorasi

1. Lilin AltarPada altar: (PUMR no.117)-Ditutup dengan kain berwarna putih.-Pada altar atau di dekatnya dipasang sekurang-kurangnya dua lilin bernyala,boleh empat bahkan enam khususnya pada hari Minggu dan hari Raya Wajib.-Bila Uskup Diosesan memimpin Misa di keuskupannya, dipasang tujuh lilin.-Hendaknya ada sebuah salib dengan tubuh Kristus tersalib dipasang pada altaratau dekatnya.-Kitab Injil (Evangeliarium) bukan Buku Bacaan Misa (Lectionarium), dapatdiletakkan pada altar, kecuali kalau Kitab itu dibawa dalam perarakan.

2. Lilin di Ambo/Mimbar SabdaPada Mimbar Sabda:- Letakan Buku Bacaan Misa (Lectionarium). Sebelum Misa bukuBacaan sudah diletakkan di mimbar. Buku tersebut tidak dibawaoleh Lektor saat menuju mimbar karena sebelum Misa buku itusudah ada di atas mimbar.- Tidak ada lilin bernyala diletakkan di dekat Mimbar Bacaansepanjang Misa.- Pada Misa meriah, saat bacaan Injil, dua misdinar memegang dualilin bernyala di samping kiri - kanan Mimbar Sabda. Setelahbacaan Injil, kedua misdinar membawa kedua lilin tersebut ketempatnya.

3. DUPADupa: PUMR no. 277 Pendupaan dilaksanakan dengan mengayunkan pedupaan kedepan dan ke belakang. Pedupaan diayunkan tiga kali untuk penghormatan: Sakramen Mahakudus, relikui salib suci dan patungTuhan yang dipajang untuk dihormati secara publik; bahan persembahan; salib altar, Kitab injil, lilin paskah, imam dan jemaat. Pedupaan diayunkan dua kali untuk penghormatan: relikuidan patung orang kudus yang dipajang untuk dihormatisecara publik. Semua ini didupai hanya pada awal perayaanEkaristi sesudah pendupaan altar.

Altar didupai dengan serangkaian ayunan tunggal sebagaiberikut : Kalau altar berdiri sendiri, imam mendupai altar sambilmengelilinginya. Kalau altar melekat pada dinding, maka imam mendupaisambil berjalan ke sisi kanan lalu ke sisi kirinya. Kalau ada salib di atas atau di dekat altar, maka salib itudidupai sebelum altar. Atau, imam mendupai salib padasaat ia melintas di depannya. Sebelum mendupai salib dan altar, imam mendupai bahanpersembahan dengan mengayunkan pedupaan tiga kali ataudengan membuat tanda salib dengan pedupaan di atas bahanpersembahan.

4. DEKORASI Hiasan gereja hendaknya bermutu, anggun tetapi tetapsedehana. Bahan untuk hiasan hendaknya asli. Seluruh perlengkapan gereja hendaknya mendukung pendidikaniman umat dan martabat ruang ibadat. PUMR no 292 Hiasan bunga hendaknya tidak berlebihan dan ditempatkan disekitar altar, bukan di atasnya. PUMR no. 305 Selama Masa Adven penghiasan altar dengan bunga hendaknyamencerminkan ciri khas masa ini (masa penantian penuhsukacita), tetapi tidak boleh mengungkapkan sepenuhnyasukacita kelahiran Tuhan.

Selama Masa Prapaskah altar tidak dihias dengan bunga,kecuali pada Minggu Laetare (Minggu Prapaskah IV), hariraya dan pesta yang terjadi pada masa ini. Dekorasi tidak boleh menenggelamkan unsur-unsur simbolisutama dalam liturgi seperti altar, ambo, kursi imam, dll.Dekorasi altar manakah yang hiasan bunga berlebihandan menenggelamkan unsur-unsur simbolis utama,seperti altar dari foto-foto di bawah ini?

Beberapa dekorasi altar di Indonesia

Dekorasi altar, ambo dan Lilin Paskahdi Basilika St. Petrus

Terima kasihKomisi Liturgi KWI

(kecuali Kisah Sengsara Yesus oleh 3 lektor) (Sering di Misa Nikah satu bacaan dibaca oleh 2 orang mempelai. Ini praktek tidak benar. Harap tidak terjadi) (contoh bacaan Misa Ke